※※※
Kawanan orca kejar-kejaran di permukaan tas kanvas yang hampir lusuh. Jumlahnya tiga. Yang terdepan setinggi jari telunjuk, meliuk ke bawah seolah ingin mencebur. Di belakangnya lebih tambun, moncong tegak ke atas, setengah mengudara. Yang terakhir sebesar kelingking, mengikut dengan sirip terbentang, siap-siap terbang, atau mungkin tenggelam.
Pemiliknya menemukan orca itu di toko alat jahit kecil saat jalan pulang. Tujuan utamanya sebenarnya membeli pita untuk tugas prakarya. Namun, stoples berisi tambalan bordir unik langsung mencuri perhatian. Dua orca menyembul di permukaan, memperlihatkan diri di balik dinding stoples, dikerubungi karakter-karakter lain. Dia meraih mereka, seperti hendak menyelamatkan ikan-ikan liar yang terkurung di tangki akuarium. Ternyata ada tiga orca. Satu lagi bersembunyi agak ke tengah. Mereka terbuat dari benang bordir kilap. Hitam di bagian tubuh atas, putih di bagian perut. Beberapa sudut pinggiran sedikit tercerai berai. Tiga-tiganya dibawa pulang. Di kamar pemiliknya, tengah malam, sesuai dengan instruksi video yang menyala di layar, masing-masing ditempelkan ke permukaan tas kanvas dengan jahitan silang-silang. Benangnya kuning. Kontras dengan warna bordir, tapi selaras dengan kain kanvas. Pemiliknya sengaja menempelkan trio orca di dekat bekas noda luntur celana denim. Biar seolah-olah menjadi ombak besar yang hendak menerpa ketiganya.
※※※
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mom Is Not Home
Teen FictionIbu Oina sedang dalam perjalanan dinas. Ibu Yana tenggelam dibawa arus laut. Ibu Taha kecanduan narkoba. Ibu Violeta mengungsi ke Vietnam. Ibu Nora hidup dalam angan-angan. Ibumu bagaimana? ---------- Sekelompok remaja merayakan ketiadaan ibu mereka...