Jangan lupa vote, comment and follow me
.
.
.Pagi itu masion di iringi dengan begitu banyak suara yang sangat nyaring. Setelah menyelesaikan sarapan seluruh anggota keluarga berkumpul di ruang tengah dan terjadilah keributan yang membuat tiga namja yang berstatus dominan pusing tujuh keliling.
Setelah dua hari kepulangan Chenle dari rumah sakit akhirnya tiba waktunya mereka akan berangkat liburan. Ada pro dan kontra terhadap liburan mereka ini, bagi para orang tua ada baiknya liburan ini di tunda dulu sebab usia kandungan Chenle masih terbilang lemah.
Di balik dua sejoli yang sedang berbahagia akan pergi berlibur ada tiga namja manis yang terus merengek pada pasangan mereka untuk ikut dengan dua sejoli itu.
"Aku ingin ikut!" Tekan Renjun pada Guanlin yang sudah kewalahan mengatasi keras kepada dari suami manisnya itu.
"Oh ayolah sayang, kita tidak mungkin mengganggu mereka bukan?!" Hal itu berhasil membuat Renjun terdiam.
"Kita belum pernah pergi ke Paris, Mark!" Rajuk Haechan pada Mark yang sudah berkeringat dingin. Oh ayolah jangan mengungkit masalah itu!
Mark mengaku belum pernah membawa Haechan ke Paris karena sungguh semenjak menjabat sebagai presidir pekerjaan bertambah lima kali lipat dan itu membuatnya menjadi super sibuk.
"Aku akan membawamu nanti ya, pudu" bujuk Mark namun bukannya luluh Haechan malah makin marah.
"Kalian itu hanya pandai berbicara manis tanpa adanya aksi!" Jeno hanya bisa mengelus dada mendengar kelinci manisnya sudah mulai berbicara.
"Bukan begitu sayang" bela Jeno, lagipun mereka tidak sepenuhnya salah. Hei mereka kerja pun untuk kehidupan para namja manis itu.
"Bukan begitu bagaimana hah!" Guanlin menghela nafas kasar, akan rumit jika ketiganya sudah mode tatrum seperti ini. Ketiganya akan kalah debat jika begini karena pada dasarnya mereka selalu salah!
"Kalian itu lebih mementingkan pekerjaan di bandingkan kami!" Ungkap Jaemin.
"Sebenarnya yang kalian nikahi itu kami atau tumpukan kertas itu?" Haechan ikut menimpali.
Sedangkan para orang tua mereka hanya bisa tertawa melihat para namja dominan itu kalah telak.
Jaehyun, Johnny dan Yuta tertawa puas melihat pertengkaran rumah tangga pagi ini. Sudah tentu mereka bertigalah dalang dari pertengkaran pagi ini.
Semua berawal dari saat di meja makan.
Awalnya semua baik-baik saja, hanya fokus pada makanan masing-masing yang terkadang ada sedikit perbincangan tipis. Namun semua sirna saat...
"Kami akan berangkat ke Paris sore ini" ucapan Jisung itu membuat semua aktivitas di meja makan itu terhenti.
Sejak kepulangan Chenle dari rumah sakit perihal liburan itu memang sudah di bicarakan namun bukankah itu terlalu cepat?! Bahkan Chenle baru saja keluar dari rumah sakit dua hari yang lalu.
"Kita sudah membicarakannya, jadi kumohon jangan ada penolakan lagi" ucap Hoshi saat melihat Taeyong dan Ten hendak melakukan perdebatan.
"Aku akan baik-baik saja" ucap Chenle yang tahu kekhawatiran mereka.
Jaehyun dan Yuta saling bersitatap seolah-olah sedang bertelepati. Apakah yang di pikiran mereka sama?! Aksi bersitatap itu diakhiri dengan anggukan dan senyum penuh arti.
Tiba-tiba Jaehyun berdehem pelan. "Ah Taeyongie kau ingin pergi ke Paris?" Tawar Jaehyun yang tentu saja membuat Taeyong kegirangan dan berlari menuju Jaehyun yang ada di seberangnya lalu langsung memeluk tumbuh kekar suaminya.
![](https://img.wattpad.com/cover/343027387-288-k608115.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Future 2 [Jichen]✓
FanficMenjaga jodoh sedari kecil, bukankah itu peryataan yang sedikit aneh?! Namun hal itu bukanlah sesuatu yang baru bagi mereka. Jung Chenle, namja imut yang sangat pintar serta wajah yang sangat cantik. Namun, dibalik kepintaran serta kecantikannya itu...