2

440 11 0
                                    

Rapat Besar akhirnya dilaksanakan di hari Sabtu berdasarkan hasil voting keseluruhan anggota himpunan. Di Aula Rasamala, semua anggota sudah berkumpul. CEO selesai memaparkan Grand Design rencana program tahun ini. Main project tahun ini masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Pameran Raya dengan berbagai bintang tamu.

Rapat dilanjutkan dengan penjelasan tiap penanggung jawab atau pimpinan; COO, CFO, dan CMO. Diawali oleh COO, Chief Operating Officer, yang bertanggung jawab atas semua urusan operasional bisnis himpunan. Ada tiga divisi di bawah COO. Business Plan, Product, dan Operation. Simpelnya, tiga divisi ini yang mengurusi bisnis-bisnis untuk menjadi salah satu sumber dana Pameran Raya. Mulai dari planning, produksi, sampai menjualkan ke konsumen.

Hasil penjualan akan diteruskan ke bagian Finance yang ada di bawah CFO untuk diolah lagi sebagian oleh bagian Investment. Sedangkan di tengah planning dan produksi, yaitu keperluan desain produk, akan diserahkan ke bagian Creative yang ada di bawah CMO.

Setelah dua jam lebih, rapat berakhir. Meskipun tergolong rapat yang singkat, kebanyakan tetap merasa lelah karena harus menjaga fokus, terutama anggota baru yang kebanyakan adalah mahasiswa semester tiga.

Jasmine mengumpulkan semua anggota di bawah tanggung jawabnya untuk membahas jadwal rapat divisi dan gabungan divisi setelah Rapat Besar selesai. Bukan maksud jahat dengan menyita lebih banyak waktu anggotanya di weekend pertama perkuliahan. Ia hanya berniat mempersingkat waktu diskusi dengan diskusi langsung dibanding menggunakan grup whatsapp atau bahkan meeting online. Ia lelah harus menatap layar terus menerus. Lagi pula, dengan diskusi langsung seperti ini, lebih banyak yang akan aktif.

"Halo semuanya! Maaf ya, gue langsung nyetop kalian buat diskusi lebih lanjut," ungkap Jasmine.

"Santai aja kali, Kak. Udah konsekuensi kita juga karena milih masuk himpunan," ujar Danu, mahasiswa semester tiga yang menjabat sebagai ketua Divisi Operation sambil tersenyum lebar. Mayoritas anggota semester tiga lainnya menyahut mengiyakan.

Jasmine tersenyum ramah. "Oke, langsung aja ya. Hari ini gue mau kita udah bisa nentuin jadwal untuk rapat per-divisi dan rapat gabungan divisi bagian kita. Gue rasa penjelasan dan QnA di Rapat Besar tadi udah cukup menjelaskan jobdesk masing-masing dari kita. Pertama, gue perlu rapat sama divisi business plan. Kalo gue kasih waktu seminggu buat kalian pelajari laporan tahun lalu cukup gak? Setelah itu kita rapat buat evaluasi dan planning ke depannya mau gimana. Kalo ada ide-ide baru buat cabang bisnis juga boleh banget."

Ketua divisi Business Plan, Naya menjawab. "Bisa, Min. Dari dua minggu lalu kami udah diskusi dikit-dikit di grup wa dan meeting online. Gambaran besarnya udah kebahas juga. Ya, kan, guys?"

Empat anggota divisi yang merupakan mahasiswa semester tiga tersebut mengiyakan jawaban Naya. Setelahnya, Jasmine mengusulkan jadwal rapat dua divisi lainnya yang disetujui akan diadakan dua minggu lagi di hari yang berbeda.

Setelah berdiskusi dan berbincang sekaligus basa-basi untuk mengakrabkan diri dengan semua anggotanya, Jasmine menyelesaikan rapat kecil dadakan ini. Ia langsung pulang ke apartemennya karena langit sudah mulai gelap. Perpaduan antara awan mendung dan matahari yang sudah bergeser ke Barat.

"Kok lama sih? Perasaan lo udah ngabarin selesai rapat dua jam lalu?" oceh Clara, sahabat Jasmine yang merupakan mahasiswi Seni Rupa di universitas yang sama. Clara sudah menunggunya di unit apartemen yang sandinya ia hapal di luar kepala itu sejak dua jam lalu.

"Sorry, tadi gue lanjut diskusi bentar sama anggota bagian gue. Gue lama karena macet di jalan, ujan." Jasmine menaruh sepatunya di rak sepatu sebelah pintu masuk. "Lagian unit lo cuma beda lantai, kalo suntuk ya balik aja sih. Gue kan gak nyuruh lo nunggu gue atau gimana."

Lust Next DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang