9

186 34 6
                                    

Suasana malam ini terasa begitu berbeda bagi Hye yoon . dia merasakan debaran jantungnya yang tak tenang sejak beberapa waktu lalu , ketika menyadari Yang Mulia nampak tak terganggu sedikitpun .

Hye yoon mulai gelisah . hari semakin larut tapi Yang Mulia tidak menunjukkan tanda akan kembali ke kediamannya sendiri .

'' sudah malam , apa kau tidak berniat kembali ke kediamanmu Yang Mulia ? ''  lelah , Hye yoon memutuskan menyuarakan kegelisahannya

Yang Mulia yang tengah membaca beberapa berkas yang tadi dimintanya dari pelayan , meletakkan berkas-berkas itu ke atas meja dan mulai memperhatikan Hye yoon yang duduk tak jauh darinya .

'' kau mengusirku ? ''

Hye yoon seketika gugup mendapat tuduhan itu . dia bukanlah siapa-siapa dan tidak mungkin berani melakukan itu pada Raja .

'' bukan , maksudku ... ada banyak hal yang harus kau lakukan besok , kau harus istirahat kan ? ''

'' tidak . malam ini aku akan menginap . ''

'' apa ? '' 

belum tuntas keterkejutan Hye yoon mendengar jawaban Yang Mulia, dia sudah dikejutkan oleh sosok Yang Mulia yang tiba-tiba sudah ada dihadapannya . dekat sekali . Hye yoon bahkan tidak tahu kapan Yang Mulia bergerak mendekatinya , yang pasti saat ini dia merasa gugup sekali .

Memanfaatkan keterkejutan Hye yoon , Yang mulia dengan cepat mengecup bibir wanita itu . membuat Hye yoon makin membelalakkan matanya lebar .

Yang Mulia tersenyum kecil melihat gurat keterkejutan di wajah Hye yoon . kini satu tangannya beralih cepat merengkuh pinggang wanita itu , memaksanya mendekat hingga nyaris hidung keduanya bersentuhan .

'' kau .. mau apa ? '' tanya Hye yoon gugup . dua tangannya di dada bidang itu , menahannya lebih dekat lagi namun lagi-lagi Yang Mulia semakin mengeratkan pelukan tangannya . hela nafas Yang Mulia terasa jelas menerpa wajahnya yang mendadak juga ikut memanas ..

'' kau menolakku ? '' tanya Yang Mulia dengan pandangan mata terkunci sepenuhnya pada dua mata bergetar Hye yoon , dia bisa merasakan getaran halus dari tubuh wanita itu yang perlahan merambati dirinya , menambah sesuatu kian bergejolak dalam dirinya .

'' a-aku – '' 

ucapan itu terputus begitu Yang Mulia kembali menempelkan bibirnya , bukan Cuma menempel tapi kini Yang Mulia mencium Hye yoon dengan penuh hasrat . mulanya Hye yoon yang kaget berusaha menolak namun kuatnya intensitas cumbuan itu membuatnya terpaksa mengalah dan menerima begitu saja .

Lamanya ciuman itu membuat Hye yoon sesak , namun harus diakui jika dia mulai terbiasa dan menikmatinya .

Akhirnya Yang Mulia melepas tautan itu , tapi tak memundurkan wajahnya . ada kesenangan tersendiri baginya saat melihat ekspresi yang ditunjukkan Hye yoon saat ini , antara malu tapi juga perasaan ingin dan suka yang sama seperti yang dirasakannya .

Yang Mulia makin merasa panas dan bergejolak .

'' meskipun kau menolakku , aku tidak akan menahan diriku lagi '' 

dan begitu dia selesai mengatakannya , bibirnya kembali mengunci belahan itu . memagutnya erat dan keras , terlalu bersemangat hingga membuat Hye yoon terdorong berbaring di lantai dengan dirinya yang mengungkung wanita itu . ciuman mereka tak terlepas , terus melumat dan menghisap . Hye yoon merasakan dadanya seperti akan meledak ketika perasaan aneh itu menyeruak dalam dirinya , dan berikutnya dia tak bisa berbuat banyak dibawah kuasa pria yang dicintainya .

.

.

Selalu seperti ini .

Hye yoon merasa sangat malu pada dirinya sendiri dan juga pada orang lain , yang meskipun tak akan berani berkata apa-apa , tapi tetap itu menganggunya .

cinderella journeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang