16. Jung Chenle

1.8K 139 20
                                    

Jangan lupa vote, comment, and follow me
.
.
.
Happy reading

Begitu banyak anggota keluarga yang menunggu mereka di ruang tengah, apakah mereka sangat menanti-nanti kehadiran seorang cucu?! Jujur saja itu hal yang berada di benak Chenle saat ini.

Taeyong berlari pelan saat melihat figur kedua cucunya memasuki masion itu, hati Chenle meringis melihat wajar seluruh anggota keluarga sangat antusias dan begitu cerah.

Maafin Chenle yang terpaksa bohong hanya kata itu yang dapat Chenle ucapkan dalam hatinya

"Chenle cuman masuk angin dan salah makan aja, kalau mau nanya-nanya lagi besok aja kami lelah" ujar Jisung yang segera membawa Chenle menuju kamar mereka.

Ingin rasanya Chenle menangis melihat raut wajah mereka bahkan Chenle melihat wajah para namja manis itu terlihat kecewa, oh sungguh ia mempertimbangkan semuanya.

Keduanya masuk kedalam kamar tanpa ada yang membuka suara hanya hening yang mengisi kamar itu.

Jisung pergi masuk kedalam kamar mandi, pikirannya sungguh berkecamuk. Kedua tangan berpegangan pada ujung wastafel lalu matanya menatap lurus pantulan dirinya di kaca.

Ia sudah prediksi jika para orang tua itu akan sedih mendengar kabar yang mereka tidak inginkan tapi sungguh ia tidak kecewa hanya saja ia memikirkan perasaan orang rumah. Dan prediksi nya betul.

Dirinya takut jika Chenle akan merasa tertekan dengan semua ini.

Jisung keluar dari wastafel lalu menghampiri Chenle yang sedang termenung terduduk di tepi kasur, Jisung meringis kala tatapan itu kosong bahkan saat dirinya duduk Chenle tidak menyadari atau bahkan merespon.

Tangan Jisung memegang tangan Chenle membuat lamunan namja manis itu buyar. "Kita pulang oke?" Tawar Chenle, jika disini terus selama seminggu sudah tentu namja manis itu akan merasa sangat bersalah karena belum membuat keinginan para orang tua itu terwujud.

"Kenapa?" Tanya Chenle yang membutuhkan jawaban.

Jisung menghela nafas pelan. "Aku tahu merasa tertekan, lagi pula besok kita akan ke Jepang jadi baiknya kita kembali ke rumah kita" ujar Jisung

Chenle menggelengkan kepalaku mendengar hal itu, lagi pun keluarga nya tidak akan pernah menyakitinya jadi di tidak akan lari. Lagipun hamil atau tidak itu tidak terlalu penting.

"Aku tak apa, lagi pula kalau kita pergi bukankah lebih terlihat kontras kalau kita merasa tidak nyaman?!" Jisung mendengar penuturan Chenle hanya bisa menghembuskan nafas kasar.

"Ya sudah terserah kau saja" setelah itu Jisung keluar dari kamar dan meninggalkan Chenle.

Chenle berpikir apa saja yang harus ia siapkan, setelah libur dirinya hanya akan bersekolah secara normal sekitar sebulan lebih setelah nya satu bulan full akan di isi dengan ujian.

Ceklek

"Sudah kubilang aku ti-" Chenle menghentikan perkataannya saat melihat Haechan dan juga Ten bukanlah Jisung.

Haechan hanya tersenyum hangat melihat respon anaknya, mungkin ia sedang bertengkar dengan Jisung jadi sedikit lebih sensitif jadi wajar saja.

"Omo sayang kau bertengkar dengan Jisung?" Tanya Ten yang kini duduk di samping Chenle sambil mengelus pundak Chenle.

"Jisung berbuat salah?" Tanya Haechan juga yang kini duduk di samping putra sulungnya.

Iya Mommy dia salah banyak sangat banyak batin Chenle berteriak ingin mengungkapkan segalanya oh ayolah dirinya sangat sensitif sekarang.

Future 2 [Jichen]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang