Chapter 4: Ketahuan

1 0 0
                                    

Halo guys🙆🏻‍♀️🌻
Siap untuk baca chapter baru ini?
vote dan follow dulu yaa biar aku makin rajin update nya, terimakasih.
Happy reading ol🤩

Terlihat seorang lelaki tinggi, tampan, wangi tentunya, memakai leather black jacket dengan dipadukan kaos hitam serta jeans basic dan sedikit aksesoris seperti kalung, dan beberapa cincin serta jam tangan mewah melekat di tangan kiri lelaki itu sedikit terlihat urakan namun  sungguh memanjakan mata Syilda pria itu seperti muncul dari mimpinya. Seperti bad boy yang menjadi tokoh utama dalam cerita. 

“Ekhem… siapa lo? temen kakak gue?”

“Gue?”

“Iya lo emang siapa lagi”

“Oh”

Mata Syilda seketika melotot melihat pertanyaan yang hanya dibalas satu kata yang benar saja, mengapa lelaki tampan ini sungguh membuat kesal untung dia tampan jadi Syilda tak mempermasalahkannya namun ia mengumpatinya di dalam hati.

“Eh ada adek, ini kenalin anak teman Bunda namanya Kane Raka Maxwell”

“Oh” jawaban Syilda mampu membuat Bundanya memelototinya.

“Aduh maaf ya Kane anak tante hehe, ini anak perempuan tante namanya Syilda Auliaa Sapphire” dengan mengode anaknya agar berjabat tangan dengan Kane.

“Hahaha gapapa tante, cantik ya anak tante”

Mendengar pernyataan itu sukses membuat hati Syilda campur aduk disatu sisi ia kesal dengan lelaki bernama Kane itu namun disisi lain dia tersipu perihal ucapan Kane di akhir kalimatnya ia langsung pergi begitu saja karena tak sanggup bila Kane akan melihat pipi merahnya memang benar Syilda ini bermental yupi.

“Kane ini ya brownies pesanan Mama kamu lima box, banyak banget pesannya emang lagi ada acara apa Kane?”

“Iya tan biasa mau pada arisan keluarga sambil absen member baru”

“Oalah anaknya Andre baru ngelahirin ya, ya ampun tau gitu tante lebihin deh, yaudah kalo gitu cepetan pulang pasti udah pada nungguin, salam ya sama keluarga kamu”

“Yaudah tan, kalo gitu aku pamit nanti aku sampein salam tante”

Syilda sedang berada di balkon lalu teringat kejadian tadi sungguh sangat kesal bisa bisanya si Ken itu berubah menjadi ramah ketika Jennifer datang sangat pintar memikat hati orang tua. “IHH NYEBELIN BANGET TUH ORANG”

X

Hari-hari yang di lalui oleh Syilda hanya ia habiskan untuk berdiam diri di balkon tanpa melakukan apapun hanya melamun memikirkan Sandy walau ia terus dikecewakan namun rasa cintanya sudah begitu besar hingga membuat ia terus memaafkan kesalahan Sandy namun kini matanya mulai sedikit terbuka perlahan ia ingin segera menghapus kenangan bersama Sandy dari hidupnya, ia sudah tak ingin dihantui kenangan indah yang menyakiti hatinya.

Ting

“Nomor baru siapa?” pikir Syilda itu adalah Sandy, ternyata ia masih berharap pria brengsek itu kembali.

“Siapa? Apa si cowok gila itu? dia dapet nomor gue dari mana? ah! pasti ini ulah bunda” padahal ia tidak tahu pasti siapa yang mengirim pesan itu.

Tak butuh waktu lama ia langsung pergi menemui Jennifer untuk segera ia todong dengan pertanyaan kenapa Jennifer membagikan nomornya pada Kane, membagikan nomor pribadi pada sembarangan orang adalah hal yang paling tidak disukainya ia sangat menjunjung privasi namun sayang nyatanya itu bukan ulah Jennifer tanpa ia sadari kini Kane mulai dalam pikirannya.

Ia terdiam sejenak kemudian sebuah nama melintas di pikirannya dan langsung pergi untuk  segera menelepon Tasha agar dapat  memarahinya.

“Shaa lo jual nomor gue lagi ya?”

when we were youngTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang