Tirai Ungu I

3.4K 871 162
                                    

Apdet awakakkaka.

Tapi maaf, ini bakal pendek. Soalnya gak kuat ngeditnya, eke riweh lagi dijalan ini.

******


Pria itu berusaha tak terperangah saat memasuki rumah. Setelah semua yang dialaminya, sangat sulit bagi sang ketua untuk terkejut atau terkagum-kagum akan sesuatu. Namun, kali ini dia mengalami kedua hal itu secara berasamaan saat melihat rumahnya dipenuhi bunga-bunga dalam arti yang sebenarnya. Di atas ambangg pintu. Di jendela. Di dinding. Di meja, sudut ruangan, bahkan di atas bekapa beruang. Dia ingat pertempuran dengan beruang itu. Saat dirinya, baru tumbuh menjadi seorang pria dewasa. Dia harus berhadapan dengan beruang ketika tengah menombak ikan. Beruang yang marah karena merasa daerahnya dimasuki orang asing.

Beruang yang meninggalkan luka di sepanjang lengan dan hampir merobek perutnya. Beruang ganas dengan bulu cokelat hampir hitam dengan tinggi melebihi tinggi tubuh pria itu, kini menggunakan mahkota bunga-bunga kecil merah muda. Roh beruang itu pasti tengah memohon menjadi hantu pada para dewa agar bisa mencekik Leeyra sekarang.

"Kau membuat tempat ini mirip ... taman bunga."

"Kau suka?" tanya Leeyra yang tengah mengikat bunga berwarna ungu pada benang  yang diberikan Rokha.

"Suka?"

"Iya, melihat bunga-bunga ini."

Pria itu menyentuh tengkuknya. 

"Aku harap kau suka," ujar Leeyra kembali. "Aku telah menghiasnya dari pagi."

"Karena itukah kau tidak ke perpustakaan?"

Leeyra mengangguk.

"Kukira kau sangat suka membaca." Kini pria itu duduk di samping Leeyra. Dia  mengambil sekuntum bunga berwarna ungu berbentuk trompet dari dalam baki di samping wanita itu. Bunga-bunga yang sedang diikat Leeyra pada benang.

"Memang suka. Tapi aku tak bisa menghabiskan waktu sepanjang hari, berminggu-minggu hanya dengan membaca buku bukan?"

Pria itu hanya menatap Leeyra.

"Kau bisa?" tanya Leeyra terkejut.

"Ada kalanya aku harus melakukan itu. Dan bukan berminggu-minggu, tapi berbulan-bulan. Dan sialnya, aku dipaksa untuk menghitung waktu dan tanggalnya."

"Oleh siapa?"

"Pendidikku."

"Dia pasti pria yang sangat menjengkelkan."

"Kadang dia menjadi wanita yang cukup baik."

"Wanita?" tanya Leeyra terkejut.

"E-heum."

"Kau pernah tinggal bersama seorang wanita?"

"Aku lahir dari seorang wanita." Pria itu menyerahkan bunga berwarna ungu itu pada Leeyra, lalu kembali mengambil satu lagi. "Walau kau mungkin lebih percaya aku lahir dari binatang buas, tapi binatang buaspun yang bisa melahirkan adalah yang betina."

Ring Of The TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang