.
.
.Dia tau, dia sudah kalah sejak lama..
Tapi bukan berarti dia akan luluh seluruhnya!
'Aku tidak mau jatuh cinta sendiri! Akan kubuat pria itu menyukaiku!!'
Itu bukan hanya perkataan semata. Dia akan benar benar melakukannya!
Membayangkan Pak Hali melakukan hal seperti itu dengan mudahnya pada wanita lain hanya membuat hatinya panas.
Ini acara balas dendam!
Wanita itu tersenyum sendiri di meja kerjanya. Tangannya yang memegang pena itu diam di tempat cukup lama. Ujungnya mencoret coret kertas buram hitungannya dengan gemas. Senyum tersirat seakan merancang sesuatu.
Sejauh ini metode pdktnya pada pria pria lain selalu berhasil. Hanya saja, sialnya dia sering berurusan dengan cowok nggak beres-
Tapi kali ini bakal berbeda. Dia yakin pria itu baik baik! Sayang anak pula!
Kebetulan juga dia sayang anaknya-
Masa lalu pria itu- yang katanya dia cerai mati - tak jadi masalah besar. Sepertinya.
Dia akan memberi dan cari perhatian dengan halus. Dengan mereka yang berada dalam bagian manajemen yang sama, ini akan memperlancar segalanya.
Juga untuk tetap harus hati hati agar tidak mencolok di depan guru guru lain. Bisa bisa ini akan berbahaya bila sampai ketahuan.
Apalagi, dia yang lebih dulu melakukan first move! Mau taruh dimana mukanya nanti?! Dia hanya sama saja dengan wanita pengagum garis berat Pak Hali seperti Bu Hana.
.. Maafkan aku, kawan. Kuharap kau dapat pria lain yang dapat memberimu cinta..
Pak Hali sudah memberinya tanda tanda. Solar hanya perlu memperjelas tanda tanda itu.
Kencan tak sengaja kemaren itu sudah bagus! Dia akan membuat pria itu mengajaknya kencan sungguhan.
Hanya mereka berdua!
Melirik meja Pak Hali yang kini tak berpenghuni karena harus mengajar kelas satu.
Pria itu dengan mudah memberi serangan padanya sampai jatuh hati sendiri. Ini tak bisa di biarkan!
Pesona pria matang memang beda! Nggak ada basa basi dan janji manis seperti yang dulu dia dapatkan sebelumnya.
'Akan kubuat pria itu berlutut padaku!'
Tetiba pintu kantor terbuka. Menampakkan Pak Hali yang baru datang dengan membawa beberapa berkas. Absen siswa, kertas ujian dan satu, dua buku pendamping. Melangkah menuju tempat duduk.
Tak sengaja bertemu tatap dengan Solar yang masih duduk di kursi sendiri.
Wanita itu berlagak sibuk dengan laptop yang sebelumnya dia telantarkan karena sibuk menyusun rencana. Berlagak seakan tengah membuat soal ujian untuk siswa.
Pria tengah baya itu tersenyum dan mengangguk kecil. "Bu Solar.."
"Pak Hali, baru selesai ngajar?.."
Untuk saat ini, basa basi itu penting dalam pendekatan.
"Ya.." Pak Hali duduk bersandar di kursi. Dengan mata terpejam, ia menghela nafas lega karena tugas mengajar hari ini sudah selesai. Dia hanya perlu menunggu jam pulang.
".. Mungkin aku bakal memeriksa soal ujian semester lagi.." Gumamnya pelan terdengar lelah.
Guru kimia itu melirik dari sudut mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
PEEK A BOO!
Fanfiction".. Bukankah kita terlalu tua untuk permainan ini?.. " _________________________ Spin-off kedua dari Bukan Duren! Sembunyi dan temukan. Tidak ada sekalipun anak anak yang tak mengetahui permainan menyenangkan ini. Seiring berjalannya umur, orang d...