Ini mustahil bagaimana bisa ia berada di dunia novel.
Elisa Keinna Joscelyn, seorang gadis yang gemar membaca novel dan pencinta second male lead terdampar ke dalam novel kesukaannya. Elisa masih ingat saat itu ia sedang tidur setelah selesai membac...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak terasa telah seminggu berlalu, hubungan Samudra dan Elisa yang telah resmi pacaran. Kini kedua manusia itu sulit di pisahkan lebih tepatnya Samudra yang terus menempel kepada Elisa seperti lem. Pemandangan itu di lihat oleh semua murid. Mereka merasa iri karena idola mereka telah mempunyai kekasih. Setiap hari rasanya seperti hari patah hati. Meski begitu beberapa dari mereka menyukai couple goals itu. Mereka memandang Samudra dan Elisa yang baru saja tiba di sekolah terlihat Samudra yang melepaskan helm Elisa lalu merapihkan rambut Elisa dengan menunduk karena Elisa yang tingginya sebatas dadanya. Pemandangan itu membuat mereka gigit jari saking gemasnya.
"Aduh masih pagi loh udah ada pemandangan yang bikin iri."
"Gemes banget deh sama couple goals kita."
"Pengen deh di posisi Elisa."
"Halah palingan itu Elisa maksa sama Samudra buat ngelakuin itu."
"Iya paling Elisa yang gatel."
Begitulah omongan para murid ada yang suka dan ada yang iri. Samudra dan Elisa berjalan dengan berpegangan tangan. Samudra sangat bahagia tanpa sadar ia tersenyum. Elisa yang melihat itu terpana rasanya ketampanan Samudra meningkat ketika ia tersenyum. Ternyata bukan Elisa saja yang melihat itu murid yang berpapasan dengan mereka juga melihatnya. Menyadari itu entah mengapa Elisa tak suka.
"Ananta"
"Iya? "
"Jangan senyum."
"Kenapa? "
"Kamu makin tampan kalau senyum liat murid lain ngeliatin kamu." gerutu Elisa. Sejak mereka pacaran Samudra ingin mereka berbicara aku-kamu bukan lo-gue, Elisa menyetujui itu.
"Iya ke depannya aku senyum hanya di hadapan kamu." ucap Samudra lembut. Mendengar itu Elisa tersenyum.
"Ayo ke kelas." ajak Elisa
"Hm" meski sikap dingin Samudra masih ada Elisa tak keberatan. Yang penting lebih besar sikap lembutnya daripada sikap dingin.
******
Saat ini Elisa dan Lova sedang berada di lapang basket indoor. Jam pelajaran olahraga di ubah menjadi jam terakhir karena hanya tes bermain basket, jadi mereka masih memakai baju olahraga. Yang lain sudah pulang dari tadi kini tersisa Samudra dkk yang baru saja selesai main basket. Dari tadi Elisa dan Lova hanya menonton mereka. Mereka menghampiri Elisa dan Lova untuk mengambil minum.
"Nih." ucap Elisa sambil menyodorkan air mineral ke Samudra. Samudra menerima dengan senang hati. Lova juga menyodorkan air mineral kepada Sean.
"Samudra aja nih yang di kasih." goda Dewa
"Iya mentang-mentang udah jadian." ucap Stevan.
"Gini nih kalau gak bawa pasangan jadi gak ada yang ngasih." ucap Rafli.
"Nih buat kalian." ucap Elisa sambil menyodorkan air mineral kepada mereka.
"Makasih El." ucap Atlas sambil menatap Elisa.
"Biasa aja natapnya." sindir Samudra. Elisa menyenggol tangan Samudra.
"Iya sama-sama." ucap Elisa.
"Gue pulang dulu ya." ucap Dewa
"Gue juga." ucap Atlas
"Mau bareng? " tanya Sean kepada Lova.
"Mau, gue duluan ya Lisa." ucap Lova
"Iya hati-hati." ujar Elisa
Mereka semua pulang kini tersisa Samudra dan Elisa.
"Ayo pulang." ajak Samudra
"Aku pengen main basket sama kamu." ucap Elisa.
"Yaudah tapi bentar ya takutnya kamu capek."
"Iya" riang Elisa.
Mereka pun main basket awalnya Samudra mengalah membiarkan Elisa mengusai bola. Ide jahil tiba-tiba muncul di otaknya. Samudra pun merebut bola. Lalu mengangkatnya cukup tinggi Elisa kesusahan mengambilnya karena perbedaan tinggi mereka.
"Kamu curang kenapa ngangkat bolanya tinggi banget." kesal Elisa
"Kamunya aja yang pendek." ejek Samudra
"Nyebelin." Elisa melangkah mendekati ring basket.
"Ananta sini."Samudra mendekati Elisa.
" pengen megang ring basket angkat aku dong."
"Gak nanti kamu jatuh."
"Kamu tinggal tangkap aku kalau jatuh cepet angkat ih."
"Iya" Samudra pun mengangkat tubuh Elisa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Abaikan wajahnya yaa)
Setelah berhasil Elisa meminta Samudra memotretnya. Samudra pun melakukan itu namun sebelum memotret, ia melihat baju yang Elisa kenakan tersingkap Samudra pun segera membenarkan baju Elisa. melihat tindakan Samudra Elisa tidak bisa menyembunyikan senyumnya tanpa sadar pegangannya pada ring basket lepas untung saja Samudra dengan sigap menangkap Elisa.
"Tuh kan jatuh untung ada aku kalau gak ada gimana." omel Samudra.
"Gapapa jatuh yang penting jatuh kepelukan kamu." ucap Elisa sambil tersenyum.
******
Jangan lupa mampir ya ke sosial media author bantu follow guys Tiktok: @echa_alov Ig: @alxaptrsln
Makasih yang udah baca cerita aku semoga kalian suka yaa