4

3 0 0
                                    

Mereka masuk ke dalam, teman-teman Zain santai aja tetapi Zain saja yang tegang seperti beton

"Gua takut" Lirih zain menatap teman-teman nya

"Kacang banget lu kocak! " Ucap rega menatap sinis ke arah zain

Happy reading

"Gua takut banget, coba lu masuk ke kamar asya dulu, bujuk baik-baik" Suruh zain mendorong rega dan rega pun langsung masuk ke dalam kamar

*posisi rega

"Hai malam sya" Sapa rega berdiri di depan pintu, asya hanya menatap sinis

"... "

"L-lu kenapa sama za-"

Plakk

Asya langsung melempar kan satu barang yang ada di samping nya ke arah rega, dan yah lempar an nya sangat keren, kena di kening raga sampai memerah

"Aw" Lirih kesakitan raga memegang kening nya

"Jangan sebut-sebut nama zain! " Ucap asya menyiniskan mata nya

Setelah itu raga langsung keluar dari kamar asya dan ia langsung menghampiri teman-teman nya

"Gilak sakit bet" Ucap raga yang masih memegang kening nya

Semua nya hanya menelan air ludah dengan kasar dan menjadi tegang

"K-kata nya lu pemberani, mana? Enggak nya" Tanya andra menatap raga dengan sombong

"Lah! Dia aja main barang! " Balas raga dengan ekspresi marah

Semua nya pun bergantian untuk membujuk asya dan yah mereka juga sama seperti raga, kena lempar an maut dari asya

Saatnya zain untuk membujuk asya ia ragu untuk membuka pintu kamar asya namun ia harus memberanikan diri

*posisi zain

Zain masuk dan berdiri di depan pintu kamar asya sambil menutup kan pintu kamar. Asya menatap zain sinis, sangat sinis melainkan menatap teman-teman zain yang tadi membujuk diri nya

Zain mendekat ke asya tetapi asya langsung menjauhkan diri agar tak dekat-dekat dengan zain

Zain mendengkus kasar dan langsung duduk di pinggir-pinggir kasur asya ia langsung menceritakan semua nya kejadian nya

Setelah ia menceritakan itu asya menatap zain dan mendekat kan diri ke zain

"Maaf ya sya, itu bukan gua yang mau di dekat in tapi dia yang kegatelan" Ucap zain menundukkan kepala nya dan tak berani menatap asya

Hugg

Asya memeluk zain dari belakang dan zain tersontak terkejut karena tindakan asya ia langsung menatap asya

"Iya gua maafin kok, gua yang udah salah paham" Balas asya yang masih memeluk zain

"Beneran? " Tanya zain sekali it's tidak memperdulikan teman-teman nya di luar sana

"Beneran kan udah maafin? " Tanya zain mengelus-elus rambut asya, asya pun hanya membalas dengan anggukan

"Jadi kalau gitu lu udah kasih izin gua tidur di rumah lah ya kan? " Tanya zain yang masih setia mengelus-elus rambut asya

Love in the dark Where stories live. Discover now