Chapter 5: Dijodohin

0 0 0
                                    

Haloo apa kabar nih??
Kangen sama Syilda gak sih???
Kira-kira apa ya yang akan terjadi pada chapter ini???
happy reading guysss 🙆🏻‍♀️🌻

Seluruh keluarga Haryo sedang berada di ruang tamu kini mereka di sidang satu persatu oleh Syilda perkara percakapan telepon kedua orang tuanya tadi.

“Kalian sebenernya lagi nyembunyiin apa sih? Terus itu tadi siapa yang mau di jodohin?”

Diam benar-benar diam tak ada satu orang pun yang menjawab termasuk Giandra.

“Bunda jelasin ini kenapa? Apa ini yang membuat kalian pulang? Perjodohan siapa yang kalian persiapkan? Kenapa aku gak di kasih tahu”

Setelah melihat mata anaknya yang mulai di penuhi air akhirnya Haryo berbicara.

“Sebenarnya Ayah sama Bunda mau jodohin kamu”

Begitu banyak sekali pertanyaan pertanyaan yang di lontarkan oleh Syilda mengapa ia dijodohkan? Apa akibat ia putus dari Sandy atau malah ini adalah hubungan bisnis ayahnya? Lalu apakah kedua kakaknya sudah tahu? Haryo pun menjelaskan yang sebenarnya membuat Syilda langsung pergi ke kamar meninggalkan mereka begitu saja mereka membiarkan Syilda pergi untuk memberikan waktu agar ia mencerna situasi yang mendadak ini.

Besoknya Jennifer pergi untuk memberikan sarapan kepada Syilda karena sejak tadi pagi ia tidak keluar kamar Jennifer akan memberikan pengertian kepada anaknya mengapa mereka melakukan ini mereka tidak mungkin menjodohkan putrinya tanpa mencari tahu bagaimana latar belakang keluarga dan sifat orang yang akan mereka jodohkan dengan Syilda lalu Jennifer memberi tahu dengan siapa ia akan di jodohkan.

“HAH? KANE? Yang waktu itu ke sini beli brownies bunda?”

“Iya bener, tuh kamu masih inget”

“Pantesan aku ngerasa aneh waktu dia beli brownies malah ke rumah bukan toko, terus dia udah tau belum?”

“Iya dia udah tau saat kesini dia tuh pengen ketemu kamu terus semalem dia bilang setuju buat di jodohin”

“Hah?! Dia setuju?”

“Iya jadi mau kapan tunangannya?"

“Eh apaan! Aku kan belum bilang setuju kalo aku mau dijodohin”

“Yaudah kamu tinggal bilang setuju aja, kan kalo belum tuh berarti mau”

“Ih bunda! kenapa jadi nyebelin gini?”

“Yaudah bunda kasih kamu waktu satu jam”

“Apa?! gak bisa gitu dong bun, sebulan deh”

“Gak! itu kelamaan sehari aja”

“Ihhh bunda, seminggu deh gapapa”

Tanpa mendengarkan rengekan anaknya itu Jennifer melengos begitu saja.

Kejadian ini membuat hati Syilda terasa teriris mengingat menikah di usia muda itu cita-citanya saat bersama Sandy namun kini pupus sudah oleh Sandy yang menghianati dirinya kini terasa seperti diberi dua pilihan mewujudkan cita-citanya menikah muda namun bukan bersama Sandy atau terus bersedih dan mengharapkan Sandy kembali namun itu tidak mungkin.

Malam hari Syilda pergi ke rumah Tasha berniat menginap dan memberi tahu sahabatnya akan kondisi yang sedang ia alami saat ini, ia sangat bingung.

“Sha menurut lo gue harus gimana?”

“Ya itu mah terserah lo, ikutin hati lo aja tapi gue penasaran dia ganteng gak sih?

“Yaelah lu mah malah mikirin tampang tu cowok pikirin dong kondisi gue sekarang!”

“Hehe ya sorry dia setuju gak buat dijodohin? Kalo enggak ya lo kerja sama aja biar perjodohan ini gagal”

“Itu gak mungkin deh Sha”

“Hah gak mungkin? Kenapa? APA DIA SETUJU?”

Mengangguk sebagai jawaban

“Susah juga kalo gitu yaudah mau gimana lagi, coba aja dulu kalo emang gak cocok mah tinggal batalin”

“Anjir cocot mu itu, tapi gue gak bisa mundur juga sih dengan kondisi sekarang, lo tau kan kalo ayah gue buat keputusan itu udah gak bisa diganggu gugat lagi”

“Iya bener ayah lo tuh emang kaya santai tapi membantai ya, lagian lo masih aja mikirin si Sandy inget kedua orang tua kalian aja gak setuju terus dia tuh masih gila cewek dan sampe hari ini dia gak ada kabar loh, lo yakin mau sama orang kaya gitu?”

“Dia gak gila cewek ya, dia cuman tiga kali selingkuh”

“Eh goblok ya ni bocah, lo bilang cuman? Tiga kali tuh udah gak normal tiga kali tuh yang ketauan”

"Udah lah gue mau tidur”

X

Kampus terasa ramai entah karena apa namun tidak dengan hati Syilda ia merasa sepi di tengah keramaian ia melihat pada orang-orang yang tengah mengerumuni sesuatu entah apa tanpa berniat mencari tahu lebih dalam ia berjalan pergi meninggalkan orang-orang yang heboh itu. Kelas masih sepi hanya ada empat orang dan dirinya sengaja Syilda datang lebih awal sebelum jam perkuliahan dimulai ia duduk termenung hanya memperhatikan langit biru yang indah dari jendela.

Ting

Buyar pikirannya kini teralihkan pada ponsel yang berdering tak henti.

“Buset gue udah dateng dengan senang hati buat matkul menyebalkan ini eh malah dosennya gak masuk, tau gini gue rebahan aja di kasur kenapa gak dari semalam aja sih ngasih kabar nya”

Saat sibuk mengomel sepanjang jalan tiba-tiba telepon masuk dari nomor yang tidak diketahui ia mengira bahwa itu ulah Giandra dengan nomor bodong barunya namun terus saja nomor itu menghubunginya hingga lima kali. ‘penipu kali ya’ pikirnya.

Mulai terganggu lalu mengangkatnya “Halo?”

“Lo dimana?”

“Lah lo siapa?”

“Oh itu lo disitu, tunggu”

“Hah? Aneh lo”

Tut.

Sepanjang koridor ia merutuki orang yang tadi meneleponnya secara aneh seperti tidak asing suara itu tapi siapa? ia tidak mengingatnya sudahlah tak usah dipikir mending ke kantin saja karena perutnya kini sudah merasa lapar tak sempat sarapan dirumah Tasha tadi.

Ia memesan chiken katsu dan sebotol air putih hari ini ia lupa membawa botol minum saat sibuk dengan makanan nya secara tiba-tiba seseorang duduk di sampingnya.

“Syilda, lo kenapa gak dengerin gue”

“Eh Kane? Lo manggil sorry gue gak denger”

“Ya makanya kalo orang ngomong jangan dimatiin?”

“Hah matiin? Oh jadi lo yang tadi nelpon?”

“Iya, gue cape lari ngejar lo dari lantai tiga eh simpen ya nomor gue”

“Dih lagian lo ngapain disini?”

“Nyamperin lo, tunangan gue”

Ucapan Kane mampu membuat sorot mata yang ada di kantin menatap mereka lalu nampak bisikan-bisikan yang mulai membicarakan mereka begitu berisik hingga membuat Syilda tak nyaman berada di sana.

‘Gila ya baru aja putus udah punya tunangan’

‘Enak ya jadi orang cantik baru putus aja udah dapet lagi’

‘Berarti bener kata gosip itu kalo dia selingkuh’

Langsung ia menarik tangan Kane agar pergi dari tempat itu.

Terimakasih telah membaca cerita aku 🙆🏻‍♀️🌻
Jangan lupa kasih vote dan follow akun aku biar gak ketinggalan kalo aku update rekomendasiin juga ya cerita aku ini hihi.
oh iya cerita ini juga aku upload di noveltoo* yaa disana update nya lebih cepet hihi boleh mampir disana juga yaa dengan judul dan nama akun yang sama, terimakasih.
See u di chapter selanjutnya 💗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

when we were youngTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang