Seorang perempuan cantik
tengah berdiri sambil
membawa paket buah-buahan
untuk Adara. Siapa lagi kalau
bukan Nadira saudara
sepupunya yang terlihat
polos tapi punya rasa benci
pada Adara.Nadira pura-pura baik, supaya
terlihat seperti malaikat dan
Adara hanya tersenyum kecut
saat gadis itu datang menganggu
kebersamaannya dengan Nathan.Nathan pergi ke luar dan tinggal
lah Adara dan Nadira di dalam.
Nadira tersenyum menyeringai
memanas-manasi Adara."Cepat sembuh ya, Dara. Hm!
Lo lihat deh gelang yang Nathan
kasih. Cantik banget," ucap Nadira
pamer."Thanks untuk doa baik Lo.
Gue rasa kalau niat Lo buat
bikin gue sakit hati. Mending
sekarang Lo pergi dari sini.
Pergi Nadira! Pergi," usir Adara
menahan rasa sesak di dadanya."Sadar juga Lo, Dara. Gue ingetin
sama Lo ya. Sampai kapanpun
Nathan tetap jadi milik gue."Nadira seolah memberikan
Adara ruang untuk memperparah
rasa sakitnya. Dia diam tidak
ingin membalas kata-katanya.
Adara menatap tajam Nadira
seraya mengusir halus saudara
sepupunya itu.Nadira merasa puas karena
bisa membuat Adara terlihat
lemah dan kesakitan. Adara
terisak menangisi luka di hatinya.
Adara sadar posisi cintanya Nathan
tetap milik saudara sepupunya
bukan dirinya.Meskipun begitu, Adara selalu
rela mengorbankan segalanya
demi Nathan termasuk di cap
sebagai istri Antagonis oleh
suaminya sendiri karena sikapnya.Seperginya Nadira, Nathan
kembali membawa bubur
kesukaan Adara. Raut wajahnya
berubah suram melihat kehadiran
Nathan di ruangan itu. Adara tak
ingin terhanyut dengan perasaannya,
ia lebih memilih mendiamkan
lelaki dingin di hadapannya."Adara, buka mulut Lo!" teriak
Nathan yang ingin menyuapinya.Adara masih diam dan mulutnya
bungkam seribu bahasa. Adara
menolak di suapi. Nathan
merasa sikap Adara aneh.
Nathan memperhatikan wajah
cantiknya Adara seperti habis
menangis."Lo kenapa sih Adara?" tanya
Nathan mulai kesal dengan
sikap dinginnya Adara."Lebih baik Lo pergi dari sini!
Nathan, gue muak lihat muka
Lo yang so baik itu. Pergi gak!"
usir Adara membuat Nathan
kaget."Lo ngusir gue. Lo istri durhaka!"
umpat Nathan."Lo juga suami durhaka. Lo
pergi gak Nathan. Please!" pinta
Adara sembari memegang
dadanya yang semakin sesak."Adara, dada Lo sakit ya?" tanya
Jendra yang tiba-tiba muncul
di belakang Nathan.Jendra selalu peka apa yang
Adara rasakan, tidak seperti
Nathan yang selalu emosian.
Nathan benci Jendra yang
mengganggunya."Lo ngapain datang ke sini tanpa
seizin gue? Jendra, mendingan Lo
keluar dari ruangan ini. Lo gue
larang ketemu sama Adara. Pergi
gak Lo," ucap Nathan mengusirnya."Lo yang pergi biar Jendra yang
disini," sindir Adara geram."Lo dengar kan, Tan. Istri Lo aja
malah nyuruh gue yang disini.
Lo gak di anggap kayaknya," ejek
Jendra merasa menang karena
Adara lebih memilihnya ketimbang
Nathan.Nathan kesal karena kalah telak
dari Jendra. Nathan baru mengerti.
Mengapa Adara pernah bilang
kalau dia sakit hati melihat
dirinya dengan Nadira dan
sekarang kebalikannya, dia
sendiri juga merasakan lebih
sakit melihat Jendra di pilih
Adara untuk ada bersama istrinya
itu."Rasanya sesak banget gue
lihat Lo berduaan sama Jendra,
Adara." Hati Nathan berbicara
merasakan rasa cemburu pada
Jendra.Gio menepuk bahunya Nathan
yang tengah berdiri di luar ruang
ICU. Gio menertawakan Nathan
yang terlihat frustasi karena
tak dianggap istrinya sendiri."Bau-Bau nya ada yang lagi
jelous, nih!" seru Gio langsung
di tatap tajam Nathan."Jelous, kayaknya gak deh!" dusta
Nathan padahal jujur dalam hatinya
dia tidak suka dengan Jendra
yang perhatian pada Adara."Lo gak usah ngebohongin
perasaan Lo sendiri, Nathan.
Gue bisa lihat dari mata Lo.
Ada rasa cinta di hati Lo buat
Adara, hanya sayangnya Lo
terlambat menyadari perasaan
itu sendiri sama dia," jelas Gio."Gue gak tahu, Yo. Apa gue cinta
sama Adara atau enggak, karena
perasaan gue ke Nadira masih
belum bisa gue lupain," ucap Nathan
meyakinkan perasaannya jika
dirinya masih menyimpan rasa
cintanya pada Nadira."Goblok Lo, Tan. Perasaan Nadira
yang Lo pikirin dan Lo lupa status
Adara di hidup Lo itu apa hah?!""Kok Lo malah sewot sih, Yo!"
"Percuma ngomong sama cowok
egois kayak Lo, Tan. Gue rasa, kali
ini Adara pantas bahagia dengan
Jendra ketimbang elo. Anjing !"Mendengar Gio memihak Jendra.
Mood Nathan kacau. Nathan sebal
dan melengos pergi. Gio berdecak
dengan sikap lelaki itu. Gio masuk
ke dalam langsung saja duduk
diatas brankar sembari mendekap
tubuh Adara yang terlihat kurusan."Lo pasti lagi sedih kan, Adara
sayang," bisik Gio seolah tahu
perasaan rapuhnya Adara."Kak Gio, apaan sih. Kepo!" ucap
Adara mengerucutkan bibirnya
sambil menoyor jidatnya hingga
sang empu meringis manja."Gio cemburu tahu gue lihat
Lo pelukan di depan mata gue
lagi," ucap Jendra.Gio dan Adara saling tatap. Mereka
berdua terkekeh melihat tingkah
konyol Jendra. Gio kakak sepupu
Adara yang teramat sangat
menyayangi gadis cantik dan
imut itu. Adara menyayangi dua
pria di depannya itu karena cuma
mereka berdua lah yang selalu
membuat dirinya tersenyum
di kala terluka.Nathan berdiri memandangi
langit cerah di atas sana. Ucapan
Gio seolah menjadi beban
pikirannya sekarang. Sudah satu
bulan dia menikahi Adara tapi
perasaan cintanya masih terpaku
pada Nadira.Nadira memang mantan
kekasihnya. Nathan menganggap
cuma Nadira lah yang bisa
mengisi kekosongan hatinya.
Namun sekarang semuanya
seakan berubah setelah
mengenal Adara istrinya.Melihat Adara selalu dapat
perlindungan dari Jendra
sahabatnya dan kasih sayang
dari Gio. Ada sedikit ruang terbuka
untuk menerima kehadiran
Adara di hidupnya.Banyak bayangan memori Adara
yang terlintas dalam pikirannya.
Terlebih saat melihat Adara selalu
marah padanya, kesal akan sikapnya
dan tawanya dia seolah memberikan
warna yang berbeda di hatinya."Nathan, kejar dia selagi ada
waktu sebelum orang lain
merebut hatinya dari Lo," teriak
Gama mengejutkan lamunannya."Gama, Lo bikin gue kaget. Rese
banget sih Lo!" Nathan menimpuk
Gama dengan sepatunya."Sorry deh kalau sampai gue
ngagetin Lo," ucap Gama minta
maaf."Iya, udah gue maafin!" balas
Nathan.Gama berdiri di sebelah Nathan
sembari berkata, "Lo cinta gak
sih sama Adara. Kenapa Lo gak
kejar cintanya?""Ngejar cintanya Adara. Ngaco!"
"Lo tahu gak, Tan. Dulu, gue berharap
hubungan gue sama Adara akan
selamanya, tapi kenyataannya
restu tak berpihak karena Lo
mau tahu jawabannya apa, Tan?!""Maksud Lo?"
"Karena pemenangnya ada sama
Lo. Adara itu sayang dan cintanya
sama Lo, Tan!""Gak usah ngarang Lo!" Nathan
tidak percaya dengan kata bualan
Gama."Gue gak ngarang. Lo dengerin
gue baik-baik Nathan. Sebelum
Adara di rebut orang lain yang
lebih baik dari Lo. Gue pastikan
Lo bakalan menyesal telah kehilangan
perempuan setulus Adara. Lupakan
masa lalu, buka hati Lo buat Adara,
jangan sampai terlambat setelah
dia pergi meninggalkan Lo nantinya."Perkataan Gama yang panjang
membuat Nathan termenung.
Nathan sekarang dalam perasaan
dilema.
![](https://img.wattpad.com/cover/375573971-288-k533333.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Antagonis Milik Ketos || [Update Versi Season terbaru||
RomanceAdara selalu dianggap sebagai siswa antagonis di sekolahnya dan dia juga kerap dijuluki ratu Antagonis dalam keluarganya karena karakter dinginnya. Hingga suatu saat, Adara di jodohkan oleh Ayahnya dengan anak sahabat Ayahnya sendiri dan lelaki yang...