Lima

74 15 3
                                    



Keesokan harinya, saat di jam istirahat, seperti biasa lima serangkai ini sekarang sedang ada di ruang musik sekolah untuk berbincang soal persiapan mereka.

"Harrison, sumpah makasih banget ya bro udah mau bantu ngenalin gua ke grup Delynn kemarin. Akhirnya gue bisa ketemu Oline," kata Christian dengan senyum lega sambil merangkul Harrison.

Harrison mengangguk sambil tersenyum. "Sama-sama, bro. Gimana kesan pertama lo tentang mereka? bener sesuai kata gw kan?"

Christian menarik napas dalam-dalam. "Iya sih, mereka ternyata emang sekeren dan secantik itu ya, dan juga si Oline itu... dia bener bener sama seperti pertama kali gua ngeliat dia. Gua gak nyangka bisa ketemu dia lagi." Ucap Christian sambil mengebuskan nafas yang cukup dalam

"Udah udah, nah karena kawan kita satu ini telah menemukan mbak crush nya, harusnya abis ini lu kalau latihan bisa fokus ya, Chris" Timpal Keith tiba tiba kepada teman nya

"Aman, pasti fokus ini mah gw" Ucap Christian sambil mengacungkan jari jempol nya

Skip

Seperti biasa setelah pulang sekolah, mereka berlima sekarang sedang persiapan karena besok adalah hari pertunjukan mereka. Saat mereka sudah sampai dan sedang merapihkan barang-barang dan alat musik mereka masing-masing, tiba-tiba Keith menepuk tangan mengisyaratkan agar perhatian teralih kepadanya.

"Hei, guys, kita kan udah latihan lumayan lama nih. Gimana kalau lusa deh atau tiga hari lagi kita tampil?" Ucap Keith kepada teman-temannya.

"Oke, gua juga udah nunggu kapan kita tampil. Gua sih secepetnya aja, ini kan lagu kebangsaan kita, bro. Udah beratus-ratus kali kayaknya mah kita tampilin," balas Nicholas.

"Oke setuju, gw. Berarti gimana kalau kita latihan terakhir sekarang, besok kita siap-siapin apa aja yang harus kita bawa buat ke taman?" Jawab Raphael memberikan saran.

Teman-teman yang lain mengangguk tanda mereka setuju dengan perkataan Raphael. Akhirnya mereka berlima pun latihan dengan penuh fokus dan semangat untuk mempersiapkan penampilan mereka.

Setelah beberapa jam berlatih, mereka memutuskan untuk istirahat sejenak. Mereka duduk di sekitar ruangan, menikmati minuman dan cemilan yang mereka bawa.

Saat suasana mulai tenang, Keith yang merasa penasaran dengan temannya ini, akhirnya membuka percakapan. "Eh, Christian, gua penasaran deh sama kemarin. Gimana impresi lu sama si Oline itu? terus gimana grup nya Delynn? sesuai sama yang dibilang Harrison?" tanya Keith sambil memandang Christian dengan penuh antusias.

Christian tersenyum, mengingat momen tersebut. "Oh, seru banget kemaren bro. Jadi kemarin gue sama Harrison ke tempat latihannya Delynn. Yaa seperti yang gua omongin waktu itu, gua mau nyari kalau Oline yang Delynn omongin itu beneran Oline yang gua cari."

Nicholas, yang juga penasaran, ikut menyimak dengan serius. "Terus gimana, lo ketemu Oline gak?"

Christian mengangguk. "Iya, akhrinya sih gua ketemu Oline. Dia dan grup nya lagi latihan balet waktu gua dan Harrison datang. Awalnya si jelas gua gugup banget, tapi akhirnya gua bisa ngobrol sama dia."

Raphael tersenyum lebar. "Wah, keren banget, bro! Terus gimana kesannya?"

Christian melanjutkan ceritanya dengan semangat. "Dia nggak berubah seperti saatgua pertama kali ketemu dia. Dan ternyata, dia dan temen temen nya ramah-ramah persis kayak yang dibilang Harrison. Gua juga dikenalin sama temen-temen Delynn lainnya, ada Ribka sama Aurhel sama si anak baru itu, Regie."

Keith yang penasaran lebih lanjut, bertanya lagi, "Terus, lu Harr, ngapain lu?"

Harrison yang sedang menikmati minumannya tersenyum sambil menjawab, "Yaa, awalnya kan gua dimintain tolong sama si Christian kan, yaudah gua ikut aja, yaa sekalian beliin kue buat dia sama temen temen nya. Harus baik kalau sama cewe cantik mah" Ucap dia sambil tertawa

Bloom Of The Melody (Orine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang