chapter 10: tugas terakhir

11 4 1
                                    

Hari ini adalah satu hari sebelum tugas terakhir akan di laksanakan, Nicolette duduk diam di sofa panjang depan perapian. Tangan kanannya menyangga kepalanya, sementara tangan kirinya memegang sebuah novel. Namun, dia tidak membaca novel tersebut. Pikirannya sekarang sedang melayang mengenai vision yang memperlihatkan kematian Mr. Crouch.

"Apa yang kau pikirkan, hmm?" tanya George yang duduk di samping Nicolette, ia mencemaskan gadis itu sejak dirinya keluar dari hospital wing. Karena jujur saja Nicole menjadi semakin pendiam, lebih dari biasanya.

"Nothing," jawab Nicolette dengan nada yang lirih.

Tak lama kemudian, Harry, Ron, Hermione, dan Annelise ikut bergabung bersama mereka berdua.

"Snape menuduh ku mencuri bahan-bahan untuk membuat ramuan polyjuice," ucap Harry.

"Ada yang mencurinya?" tanya Annelise yang diangguki oleh Harry.

Moody... Barty Crouch Jr. batin Nicolette yang masih tidak percaya jika guru yang selama ini mengajar adalah seorang pelahap maut.

Gadis itu sudah tau siapa Moody yang bersama mereka sekarang ini, namun dia belum mengatakannya kepada Dumbledore. Gadis itu berencana untuk mengatakannya nanti saja atau besok sebelum tugas terakhir dilakukan, tidak heran Moody sangat menikmati saat mempraktekkan mantra Cruciatus kepada Neville waktu itu.

"Niky," panggil Annelise.

"Hmm?" sahut Nicolette.

"Sebenarnya ada apa denganmu? Jika ada sesuatu yang menggangu pikiran mu, kau bisa ceritakan kepada kami," ucap Annelise.

Nicolette mengulas senyum tipis. "Tidak ada apa-apa, Anne. Aku baik-baik saja," jawab gadis itu yang masih kekeuh tidak mau memberitahu kebenarannya.

Hermione lalu teringat dengan kejadian di tempat Quidditch world cup, dia yakin jika Nicole mendapatkan sebuah penglihatan saat itu. Tapi, ia belum sempat menanyakannya karena Riven pernah memperingatinya agar tidak menanyakan hal itu. Namun Hermione tetaplah Hermione.

"Bagaimana saat Quidditch world cup? Kau juga mendapatkan penglihatan, bukan?" tanya Hermione.

"Hermione!" tegur Annelise dan Ron.

Hermione lalu menatap Annelise. "Apa? Aku hanya ingin tau," ucapnya.

"Untuk yang satu itu, aku tidak bisa menjawabnya. Aku tidak mau membahas yang satu itu," kata Nicole.

Mereka berempat di buat penasaran dengan apa yang di lihat oleh Nicolette sampai-sampai dia tidak mau membahasnya, ternyata Riven tidak berbohong saat ia melarang Hermione menanyakan hal tersebut pada Nicole. Gadis itu memilih untuk pergi ke kamar saja, dia tidak ingin di ganggu dengan pertanyaan-pertanyaan itu.

"Firasat ku tidak enak," gumam Annelise mengenai Nicolette.

Tibalah hari di mana tugas terakhir akan dilakukan, hari yang akan menjadi awal baru. Sebenarnya Nicolette sedikit khawatir, karena dia tau akan ada korban di tugas terakhir ini. Tapi gadis itu tidak mengatakannya kepada teman-temannya, dia berharap penglihatannya salah.

Nicolette dan Annelise pun menuju tribun bersama-sama, Riven pergi bersama Katie, sementara Hermione dan Ron sudah duluan. Nicole sendiri sebenarnya ingin kembali ke kastil saja, dia punya firasat buruk.

Mereka berlima pun sampai di tribun, sudah cukup ramai di sana. Nicolette dan Annelise langsung menghampiri Hermione dan Ron, ada Caspian Silva juga di sana yang akan ikut menyaksikan pertandingan terakhir ini bersama Arthur Weasley dan juga Amos Diggory.

Kemudian Profesor Dumbledore mengumumkan sesuatu, soal Cedric yang masuk pertama lalu di susul oleh Harry pada urutan kedua, dan yang ketiga ada Krum, sementara yang terakhir adalah Fleur.

Heart Of The Frost • George WeasleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang