Twit.. twit..
Jaeyoon mengunci mobilnya yang telah terparkir apik di dalam garasi, kemudian melangkah masuk menuju ruang tengah.
Satu figura besar berisi fotonya bersama kedua orang tua adalah pemandangan pertama yang selalu ia lihat setelah ia membuka sepatu dan menggantungkan coats serta kuncinya.
"Jaeyoon pulaang~"
"Oohh.. hai sayang.."
Sang ibu langsung merentangkan tangan yang sedang memegang piring, membiarkan Jaeyoon memeluk serta mengecup kedua pipinya.
Setelahnya ia tersenyum lebar dan balas mengecup kedua pipi putrinya, sebelum kemudian melanjutkan langkah menuju meja makan.
"How was your day?.."
"So great!!.. hari ini dagangannya sangat laris.."
Jaeyoon menjawab semangat sembari menarik kursi dan mendudukkan diri.
"Sampai kapan kau akan melakukan pekerjaan konyol itu?.."
Seorang laki-laki tinggi tegap datang menghampiri dan ikut mendudukkan diri di kursi utama meja makan.
"Itu bukan pekerjaan konyol ayah!!.. menjual es krim itu menyenangkan.."
"Tcih!!.. itu pekerjaan orang-orang yang tidak bersekolah, Jaeyoon.. sementara kau lulusan 'Shion', ayah ingatkan kalau kau lupa!!.. eit.. eit.. jangan melakukan itu di depan ayah!!.."
"Oohh.. ayah kau benar-benar merepotkan.."
Desah Jaeyoon lelah saat sang ayah selalu mengacungkan jari telunjuk peringatan setiap kali ia akan memutar malas bola matanya.
"Baiklah tidak akan ku lakukan lagi di depan ayah, tapi harus ku katakan bahwa menjadi lulusan 'Shion' bukan berarti tidak boleh bekerja sebagai tukang jual es krim!!.."
"Tepat sekali, jawabannya 'TI-DAK-BO-LEH'!!.."
"Di ijazah ku tidak tertulis begitu.."
Kening Tn. Shim mengernyit protes.
"Kau ini kenapa sih?!!.."
Pertanyaan yang Jaeyoon tidak merasa perlu untuk menjawabnya.
"Dengar anak ku sayang, ayah menguliahkanmu di kampus terbaik agar setelah lulus kau bisa menjadi penerus ayah, bukan menjadi tukang es krim!!.."
"Oh ayolah ayah~ kau masih sangat muda, kenapa repot-repot memikirkan penerus?.."
"Bukan hanya itu, Shim Jaeyoon!!.. tapi juga karna kau adalah putri dari seorang Tn. Shim, pemilik salah satu perusahaan properti terbesar di Seoul!!.."
Yaa, bukan hanya tentang otak tapi juga tentang uang.
'Shion' adalah tempat menghamburkan uang berhadiah kejeniusan dan 'Shim Jaeyoon' adalah salah satu alumni terbarunya, putri tunggal dari seorang 'Jake Shim' pengusaha sukses berdarah Inggris.
Dan kenyataan ini, membuka fakta baru bahwa 'Jaeyoon juga bukanlah anak dari orang sembarangan.'
Gadis itu hampir saja membuka mulut tapi segera terselamatkan dari rencana mendebat sang ayah lebih lanjut, saat ibunya yang sejak tadi masih sibuk menyiapkan makan malam akhirnya ikut bergabung dengan mereka di meja makan.
"Putrimu hanya sedang ingin mencari pengalaman, sayang.."
"Mencari pengalaman tidak harus menjadi tukang es krim kan?!!.."
Geram sang suami semakin frustasi saat suara lembut istrinya ikut memihak putri cantik mereka.
"Memang tidak.. tapi aku juga tidak mendapati kalau itu adalah sebuah kesalahan.."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Happiness Space || HeeJake
FanfictionTidak peduli sekejam apa dunia memaki, jika dia memang bahagiamu takdir pun akan merasa malu untuk tidak mempersatukan..