01. Pertemanan

981 124 6
                                    

Happy reading~






























Dengan langkah yang terburu-buru, Reva memasuki rumah sakit. Tadi pagi ia mendengar kabar bahwa Zoe mengalami demam tinggi, padahal baru saja kemarin mereka bersenang-senang merayakan ulang tahun Shaki.

Reva membuka pintu ruangan yang Zoe tempati, ia melihat Zoe sedang tertawa bersama Arsha, Owen dan Shaki.

"Astaga, gua kira parah. Ternyata masih bisa ketawa" Ucap Reva sembari mendelikkan matanya.

"Kok begitu cocotnya? harusnya bersyukur gua masih hidup. Nanti siapa yang nemenin lu modusin si asha?" Sahut Zoe dengan nada sedikit kesal.

Reva yang mendengar nama gebetannya pun langsung tersenyum "Hehe bercanda doang kok kak zoy."

"Giliran tentang asha aja lu nyengir" Sahut Arsha.

"Ya gimana lagi sha, dia kalau belum dinotice mah tetep aja ngejar" Sambung Owen yang sedang memakan buah Zoe.

"Heh owen, itu punya Zoy" Ucap Shaki sembari merebut buah yang sedang digigit oleh Owen. Lalu dia memasuki paksa buahnya kepada Zoe.

"bejir juga ni si tua" Iya, itulah perkataan dalam hati Zoe.

Arsha dan Reva yang melihat itu pun tertawa, berbeda dengan Owen. Ia mendelikkan matanya.

"Oiya kak hellen mana? kok tumben ga kesini? biasanya kalau lagi free pasti langsung gercep" Tanya Reva.

Arsha yang mendengar pertanyaan dari Reva pun menjawab "Dia lagi nemenin raya turnamen, si raya ngotot banget pengen ditemenin sama kak el"

"Ga sama ortunya?" Celetuk Reva.

"Dih si anying kayak ga tau aja, mereka kan sibuk kerja. Terus kakaknya juga pasti lagi sibuk karna dia maba" Sahut Zoe yang sedikit kesal dengan pertanyaan Reva.

"Santai zoy. Iyaa rev, dia emang pengen banget si hellen ikut karna cuma sama si hellen dia nurut. Tau sendiri lah kalau si raya tu emosian, walau si hellen sedikit gesrek tapi cuma dia yang tau gimana nenanginnya" Timpal Shaki menambahi perkataan Arsha.

"Tuh rev dengerin, makanya kalau kita ngumpul terus lagi sesi cerita tu dengerin. Ini mah malah sibuk stalking ig doi" Seru owen.

Reva yang merasa terpojokkan pun menyengir "Iyaa maapin yaa kakak kakak, nanti mah gua kurang kurangin"

Jangan tanya dimana Jesse, Amber dan Gaby kemana. Mereka lagi sibuk dengan pendidikannya alias lagi kuliah dan sekolah.

Disini yang masih sekolah itu Raya dan Gaby, dan yang paling kecil itu Raya. Sisanya udah pada kuliah bahkan kerja. Makanya kalau salah satu diantara mereka lagi free dan Adek adeknya butuh bantuan, mereka pasti siap untuk menemani adeknya itu.

~~~

Hellen sedang memperhatikan gerak demi garakan yang dilakukan oleh Raya dengan musuhnya. Dia sedikit khawatir dengan teman yang sudah dianggap adik olehnya.

"Duh semoga cepet kelar deh, terus menang" Gumam Hellen.

Pritt.

Peluit akhir dibunyikan dan wasit mengangkat tangan temannya itu sebagai pemenang, ia tak bisa menahan senyumnya. Hellen melompat kegirangan, lalu bertepuk tangan dengan penuh semangat dan melambaikan tangan kepada Raya.

Kegembiraan dan rasa bangga jelas terlihat di wajah Hellen, ia berlari kearah Raya untuk memberi pelukan hangat.

"Adek gua keren banget, gua percaya kalau lu bisa menang. Semua latihan dan kerja keras lu akhirnya terbayar Ray"

Bandung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang