Five

582 46 2
                                    

"Ugh.." Jeno melenguh, pandangannya sedikit memburam dengan rasa sakit yang ada di kepalanya.

"Udah bangun?" Suara seseorang membuat ia tersentak kaget, dan reflek langsung mendudukkan badannya. Walau, setelahnya rasa pusing kembali menyerang kepala nya.

Ah.. itu Doyoung.

Seingat Jeno, selama kurang seminggu ia menjadi member NCT, doyoung adalah salah satu orang yang baik di pikirannya.

Tapi, entah untuk sekarang.

"Minum dulu, terus makan pil ini." Doyoung menyerahkan segelas air ke hadapan Jeno dan di sertai pil kecil di tangan satu nya.

Jeno mengambil pil serta minum itu langsung memasukkan nya ke dalam mulut, setelahnya ia menyimpan sendiri gelas bekas nya.

"Makasih," ujar Jeno, cukup pelan.

"Hm, ayo makan." Doyoung mengarahkan tangannya ke hadapan Jeno, mmebuat Jeno termenung sejenak. Namun ia juga menggapai tangan Doyoung dan turun dari ranjang.

Setidaknya, Doyoung memang seperti yang dibayangkan Jeno. Cukup baik.

"... Emang ada yang masak?" Jeno bertanya, terdengar keraguan dalam nada nya, Doyoung hanya mengangguk menanggapi.

Jeno melirik ke arah jam dinding yang terletak di atas pintu dapur, ini sudah jam 1 siang. Dan keadaan rumah ini sangat sepi.

Ya, rumah. Jeno tahu ini bukan dorm, bahkan semua dorm unit, ini bukan salah satunya. Entah ia berada dimana sekarang.

Seperti biasa, lauk mereka selalu daging. Doyoung sudah menyiapkan makanan untuk Jeno, dan Jeno segera memakannya dengan perlahan.

Otaknya tidak berhenti berpikir sedari tadi. Ia terus bertanya-tanya dalam pikirannya. Salah satunya adalah, ia harus bersikap bagaimana? Ya, setidaknya, itu adalah contoh.

Jeno sendiri tidak tau harus bersikap seperti apa pada semua orang ini. Jeno juga belum mengenal semuanya dengan baik, bersyukur ia sudah mengetahui semua namanya.

"Bersikap biasa aja, kaya kamu pas baru gabung sama kita." Doyoung berucap santai tiba-tiba, seperti menjawab salah satu pertanyaan Jeno di dalam hatinya.

Jeno melirik kaget, apa vampir juga bisa membaca batin? Astaga, Jeno harus lebih hati-hati mulai sekarang.

Sejujurnya, Jeno juga tidak mau menjadi santapan para vampir-vampir gila ini. Dalam hatinya, ia terus meronta agar kabur dari sini. Namun, tubuhnya seakan takut untuk bergerak sedetik pun.

Seharusnya, tadi saat Doyoung mengajaknya makan. Jeno langsung kabur dan meninggalkan gedung ini, namun ia malah menerima dengan baik dan menuruti permintaan pemuda itu.

Jeno juga tidak tahu kenapa. Yang pasti, ia ingin pergi dari sini. Ia tidak mau terjebak dengan para makhluk haus darah yang aneh seperti ini.

"Jangan melamun, Jeno."

Jeno tersentak, ia langsung berbalik saat merasa suara itu berasal dari belakangnya. Ia sedikit terkejut karena itu adalah Jaehyun.

Jaehyun mengernyit, "ada apa?" Ia bertanya heran sembari menduduki kursi kosong di samping Jeno.

"T-tidak, tidak ada."

Jeno gugup, catat.

"Mau makan juga?" Tanya Doyoung, namun ia tetap bergerak menyiapkan makanan untuk Jaehyun. Jaehyun sendiri hanya berdeham, ia merasakan aura canggung dari sebelahnya.

"Lupakan bahwa kami makhluk lain, dan bersikap lah seperti tidak pernah terjadi apapun."

Doyoung hanya diam tak bereaksi untuk menanggapi ucapan Jaehyun barusan. Berbeda lagi dengan Jeno.

Pemuda manis itu sempat tertegun, tanpa sadar keningnya berkerut. Apa-apaan pria di sampingnya? Mana mungkin Jeno biasa-biasa saja setelah nyawa nya sekarang tidak aman. Bisa saja mereka semua langsung menghisap semua darah di tempat.

"Lusa kami akan mengirim mu kembali ke dorm dream. Kau bisa bekerja kembali— tapi ingat, tutup mulut mu, atau kami yang akan membunuh mu detik itu juga."

Jeno hanya diam mendengarkan, bekerja? Apa maksudnya dengan bekerja? Apa mereka masih mau bertahan dengan grup NCT ini? Baiklah, kalau memang mereka mau, Jeno juga mau.

Tak bisa Jeno pungkiri bahwa ia secinta itu dengan group band satu ini. Hampir lima tahun ia menyukai grup ini, dan sekarang ia adalah salah satu membernya.

Jeno sangat senang waktu itu. Sungguh, ia bahkan sampai jungkir balik di kamar nya.

Oke. Kembali ke kenyataan, berarti sekarang Jeno hanya perlu menjalani hari-hari seperti biasa, kan? Seperti saat ia belum mengetahui fakta tidak masuk akal ini.

Fakta yang mengatakan bahwa, semua member NCT adalah Vampire. Itu gila.

"Lusa? Kenapa tidak besok saja?" Tanya Jeno, ia tidak gugup atau sebagainya saat ini. Ia hanya bertanya santai.

"Semua orang sibuk," jawab Doyoung sekenanya. Karena Jaehyun hanya fokus makan, ia memang tidak suka di ganggu saat makan.

Sibuk? Sibuk apa? Vampir memangnya punya kesibukan? Entahlah, Jeno lelah.

Setelah beberapa saat, akhirnya Jeno kembali ke kamar yang ia tempati selama beberapa hari ini. Namun, ia mengernyit kala mendapati salah satu member dream berada disana.

"Chenle..?" Jeno bertanya ragu, ia hampir melupakan bahwa vampir itu bisa muncul dan hilang sesuka hati.

"Hm? Kamu udah balik? Sini, temenin tidur."

Ah, pemuda itu menggunakan bahasa non formal. Seperti biasa, sangat biasa. Jeno memang harus membiasakan diri mulai sekarang. Namun, bukan berarti pemikiran tentang kabur dari sini hilang begitu saja.

Jeno perlahan mendekati Chenle yang sedang berbaring di kasurnya, ia perlahan mulai menaiki kasur dan berbaring di samping Chenle yang sudsh menunggunya.

Chenle langsung memeluk Jeno erat, menelusupkan wajahnya ke leher Jeno. Mengendus area disana. Itu sedikit membuat Jeno bergelinjang kecil, ia merasa geli.

"Darah manusia emang sewangi itu.." lirih Chenle menghisap dalam wangi tubuh Jeno, ia sedang berusaha agar tidak kelepasan untuk menggigit area harum itu.

"Geli," sahut Jeno pelan. Tangan nya yang tadi mengelus rambut Chenle menjadi sedikit meremas rambutnya.

"Baiklah, sebelum aku hilang kendali, ayo tidur." Ajak Chenle sembari memejamkan matanya.

Begitupun dengan Jeno.

Sungguh, kalau sifat mereka semua seperti ini, Jeno sangat tidak apa-apa. Selagi mereka tidak meminta darah, atau.. tubuh nya.

Sebenarnya, dari awal Jeno juga tidak suka di perlakukan seperti ini. Menurutnya, perlakuan begini hanya untuk wanita. Namun, karena dirinya juga suka bersentuhan dengan orang lain, ia menjadi cepat untuk terbiasa.

Menurutnya, kalau tidak bersentuhan dengan orang lain itu sama saja bahwa ia sendiri. Walaupun banyak orang di sekelilingnya, namun tidak ada satu pun yang menyentuh dirinya, ia menganggap bahwa ia sendiri di tengah kerumunan orang-orang itu.

Tanpa sadar ia mulai mengelus pelan rambut Chenle, dan Chenle sendiri mengeratkan pelukannya. Ia di mabuk aroma manis darah yang menggoda. Untung Chenle tidak seperti Donghyuck, Jaemin, maupun Mark. Ia masih bisa untuk menahan nafsu akan darah nya.

Di antara anggota dream yang paling tahan akan darah hanya Chenle dan Renjun. Jisung sendiri itu tergantung kondisinya, mungkin kalau yang di posisi Chenle sekarang adalah Jisung, Jeno sudah di pastikan pingsan karena Jisung kembali meminum darahnya.

NCT Vampire [Jn Harem]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang