Chapter 1

917 74 7
                                    

"Fiony Goblok!! Loh nyewain jasa loh Buat 100 Rebu!?" Alfreya Atau yang biasa di panggil Freya, Sang kakak tertua dari 7 Saka Bersaudara. Kini tengah mengintrogasi adik pertamanya yang bernama Fiony Saka Alveria. Gadis tersebut mengaku menyewakan Jasanya menjadi teman pulang sekolah pada teman kelasnya.

"Habis, Aku pikir mamah kan Butuh Biaya Buat Melahirkan.." Ucapnya dengan wajah polos tak bersalah.

Freya geleng-geleng kepala melihat tingkah adik-adiknya yang terkenal absurd, Se-absurd-absurdnya. Mereka berasal dari keluarga miskin, Bahkan tempat tinggal mereka bukan Sebuah rumah, Melainkan sebuah gudang Yang Cukup besar. Tapi mereka bersyukur karena setiap hari, Ada saja canda tawa yang terjadi di keluarga ini. Bahkan hal sedih sekalipun, Mereka hadapi dengan canda tawa.

"Emang kak Fiony mematok harga berapa?" Tanya Christy Si anak paling kecil.

"Jalan = 100.000
Jalan+pegangan tangan = 150.000
Pegangan tangan = 50.000
Cium = 200.000." Ucapnya dengan Polos.

Freya yang tengah minum Seketika menyemburkan air di mulutnya.
"Woy Bocah!! Loh pernah di Cium!" Seru Freya.

"Pernah, Trus dia kasih 200.000." Fiony masih dalam Mode polosnya.

Gue punya adek, Kok kayak anjing semua!!

"Kak Fiony masih mending, Ini si Marsha Pernah Mau di Cium, Demi Buah Pisang." Celetuk Azizi, Si anak Ketiga.

"Pisangnya juga udah aku balikin.." Ucap Marsha Tidak mau kalah.

Allah huakbar, Kalau Bukan adek udah Gue jual Loh semua!!!!

Lama-lama Freya bisa diabetes menghadapi kelakuan absurd dari adik-adiknya.

"Kak Frey, Balikin uangku dong.." Fiony menyodorkan Tangannya.

Freya menghela nafas, "Lain kali benar-benar tidak boleh ya.." Ucap Freya pasrah. Dia mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna merah dari dompetnya dan memberikannya pada Fiony.

"Ok.." Ucap Fiony Girang.

Tidak lama Pintu Rumah Mereka Di buka dengan paksa. Seorang wanita paruh baya masuk dengan tergesa-gesa.

"Freya! Freya ada!?" Seru Ibu tersebut.

"Oh, Bu Uma. Selamat Sore." Ucap Freya ramah.

Bu Uma langsung menghampiri Freya dengan tergesa-gesa. Dari raut wajahnya nampak terlihat sebuah kekhawatiran. Nampaknya dia membawa kabar Buruk Untuk Saka bersaudara.

"Freya, Gawat Freya!" Ucap Bu Uma.

"Gawat kenapa?" Tanya Freya.

"Ibu kalian jatuh dari tangga rumah Sakit dan terluka. Dokter baru saja menghubungi Ibu." Ucapnya.

Bagai petir di siang Bolong, Saka bersaudara Mematung terkejut setengah mati. Ibu mereka memang tengah hamil, Dan sebentar lagi akan melahirkan, Untuk Itu dia harus sering pergi ke rumah sakit. Hal tersebut juga yang menjadi beban bagi Freya, sebagai anak tertua, Sekaligus anak laki-laki satu-satunya di keluarga Saka. Sementara sang ayah, Pergi entah kemana dan tidak pernah pulang. Sekarang Kabar buruk tersebut membuat Saka bersaudara langsung tancap gas dengan kecepatan Cahaya, menuju rumah Sakit tempat ibu mereka di rawat.

***

"Jangan lari-lari di rumah Sakit!!" Seru Suster.

"Iya tau, Bawel banget!" Omel Freya.

Setibanya mereka di rumah Sakit, Saka bersaudara langsung bergegas menuju ke ruangan Ibu mereka. Tidak memperdulikan Teriakan Suster yang meneriaki mereka, Agar tidak lari-larian di lorong.

Keluarga Miskin KocakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang