Bab 27

432 80 7
                                    

Selamat membaca..


















































































































































































































Malam itu, aran dan kedua orang tuanya datang mengunjungi tempat gito dkk menginap karena gracia memintanya.

Icel yang masih anteng bermain dengan si kembar pun melihat kedatangan papinya pun langsung berlari.

Gito yang melihat itu hanya tersenyum saja, untungnya seharian icel gak manja ke gito dan membuat gito sedikit lega.

Gito beranjak dari sofa menuju garasi karena dia mau mengecek kembali mobilnya yang sedang di tanganin oleh ollan, oniel, olla dan lyn.

Kenapa ada lyn? Karena dia tau sparepart apa yang dibutuhkan mobil gito yang untuk di pakai balapan.

Bukan mobil gito aja, semua mobil tim gerhana kalau menanyakan tentang sparepart yang mereka butuhkan lyn dengan cepat tau dan mengambil barang itu untuk mereka.

Melihat gito yang keluar saat aran datang, membuat sean sedikit ada yang aneh sama gito.

"Bun, bunda merasa aneh gak sih lihat abang sama icel?" Tanya sean berbisik ke melody.

"Aneh gimana yah?" Tanya melody bingung.

"Seharian gito sama icel kayak gak dekat gitu, cuma tadi pagi deh mereka dekatnya siap itu icel lebih sibuk main sama si kembar. Gak biasanya icel kayak gitu, bunda taukan kalau icel dari kemarin selalu nempel sama abang. Tapi hari ini kayak beda gitu." Jelas sean soal hal aneh yang dia lihat dari gito dan icel.

"Benar juga yah, padahal kemarin icel yang minta nyusul gito ke bandung. Udah disini malah icel yang kayak menjauh dari gito." Ucap melody yang setuju sama pemikiran suaminya.

Gak hanya melody dan sean aja yang merasa aneh sama icel dan gito, tapi ada aran, cindy dan jinan yang juga ikut heran sama kedua orang ini.

"Dedek gak main sama yayah gito?" Tanya aran yang melihat gito keluar.

"Ndak papi, icel mau main sama papi." Ucap icel menolak.

"Kenapa? Biasanya dedek main sama yayah?" Tanya aran lagi.

"Gapapa papi, icel lagi pengen main sama papi." Ucap icel.

"Oh gitu, yaudah ayo kita main." Ucap aran ngalah.

"Iya papi." Ucap icel tersenyum.

Di sisi indah, dia juga merasa aneh sejak pagi icel bangunin gito anak itu seakan menjauh dari abangnya.

"Ci, icel kok kayak menjauh gitu dari abang?" Tanya indah.

"Cici juga gak tau, mungkin karena kemaren kalian pergi kan saat itu icel mau main sama gito tapi gak jadi. Nah, padahal malamnya dia maksa untuk nyusul setelah ketemu cici juga heran kenapa dia malah lebih milih main sama si kembar." Jelas gracia yang juga bingung sama perubahan sikap icel.

Indah yang mendengar penjelasan cicinya itu hanya mengangguk saja, dia gak tau harus merespon apa karena gak mungkin dia maksa icel untuk main sama abangnya.

















































































Gerhana & Rembulan (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang