Tak berapa lama Gandy pergi dan memastikan bahwa Gandhi sudah pergi dari hotel Andrea dan Dirga membunyikan Bell kamar dan Adrian membukakan pintu nya dia kaget melihat anaknya ada di sana samar-samar Andrea mendengar suara tangisan kecil . Adrian yang masih memakai penutup handuk (bathrobe) menandakan dia baru selesai mandi dan Andrea merasa curiga mendorong pintu itu agar lebih cepat terbuka dan masuk ke dalam dan Andrea sangat kaget dan terkejut dengan apa yang dilihatnya dia menemukan Ayah yang sangat dia sayangi bersama dengan seorang wanita yang masih tertidur sambil menangis sepertinya Gadis itu masih sangat muda
"Coba Papa Jelaskan sama rea Ada apa ini? " Ucap Rea
"Maafin Papa , tadi malam Renita memberi obat perangsang Papa kabur dari sana" Jelas Adrian tak tahu dia akan menjawab apa-apa saat diketahui putrinya. Adrian harus jujur" Papa kabur dan Papa sudah berusaha untuk mengendalikan diri agar tidak melakukan hal gila dengan membayangkan mamamu tetapi tetap saja pengaruh obat itu tetap menghantui Hingga jam 10.00 malam Papa menarik gadis itu gadis yang Papa tidak tahu siapa tapi sepertinya dia adalah cleaning service di sini Papa beneran minta maaf" Ucap adrian
Rhea hanya menangis mendengar penjelasan sang ayah. dia begitu kaget dengan apa yang barusan Papanya katakan. Bagaimana seorang Adrian yang biasanya berwibawa dan bisa diandalkan tidak seperti Dirga yang memiliki hawa nafsu yang tinggi bisa melakukan hal itu
"Gimana papa udah nemuin sarang baru candukan sama sepertiku saat menemui kan putrimu aku juga candu " Goda Dirga
"Aku nunggu papa di lobby Ayo Mas Dirga" Ucap Andrea kecewa
" Sayang, sudahlah papa juga Sudah menduda 5 tahun akhirnya dia menemukan sarang baru " Ucap Dirga
" Mulutmu enggak bisa di filter ya mas, mas lihat gadis yang tertidur tadi bahkan aku yakin usianya belum genap 17 tahun dia terlalu muda mas, dan papa merusak masa depannya" Ucap Rea seketika membuat Dirga terdiam
" Sayang, usia bukan jaminan sayang kalau memang sudah takdirnya papa menikah lagi dengan wanita seusia itu" Ucap DirgaMarsha menggeliat dia bangun dan merasakan tubuhnya seperti remuk redam dia kembali mengingat malam di mana Dia kehilangan harta berharganya kemudian dia menangis Adrian yang sudah selesai dengan menggunakan baju
" kamu ikut saya kita akan menikah hari ini juga saya akan bertanggung jawab atas apa yang saya lakukan pada kamu tadi malam." Ucap Adrian"Kenapa Om melakukan ini sama saya salah saya apa "ucap Marsya menangis
" kamu tidak salah tadi malam saya berpengaruh obat perangsang yang diberikan oleh orang yang dijodohkan dengan saya tapi saya kabur saya tidak bisa menahan gejolaknya sehingga saya menarik kamu ke dalamnya saya juga sudah meminta tolong kan padamu tadi malam" Ucap Adrian memohon
"Tapi bagaimana saya menghadapi Mama Om mama saya masih Koma di rumah sakit dan sekarang saya seperti ini" Ucap Marsya
Kamu tenang saja saya sudah memindahkan ibu kamu ke rumah sakit yang lebih besar yang alat-alatnya lebih memadai daripada Rumah Sakit sebelumnya saya akan bertanggung jawab penuh atas kamu dan juga ibu kamu dan seluruh pembiayaan rumah sakit yang tertunda itu sudah saya lunasi" Ucap Adrian
"Tapi saya masih ingin sekolah Om" Ucap Marsya
"Tapi kemungkinan kamu akan hamil Marsha apa yang saya lakukan tadi malam sama kamu itu kemungkinan akan membuatmu hamil kamu tidak mau kan kalau kamu dikucilkan karena kamu hamil di luar nikah jadi lebih baik kita menikah hari ini juga saya tahu hari ini adalah hari ulang tahun kamu" Ucap AdrianMarsya hanya diam pikirannya kabur dia tak tahu bagaimana menata masa depannya lagi.
"Ya mungkin saja Ini semua adalah hadiah dari Tuhan untuk kamu dan saya. Saya seorang duda beranak dua sudah lima tahun saya menduda karena istri saya telah meninggal jadi tidak masalah kalau saya menikahi kamu sekarang tidak ada yang akan mengucap kamu sebagai pelakor" Ucap Adrian lagi untuk meyakinkan wanita muda itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Marsya
RomanceMenceritakan tentang gadis 17 tahun yang harus kehilangan masa depannya karena direnggut oleh seorang duda berusia 46 tahun . Karena obat perangsang yang membuat Adrian menarik gadis itu kedalam kamarnya.