BAB 2

23 4 1
                                    



Malam berganti pagi begitu jugak dengan sang bulan yang berganti dengan terik indahnya sang mentari

Begitu pula kita yang terganti dengan dia yang iya cintai eakkk canda

Di kamar yang bernuansa putih abu abu itu terdapat sepasang kekasih yang masih menikmati tidur nyeyaknya.

Sinar matahari yang masuk melalui cela gorden membuat pemuda dengan tubuh kekar itu bangun.

"Kau sungguh indah baby" suara kas orang bangun tidur  itu menggema di kamar itu

Xio pemuda yang sedari tadi bangun tidur itu terus memandang lekat sang kekasih.

Seakan terganggu sesuatu Kio menggeliat kecil dan perlahan mata indah itu mulai terbuka.

"Eh Xio udah bangun"

"Yes baby"

"Xio hari ini gak kerja?"

"Hari ini aku ada miting  Baby,  dan cepat lah siap siap hari ini baby sekolah kan? "

"Ah iya  aku lupa astaga sekarang jam berapa? "

Sepontan Kio melompat dari tempat tidur karena panik "Sttt tenang lah baby kamu belum telat" Ucap Xio menjelaskan

"Dan jangan sembarangan melompat dari tempat tidur seperti itu kamu membuat aku khawatir. Jangan kebiasaan seperti tadi apakah kamu mau aku hukum hm?" lanjut nya

"Ehehe maafin Kio" ujarnya cengengesan

"hm" dehem Xio "akk imut sialan" lanjutnya dalam hati

Skip...

Sesudah siap siap di sini lah Xio dan Kio berada di ruang makan yang sudah ada ke empat sahabatnya.

"Astaga kalian lama sekali"Ujar Celo cemberut

"Maafin Kio Celo" Ucap  Kio menyesal

"Baik lah tak apa" jawab Celo

"Udah udah mari kita sarapan nanti kalian telat" Sela Leo

Setelah selesai sarap mereka semua berangkat untuk memulai aktivitas masing masing,  ada yang ke kantor dan sekolah.

"Baby kamu hati hati ya berangkatnya sama Celo" nasehat xio, bagaimana pun Xio khawatir terhadap kekasih kecilnya itu.

"Dengerin tu bocil nakal" timpal Geo mengejek, kenapa Geo bilang seperti itu di karenakan Geo atau  Vilo tidak satu sekolah dengan Kio dan Celo.

"Isss iya iya yok Kio kita berangkat, jangan pikirin para gembel ini" Ucap Celo ikut mengejek, dan tak lama motor yang di kendarai Celo hilang dari halaman rumah mewah itu.

Ke empat pemuda yang ada di sana hanya bisa geleng geleng melihat tingkah Celo  'dasar bocil'pikir mereka dan setelahnya mereka pun ikut pergi dari halaman rumah itu.

Di SMA DFIHS, Celo dan Kio baru saja sampai di  parkiran sekolah. Banyak siswa siswi yang berlalu lalang di sekitar kotidor dan parkiran.

Kio turun dari motor besar Celo dengan susah payah sedangkan yang punya motor asik ketawa melohat Kio yang kesusahan turun.

"Hahahah aduhh perut ku hahah sakit"

"Aiss Celo mah gitu, dah lah Kio gak like"

Kio pergi dengan muka cemberut meninggalkan Celo yang masih ketawa bak orang gila. Warga sekolah menatap Celo ngeri tapi ada juga yang menatap Celo minat dan kagum.

Setelah puas ketawa celo pun memperbaiki penampilan nya dan pergi menuju kelasnya berada.

Celo berhenti di kelas yang bertulisan 10 MIPA 3 itu adalah kelasnya dengan Kio, kemudian iya masuk dan berjalan ke bangku nya yang berada di samping bangku Kio.

Dapat Celo lihat bahwa Kio masih marah dengan yang tadi, tapi Celo tak akan pusing dengan itu nanti jugu pasti balik lagi seperti semula.

Tak lama datang lah seorang guru perempuan yang akan mengajar di kelas mereka hari ini.

Skip...

Kring......kring......kring...

Bel pertanda istirahat berbunyi yang  menandakan bawha jam pelajaran pertama sudah usai dan saat nya mengisi perut mereka.

"Baik lah anak anak pelajarannya sampai di dini saja, minggu depan kita lanjutkan lagi" Ucap bu guru  itu dan bergegas keluar dari kelas itu.

Kio dan Celo pun pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka, dan tak lama setelah memesan mereka  memilih duduk di meja yang paling pojok.

Beberapa  menit kemudian  mereka sudah selesai dengan makanannya tapi tak kunjung beranjak dari tempat duduk mereka.

Brak

Antesi semua orang teralih ke salsuara dan di sana mereka melihat seirang siswi perempuan yang terduduk di lantai kantin dengan makanan yang kemana mana, sedang kan orang yang berdiri di depannya hanya memandang jijik perempuan di bawahnya itu.

"Lu punya mata gak sih" bentak perempuan yang berdiri itu, Perlinda Casandra  adalah nama perempuan itu

"Maaf kak aku gak sengaja" kata perempuan satunya iya adalah Senya Gabriella

"Alah mata lu gak sengaja, lu buta atau gimana hah?" bentak Casa lagi

"Sorry kak nanti saya ganti baju kak" Ucap Senya menyesal

Kring.... Kring...

Bell pertanda istirahat suda selesai di mana semua siswa dan siswi yang berkerumun menyaksikan perdebatan tadi pun buban dan kembali menuju kelas mereka masing masing begiti pula dengan Kio dan Celo.

.
.
.
.
.







Tbc

A GAME OF SIX YOUTHSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang