02.

474 93 4
                                    

Malam semakin larut, suara bising dari pesta diaula istana masih terdengar sampai ke kamar Felix. Felix yang masih memiliki keinginan untuk bisa hadir kepesta itu pun semakin merasa bersedih karena tidak dapat mengikuti atau merasakan seperti apa itu pesta, apalagi bertemu dengan orang-orang baru seperti keluarga bangsawan lainnya.

Felix benar-benar disembunyikan.

Sambil menatap keluar jendela, Felix yang ditemani oleh Clio mulai merasa bosan. Rasa bosan itu semakin berkecamuk didadanya karena kesedihan yang ia rasakan selama ini.

Entah bagaimana harus mengungkapkan nya karena Felix sendiri pun bingung dengan dirinya sendiri. Jika dia memberontak, maka ayahnya pasti akan marah padanya. Dia sangat disayangi oleh ayahnya, tapi juga ayah nya sangat egois karena tidak memikirkan tentang perasaan nya selama ini

"Meow?"

Felix memalingkan wajahnya ke arah Clio yang sedang duduk dipangkuannya. Kucing dengan bulu seputih salju itu menatap Felix dengan sendu

"Meoww..."

Felix tersenyum tipis "Ayah akan marah nanti, Clio."

"Meow meow..."

"Tidak, Clio. Aku takut ayah akan marah padaku"

Clio melompat turun dari pangkuan Felix dan dia menggigit ujung pakaian Felix lalu menarik-nariknya

"Clio... Jangan memaksaku. Ini ide yang buruk"

"Meoww.... Meow?"

"Y-ya.. tapi kan-"

"Meow..."

Felix terdiam, ia menatap Clio dengan lurus. Tak tau harus bagaimana karena kucingnya ini memintanya untuk keluar istana selagi semua orang sedang sibuk di pesta nya.

"Meoww... Meow!" Clio mengeong lebih keras sambil menoleh ke arah jendela

Felix melirik kelangit, sebentar lagi pukul 12 malam. Pergantian tahun sekaligus turunnya salju malam ini

Felix sangat ingin merayakan tahun baru ini bersama sang ayah, kedua saudarinya dan seluruh rakyat Wings Cloud.

Tapi keinginan itu tidak pernah terpenuhi karena ayahnya selalu mengurungnya selama ini.

"Meowww...." Clio kembali mengeong sambil menarik-narik jubah hitam milik Felix dari gantungan pakaian

Felix masih terdiam, ia bergulat hebat dengan pikirannya sekarang. Ada rasa takut sekaligus cemas di hatinya saat ini, ia takut ayahnya akan memarahinya nanti. Dan khawatir bila ada seseorang yang melihatnya keluar nanti

Felix meremas sisi pakaiannya dan mendengkus frustasi.

"Oke, aku pergi."

Setelah berkata seperti itu, Felix pun segera mengambil jubah hitamnya dan memakai jubah itu untuk menutupi wajahnya

Felix tidak akan terbang kali ini, jika dia terbang, maka itu akan menarik perhatian orang nantinya.

Akhirnya setelah selesai bersiap, Felix pun segera beranjak pergi meninggalkan istana secara sembunyi-sembunyi melalui pintu belakang istana yang di tunjukkan oleh Clio.

Clio memimpin perjalanan itu hingga sampailah mereka di depan gerbang istana yang dimana terdapat pada penjaga disana.

Felix bersembunyi dibalik pohon apel madu istana dengan menyamarkan aroma tubuhnya agar tidak tercium oleh para penjaga itu. Sementara Clio, kucing menggemaskan itu beralih menghampiri para penjaga tersebut untuk mengalihkan perhatian nya

Clio mengganggu para penjaga itu dengan mengeong keras sambil mencakar-cakar kaki mereka. Tentu hal itu membuat mereka merasa terganggu, ingin membalas tapi kucing itu adalah kesayangan pengeran mereka.

Demon & Angel ➺[𝗘𝗡𝗗]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang