9. Belum Aku sadari

114 5 0
                                    


Renjun duduk di Rooftop, dia bingung. Apakah keputusan dia putus sama Guanlin adalah cara terbaik?

Mungkin iya, dengan cara itu Guanlin tidak tersakiti lagi.

Tapi gimana sama Renjun? Apa dia gak tersakiti. Dia beneran bingung sama perasaan dia ke Guanlin. Menurut dia, Guanlin pantes dapet yang lebih baik daripada dia.

"Semoga keputusan gw bener" guman Renjun.

.
.
.

"Chenle! " teriak cowok jangkung.

Merasa ada yang manggil Chenle langsung noleh. Ternyata si tiang-Jisung.

"Kenapa lo tiang? " tanya Chenle.

"Kok gitu manggilnya, kan gw punya nama Zhong Chenle" jawab Jisung.

"Gw lupa nama lo" kata Chenle yang mau pergi ninggalin Jisung. Tpi Jisung langsung gercep pegang tangan Chenle.

"Tunggu dulu" tahan Jisung.

"Apalagi sih Ji? " tanya Chenle malas.

"Nah itu lo inget nama gw" Kata Jisung sambil senyum jail.
J
"Ck, kenapa lo manggil gw? " tanya Chenle malas.

"Sore nanti lo free gak? "

"Free gw mah, lo mau ajakin gw pergi bareng ya? " tanya Chenle.

"Lah kok tau" jawab Jisung cengengesan.

"Udah ketebak banget sih" jawab Chenle.

Jisung emang ada rencana buat ajak Chenle keluar, lebih tepatnya ngajak doi kencan. Dia mau pdkt sama Chenle.

"Hehe, jadi mau gak? "

"Kemna dulu nih perginya? "

"Terserah lo aja"

"Yaudah"

"Makasih cantik"

"JISUNG GW TAMPOL LO YEE"

setelah bilang Chenle cantik, Jisung langsung lari terbirit-birit. Takut ditabok Zhong Chenle.

.
.
.

Renjun sekarang lagi ada di taman sekolah, tempat dia dan Guanlin pacaran dulu. Entah kenapa perasaan dia akhir" aneh semenjak putus sama Guanlin.

"Sayang cobain deh kentang goreng nya, enak loh"

Renjun yang ngelamun langsung noleh waktu denger ada orang yang bicara, dia kaget waktu liat ternyata ada cewek lagi suap suapan sama Guanlin. Dan ternyata si cewek itu adek kelasnya Renjun, Namanya Haewon.

"Udah ada yang baru ya, hhh cepet banget move on nya" batin Renjun.

Renjun terus natep kearah mereka berdua, entah kenapa hatinya sakit liat Guanlin sama orang lain. Apalagi ini mereka mesra banget, suap suapan kentang 5 ribu. Biasanya dulu selalu Guanlin yang dengan senang hati nyuapin Renjun.

Tanpa sadar, Guanlin balik natep Renjun. Mereka tatap tatapan sampek akhirnya Renjun sadar Guanlin liatin dia dari tadi. Renjun lantai alihin padandangan nya dan niat pergi dari sana.

Tapi baru aja mau melangkah, dia udah dipanggil sama cewek tadi.

"Eh Kak Renjun" Panggil Haewon.

Renjun langsung membeku, anjer lah bisa-bisanya dia dipanggil. Dia malu woy.

"Eh, iya? " jawab Renjun, tapi dia masih berdiri kaku di tempatnya kayak mayat hidup.

"Sini kak, gabung sama kita" ajak Haewon, Renjun sih mau aja. Tpi masalahnya ada Si Alin gimana dong. Kan mereka masih canggung.

"Sini Ren" kata Guanlin, tolong siapapun bawa Renjun pergi dari sini. Karena sekarang dia bener-bener malu.

"Em, kakak mau ke kelas. Kapan" aja ya" jawab Renjun, habis itu dia langsung lari ke kelas.

"Kok aku kasian ya kak liat kak Renjun, dia kayak sedih gitu mukanya pas liat kita" kata Haewon.

"Masa sih? " tanya Guanlin.

"Iya loh kak, keliatan banget loh itu mukanya" jawab Haewon histeris.

"Semoga aja di emang sedih, berarti dia emang suka sama gue. Dan garela gw punya yang baru" kata Guanlin.

"Dia cuma bingung kak sama perasaannya. Rencana kita kan emang buat kak Renjun cemburu, kita liat aja sampek mana kak Renjun bertahan" jawab Haewon.

"Hmm kamu bener, makasih ya dek udah bantuin abang" kata Guanlin sambil ngelus kepala Haewon.

"Iya sama-sama, semoga kak Renjun cepet sadar sama perasaan nya"

Jadi Guanlin sama Haewon ini adik-kakak, Waktu Jeno bilang punya Rencana kemarin, ya ini rencananya. Jadi Guanlin sama Haewon pura-pura pacaran buat bikin Renjun cemburu. Dan Renjun gatau Kalau Guanlin punya adik.

Semoga Renjun cepet sadar sama perasaan dia.

.
.
.

TBC

Haewon (Adik Guanlin)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haewon
(Adik Guanlin)

𝐂𝐮𝐫𝐮𝐭 𝐠𝐞𝐧𝐠 || Markhyuck, Nomin, Guanren, JichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang