HAIIII, semua maaf bagnet kalau author lagi jarang nulis yaaa :( author lagi mau ngurus buat masuk kuliah, heheh..... tapi author usahain bakal ngurus "anak" author ini biar lebih sering upload lagi okey
Hope you guys enjoy the story!!
Hari ini adalah hari di mana grup Harmonic Quintet akan melakukan penampilan kecil mereka. Suasana di tempat latihan mereka terasa sangat sibuk dan penuh semangat. Keith, terlihat sedang berdiri dengan daftar perlengkapan yang harus dibawa di tangannya, memastikan semuanya sudah siap.
"Oke,ini kita ngecek sekali lagi sebelum jalan ya?," kata Keith dengan tegas. "Christian, gimana keyboard-nya?"
Christian sedang memeriksa keyboardnya dengan cermat. "Aman ketua, udah siap dibawa."
Raphael dan Nicholas sedang mempersiapkan viola dan flute mereka. "Keith, Viola kita udah siap, tinggal masukin ke van aja," kata Raphael sambil memasukkan viola-nya ke dalam kotak pelindung. Nicholas mengangguk setuju. "Punya gua juga udah siap. Gua sudah bawa partitur cadangan kalau-kalau ada yang lupa."
Harrison, dengan cello-nya, menambahkan, "Cello tinggal masukin aja sih ke van. Gua juga bawa extra bow sama rosin buat jaga-jaga."
Keith melihat daftar perlengkapannya sekali lagi. "Oke, berarti aman semua ya, kita tinggal nunggu aja semua masuk ke van abis itu kita berangkat."
Mereka dan beberapa ada beberapa orang yang juga dimintai bantuan oleh Keith untuk membantu mengangkut alat alat musik mereka, mereka semua bekerja sama mengangkat alat musik dan perlengkapan lainnya ke dalam van besar yang telah disewa oleh Keith.
Setelah semua alat musik dan perlengkapan lainnya aman di dalam van, Keith memastikan semuanya sudah siap. "Oke, kita berangkat sekarang!."
Mereka semua masuk ke dalam van. Perjalanan menuju taman penuh dengan canda tawa dan cerita, mengurangi sedikit ketegangan yang mereka rasakan. Mereka semua merasa bersemangat dan siap untuk memberikan penampilan terbaik mereka.
Setibanya di taman, mereka langsung menurunkan alat musik mereka dan mulai menyiapkan semuanya. Christian mengatur keyboardnya dengan teliti, memastikan semua kabel terpasang dengan benar. Keith dan Raphael menyiapkan viola mereka, Nicholas memeriksa flute-nya sekali lagi, dan Harrison memastikan cello-nya dalam kondisi baik.
"Semua sudah siap?" tanya Keith kepada timnya.
"Siap!" jawab mereka serempak dengan penuh semangat.
Ketika mereka sedang asyik mempersiapkan penampilan, tanpa mereka sadari, orang-orang mulai berkumpul di sekitar taman, penasaran dengan pertunjukan yang akan segera dimulai. Suasana pun semakin ramai dengan kehadiran penonton yang antusias.
Raphael tersenyum melihat kerumunan yang semakin banyak. "Wih, banyak juga yang nonton."
Nicholas menambahkan, "Makanya, gua nggak nyangka bakal serame ini." Ucap Nicholas sambil terpukau melihat suasana di taman sekarang, "Eh Harrison, Delynn sama teman-temannya mana?"
Harrison, yang sibuk dengan cello-nya, menoleh dan melihat ke arah kerumunan. "Nggak tau, tapi gua yakin mereka pasti dateng kok."
Christian yang mendengar itu, entah kenapa dia merasa semakin gugup. "Ini kesempatan kita buat nunjukin apa yang kita bisa."
Keith berdiri di depan kelompoknya, memberikan semangat terakhir sebelum mereka mulai. "Inget, kita main nya santai aja. Ini bukan penampilan beneran kita. Tapi tetep tunjukin yang terbaik, dan kita nikmati pertunjukan ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloom Of The Melody (Orine)
RomanceKisah Seorang Pianist muda bernama Christian Valentino yang jatuh cinta pada pandangan pertama kepada seorang balerina cantik bernama Oline Manuel pada saat dia menonton pertunjukan orkestra musik. - - BxG Story Hope You Guys Enjoy !!