bab 11

18 5 0
                                    

Hari yang akan menjadi hari pertunangan lidya dan Chris pun berubah menjadi hari pernikahan mereka berdua.

Hari yang di tunggu tinggal beberapa minggu lagi dan lidya pun belum memberitahu kepada semua orang kalau lidya akan menikah.

Tok.. Tok.. Tok

" Yaa masuk " Ucap bapak

" Pak, maaf apa lidya mengganggu? " Tanya lidya

" Masuk lidya, ada apa?? " Tanya bapak

" Maaf pak, lidya mau kasih sesuatu ke bapak dan mau minta pengajuan cuti " Ucap lidya

" Cuti? Memang kamu mau kemana? " Tanya bapak

" Ini pak, lidya mau menikah " Ucap lidya sambil memberikan undangan pernikahannya

" Hah? Dengan Chris?? " Tanya bapak terkejut

" Iyaa pak, maaf mendadak memberi tahunya pak " Ucap lidya

" Anak anak yang lain sudah tau? " Tanya bapak

" Belum pak, ini mau lidya kasih tau " Ucap lidya

" Selamat ya lidya, semoga langgeng sampai kakek dan nenek, ingat lidya pernikahan memang tidak mudah tapi kalian harus sama sama saling membangun dan bekerja sama menjaga hubungan kalian ya " Ucap bapak

" Siap pak, terimakasih pak " Ucap lidya

Setelah itu lidya pun pergi menuju ruangan rajin, agung dan rizky

" Mas mas kuu " Sapa lidya

" Hmm, firasat buruk jif " Ucap agung

" Hmm, kepana cil? " Tanya rizky

" Aku mau kasih kalian sesuatu kalian pasti kaget hahaha " Ucap lidya

" Apaan? Lu mau nikah? " Tanya rajin

" Ihh kok mas tau, gak seru ahh " Ucap lidya sambil memberikan undangan

" Anjirr beneran? " Tanya rajif terkejut

" Hahaha, maaf ya aku mendahului kalian " Ledek lidya

Pintu ruangan mereka pun tiba tiba terbuka dan sebuah tangan menarik lidya keluar ruangan hingga menuju taman

" Kamu mau nikah? Kenapa gak kasih tau saya? " Tanya galaksi

" Ini aku mau kasih tau mas " Ucap lidya

" Saya udah bilang dia gak baik buat kamu " Ucap galaksi

" Terus yang baik buat aku siapa? Mas? Kita gak akan bisa bersama mas " Ucap lidya

" Saya udah bilang saya gak akan permasalahin semuanya, saya mau kamu " Ucap galaksi

" Mas udah yaa, cukup " Ucap lidya lalu pergi meninggalkan galaksi

Namun tangan mungil lidya pun di tarik oleh galaksi hingga lidya terjatuh di pelukan galaksi

" Kamu gak boleh nikah sama dia, kamu gak boleh jauh dari saya. Saya gak bisa jauh dari kamu " Ucap galaksi

" Kamu tau, cuma kamu yang bisa buat saya kaya gini. Kalau saya sakit atau saya butuh temen ngobrol nanti sama siapa? " Ucap galaksi

" Kan ada mas rajif, mas agung, mas rizky dan yang lain " Ucap lidya

" Saya cuma mau kamu " Ucap galaksi dengan suara yang sedikit sedih dan air mata pun tak terasa mulai menetes di pipinya

Lidya pun merasakan galaksi yang sedih dan menangis lalu mendorong tubuh galaksi hingga pelukan itu pun terlepas

Lidya menatap wajah galaksi dan menghapus air matanya

" Jangan nangis, kita masih bisa jadi temen. Mas bisa cerita apapun sama aku ya " Ucap lidya menenangkan galaksi

Saya Mau KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang