jatah pertama

1.6K 13 0
                                    

Marsya kembali mencium bibir Adrian kali ini Adrian membalas ciuman Marsya dengan penuh hasrat. Ciuman yang semakin dalam. Hingga keduanya kekurangan oksigen

" Let's play baby" Ucap Adrian
" Yes, my old husband " Ucap Marsya

Adrian mencium semua wajah Marsya dan kembali mencium bibir Marsya yang menjadi candu baginya saat ini. Sementara Marsya membuka sisa kancing kemeja piyama Adrian. Adrian bermain di leher jenjang Marsya , Marsya juga mengikuti adrian marsya juga menciumi leher Adrian dan memberi tanda-tanda kepemilikan. Adrian sadar istri kecilnya juga mengikuti apa yang dia lakukan hal ini malah membangkitkan gairah Adrian.

Adrian menidurkan Marsya keranjang membuka tali lingerie Marsya dan mencium bahu lalu kemudian menurunkan hingga terlepas lingerie itu. Adrian kembali melihat bukit kembar yang beberapa hari lalu menjadi favorit nya untuk menyusu

" Ahh ahh nghh mas"desah Marsya yang merasakan sentuhan sang suami

" Ahh mass geli " Ucap marsya saat Adrian mengunyel-unyel belahan kedua bukit kembar dengan hidungnya.

Bukannya berhenti Adrian malah semakin mengunyel-unyel tengah bukit kembar itu Marsya merasa kegelian dengan apa yang di lakukan suaminya. Kali ini memang berbeda dari yang pertama kali ini Adrian benar-benar merangsang sang istri kecil dengan perlahan .

Adrian menyusu menjilati menghindari bukit kembar itu dengan lidahnya.

" Ahh ahh mass itu di apain " Ucap Marsya
" Tenang relax oke aku lagi merangsang kamu " Ucap Adrian
" Ahh ahh ahh mass terus sedot mas buat Puting Caca besar biar nanti anak kita mau menyusu pada caca" Ucap marsya saat Adrian menyedot dan menyusu.
" Caca siapa sayang kenapa menyebut nama perempuan lain sebut nama mas aja" Ucap Adrian
" Caca nama panggilan kecil Marsya mas bukan nama orang lain mas ahh hmmpt " Ucap Marsya

" Baiklah caca, siap mas mau turun kebawah" Ucap Adrian Setelah lebih 20 menit bermain dengan kedua bukit itu.

"Siap mas, hamilin caca mas " Ucap Marsya
" Dengan senang hati sayang" Ucap Adrian tersenyum dengan ucapan caca yang minta di hamilin.

Setiap sentuhan sang suami bagaikan magnet gairah bagi Marsya dia mendesah merasakan sengatan kenikmatan yang baru dia sadari. Mungkin karena kali ini mereka melakukannya dengan ikhlas tanpa pengaruh obat perangsang yang membuat malam itu jadi ada.

" Udah enggak sakit lagi mas ahh ahh" Ucap caca ditengah gempuran sang suami.

Plok

Plok

Benturan demi benturan tabrakan antara kedua kelamin mengema di kamar suara nakal kedua suami itu menambah gairah bercinta mereka.  Sudah 2 kali caca mengeluarkan cairan kenikmatan miliknya tetapi sang suami sekali pun belum padahal sudah lebih dari sejam dia menggempur caca.

" Ahh ca, sempit banget tapi enak ca ahh " Desah Adrian

" Ahh ahh iya mas cepetan keluarin mas caca capek ahh "ucap caca
" Bentar sayang, mas cepatin temponya dikit ya " Ucap Adrian
" Iya mas caca enggak kuat mau keluar lagi pipisnya" Ucap Marsya
" Sama-sama sayang " Ucap Adrian yang juga ingin keluar

" Ahh ahh " Desah keduanya

Byur

Croot croot barengan

" Huh, akhirnya" Ucap caca terenggah

" Terima kasih caca izinin mas buat gempur kamu" Ucap Adrian yang sama

" Enakkan caca apa sabun mas? " Ucap Marsya

" Kamu lah ca, masa iya sabun di bandingin sama kamu" Ucap Adrian

MarsyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang