Chapter 4

527 66 7
                                    

Freya mengalami depresi berat setelah Pulang ke rumahnya pada dini hari. Disaat adik-adik dan orang tuanya terlelap, Freya seperti anak panda yang tidak bisa tidur. Dia memeluk lututnya dengan pandangan kosong. Nampaknya dia akan begadang malam ini. Tidak lama, Sang adik tertua Fiony, Mulai terbangun dari tidurnya, Ketika menyadari sang Kakak, Duduk diam di sampingnya membelakangi.

"Ng...Kakak Sudah pulang?" Tanya Fiony sembari mengucek-ngucek matanya.

Freya yang tengah melamun, Nampak terkejut dengan suara sang adik.
"Kau terbangun ya, Tidur lagi ya Fiony, ini kan masih malam." Ucap Freya berusaha menampilkan senyumannya.

"Muka Kakak kenapa?" Tanya Fiony, Ketika dia menyadari, Ada Noda mirip lipstik di pipinya.

"Ini..." Bangke!!! Dia lihat aja lagi. Ketemu lagi, Gue Pites tuh Mak Lampir.

"Hari ini, pulangnya malam sekali." Ucap Fiony. Diantara semua adiknya, Mungkin hanya Fiony yang merasa paling memahami Apa yang tengah di rasakan Sang kakak.

"Iya, besok juga mungkin agak malam Pulangnya, Fiony tidur saja, Jangan khawatirkan kakak." Ucap Freya memberikan senyumannya.

"Maaf ya kak.." Ucap Fiony Sendu sambil menunduk.

"Ng..."

"Kakak mati-matian melakukan pekerjaan yang bersih untuk mengumpulkan uang, Sementara kami....Aku sangat menyesal." Ucap Fiony.

Freya membeku menjadi sebuah patung secara tiba-tiba. Dia kena mental dengan ucapan adiknya. Adiknya berfikir dia melakukan pekerjaan yang bersih, Tapi sebenarnya....

Anjir!!! Kena mental gue Cok...

"Aku janji tidak akan melakukan jasa seperti itu lagi, Maafkan aku ya kak." Ucap Fiony sembari menghapus air mata di wajahnya.

Sekali lagi Freya mematung, Ucapan adiknya benar-benar membuat Freya kena mental parah.

Cahaya di luar telah nampak terang, Meski enggan dan lelah, Freya harus melakukan kegiatan seperti biasa.
"Kakak mau berangkat sekolah dulu ya.." ucapnya dengan lemas, Bahkan di wajahnya, Tercetak mata panda yang jelas.

"Selamat jalan..." Ucap Fiony.

Freya memang masih seorang anak SMA, Yang sebentar lagi akan lulus. Berbeda dengan adik-adiknya yang masih SD. Dia bahkan berfikir apakah harus melanjutkan kuliah atau tidak.

***

"Wah nyenyak sekali tidurnya." Ucap Ashelio, Teman sekelas Freya. Dia dan Adel menatap Freya yang tengah tertidur pulas di mejanya. Dengan Buku terbalik yang ada di hadapannya.

"Tapi sekarang, sering sekali ya tidur di kelas." Ucap Ashel.

"Mungkin kerja part time-nya bertambah." Ucap Adel.

Mereka bahkan Bisa mendengar suara dengkuran Freya dari sana dengan jelas. Tidak lama, Adel dan Ashel, Terkejut ketika mendengar Freya mengigau.

"Ng..Fiony...Maafkan kakakmu ya.." Gumam Freya.

"Fre...Freya.." Gumam Ashel.

Tidak lama Freya terbangun dengan wajah masam, Dan air liur di bibirnya. Freya Sontak terkejut ketika melihat kedua temannya.

"Anjir!! Setan!!" Seru Freya.

"Matamu setan.." Sentak Ashel.

Freya kemudian menyadari kalau dirinya tengah berada di dalam kelas. Dua buru-buru menghapus air liur di wajahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Keluarga Miskin KocakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang