Chapter 1

190 19 10
                                    

Anak Anjing

.

.

.

Pasangan: Firstkhao/Khaofirst

Ringkasan: Khao itu seperti anak anjing jinak yang mengikuti kemanapun First pergi.

.

.

.

.

.

Siang yang begitu terik. Hawa panasnya tentu sangat terasa di kelas First kanaphan yang berada dilantai tiga. Siswa kelas dua SMA itu menguap sambil melihat guru sejarahnya menjelaskan. Perutnya sudah berbunyi sejak tadi , tapi bel istirahat makan siang belum juga berbunyi. Ia tak pernah sarapan saat pagi hari karena itu siangnya sedikit saja sudah minta jatah hariannya. Kelaparan.

Iris hitamnya melirik kearah jendela, melihat beberapa gerombolan anak-anak seangkatan saat sedang berolah raga. Lari jarak pendek, adalah materi hari ini. Mata yang terbingkai kaca mata pada gambaran yang mencolok di lapangan itu. First menyandarkan punggunya lalu bersedekap.

First melihatnya lagi.

Bagaimana First menjelaskannya, kawanan itu sendiri adalah kawanan anak-anak yang istimewa. Istimewa di fisik, rupa, serta keluarga. Intinya mereka anak-anak populer yang selalu menjadi penyemarak sekolah. Bak idola sekolah dengan puluhan fansnya yang setia.

Karena itu lingkar pergaulan merekapun terbatas, meski mereka tetap bicara dan menyapa murid yang biasa. Namun tetap saja mereka tak mencoba mengakrabkan diri dengan orang-orang di luar lingkar pergaulan mereka.

Yah istilahnya sosialita tingkat sekolahlah.

Namun diantara orang-orang itu ada satu yang menurut First unik.
Orang yang menjadi pusat dari gerombolan itu.
Orang yang paling bergantung diantara orang-orang itu.
Tapi orang yang paling disinggung di antara mereka.

Khao , Khaotung Thanawat .

Anak kelas 2A, kelas yang begitu jauh dari kelas First yaitu 2F.

Alasan First menyebut unik adalah karena sifat dan tingkah lakunya. First tak akan menyebut fisik, karena dia sudah menjelaskan tadi keistimewaan orang-orang itu.

Khao , mungkin adalah orang yang paling anti bergaul dengan orang-orang di luar lingkaran populer itu. Bukan karena ia sombong atau pemilih teman, tapi lebih karena orang-orang disekitarnya adalah orang-orang yang sudah lama ia kenal.

Yah hantu itu (yang First dengar) sudah berteman baik sejak mereka SD.
Khao sebenarnya sosok yang ceria dan begitu kekanakan, sosok yang akan mudah disukai karena tingkah lucu dan polosnya.

Namun sayangnya, Khao bermaksud seperti itu hanya dengan teman-temannya. Ia akan memasang tampang datar dan tak akan berbicara sepatah kata pun jika berhadapan dengan orang lain di luar kerumunannya. Aura hangat musim seminya langsung berganti menjadi sedingin musim dingin begitu saja.

Jangan tuduh First bercanda, karena seluruh sekolah tahu akan hal itu. Entah jika dengan guru, karena First belum pernah satu kelas dengan nya . Tapi Khao cukup pintar karena selalu masuk sepuluh besar rangking pararel.

Puppy boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang