Prolog

51 18 32
                                    


Disebuah taman anak anak ada seorang anak laki laki menatap mereka dingin ia duduk dibangku taman sendirian sambil memegang Ipad-nya

"Hai"sapa Anak perempuan

Anak laki laki itu gak menggubris sapaan anak perempuan itu

"Kenalin nama aku Zius raveena queeni kalau kamu?" Ucap zius memperkenalkan diri

Anak laki laki itu menoleh dengan wajah dingin kemudian menyeringai

"Xander Oliveir Hastanta" dingin Xander

"Ouh"kikuk zius

Mereka terdiam dengan Xander memandangi wajah cantik zius

Tiba tiba segerombolan anak anak datang menghampiri mereka berdua

"Oii kamu disini ternyata zius kukira udah pulang " ucap Nadila teman zius

"Hehe gak aku masih disini kok" cengir zius nampak manis dan itu dilihat oleh Xander

"Mine" batin Xander

"Kenalin ini teman baru aku namanya Xander" ucap zius

Mereka menatap Xander yang menampilkan aura permusuhan

"Teman? Tidak akan kubiarkan" batin Xander sinis

"Aku Nadila" ucap Nadila pelan

"Aku Anya"ucap Anya takut takut

"Kalau aku Devan" kalem Devan

"Brivan" datar brivan

"Aku aries cowok terganteng dimuka bumi" tengil aries

"Xander" singkat Xander

"Zius kamu beneran mau pulang" tanya Anya

Zius mengangguk "iya soalnya papa mama ku ada kerjaan disana"

"Kemana?" Dingin Xander

"Di Swiss"ucap zius

"Kamu disini aja" ucap Devan

"Gak bisa aku dah terlanjur bilang iya" ucap zius menggelengkan kepala

"Jangan" datar brivan

"Kenapa" ucap Nadila

Brivan tak menjawab melainkan menatap Xander
Xander yang menyadari ada yang menatapnya pun menoleh dan bersitatap dengan mata coklat brivan Xander menyeringai dengan mata tajam bisa ia lihat brivan terkejut tapi setelah itu menormalkan ekspresinya

"Cih"decih Xander

"Veena"teriak mama zius

"Itu mama aku, aku pamit pulang yaa kapan kapan kita ketemu lagi" ucap zius

"Hiks gak bisa lama lagi ya"sedih Anya

"Gak bisa yaudah dadah" pamit zius berjalan menuju mamanya tapi tangannya dicekal Xander zius menoleh
Xander maju satu langkah kemudian

Cup

Bibir zius dikecup singkat Xander dengan wajah sedikit dilembutkan

"Hati hati" ucap Xander mengelus rambut gadisnya

"Haa o-oke" beo zius

"Ciee zius" goda aries

"Sutt diam kau" ucap Devan

"Disana jangan Deket Deket laki laki lain selain saya paham" tekan Xander pelan tentunya didengar zius

"Gak" spotan zius

"Why?" Seringai Xander

"Kan disana ada papa, papakan juga laki laki masa gak boleh Deket" ucap zius polos

Xander mendatarkan wajahnya ia hampir lupa soal itu

"Kalau papa mu boleh tapi yang lain jangan" posesif Xander

"Emang kamu siapa" ucap zius

"Pacar kamu baby, ingat kamu milik saya selamanya jangan pernah berpikir untuk menjauh dari saya Don't like you getting close to other men, understand baby" ucap Xander mengelus pipi zius kemudian beralih mencengkeram rahang zius pelan

Zius pun mengangguk

" Good baby girl"puji Xander

"Woiii zius dah ditungguin maknya tu jangan lama lama" teriak aries merusak suasana

Zius melangkah pergi tapi sebelum itu zius menatap mereka dengan senyuman manis

"Dadah"

"Dahhh" ucap mereka serempak kecuali Xander

Zius masuk kedalam mobil kemudian mobil itu melaju pergi

"Semangat" ucap Nadila menyemangati mereka

"Haaah... Sepi ya gak ada zius" ucap Devan

"Yee baru sebentar" ledek Anya tapi matanya berkaca kaca

Xander menatap mobil yang perlahan menjauh dengan perasaan kosong baru ia merasakan cinta tapi orangnya pergi kenegara lain

"Remember what I said earlier Zius" batin Xander melangkah pergi

Girl And Two BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang