BAB 3

18 4 0
                                    

Kring..... Kring....

Bell pertanda pulang sekolah pun berbunyi yang menandakan pelajaran sekolah hari ini selesai.

"Baik lah anak anak materinya cukup sampai di sini, kita lanjut Minggu depan. Selamat pulang dan beristiraha” Ucap pak Yanto  guru sejarah. Setelah pak Yanto keluar para murid yang ada di kelas itu pun membereskan barang mereka dan pulang Termasuklah Kio dan Celo.

"Kio nanti langsung pulang atau mau mampir dulu?" Tanya Celo saat sampai di parkiran

"Aku gak tau, kalau Celo mau mampir dulu atau mau pulang?" Tanya nya balik

"Aku mau beli cemilan jadi kita pergi ke mall dulu ya abis itu kita pulang" ujar Celo dan jangan lupakan senyum 45 nya itu.

"Oke deh"

SKIP

Sampai di mall mereka berdua memborong banyak makanan bukan berdua hanya Celo saja yang berbelanja pemuda si maniak cemilan. Celo memborong makanan dari berbagai jenis ada makanan ringan, ada juga makanan berat dan masih banyak lagi.

"Mm Celo memang nya itu semua bisa habis?" Tanya Kio heran pasalnya teroli belanjaan itu sudah penuh dan harus mengambil teroli lagi dan itu pun jugak penuh.

"Abis kok, paling 1 Minggu juga habis ini jajan" ujar Celo sambil masih mengambil jajan dan menaruhnya dalam teroli

Kio hanya bisa geleng geleng kepala memaklumi kebiasaan Celo yang suka dengan yang namanya jajan apa lagi memborong ya.

"Celo aku kesana bentar ya mau cari es krim" ucap Kio yang hanya di respon dengan anggukan oleh Celo.

Kio berjalan ke sisi kanan dari tempat Celo, ia mencari di mana es krim di letakan "Kulkas nya mana ya?" Tanya nya pada diri sendiri.

Saat akan berbelok ke sisi kiri Kio tidak sengaja menabrak seseorang yang membuat ia jatuh terduduk di lantai dingin itu.

Brak

Kio meringis merasakan sakit di bokongnya. Kio mendongak untuk melihat siapa yang ia tabrak tadi, saat mendongan Kio melihat seorang pemuda dengan perawakan yang tinggi, hidung mancung, tatapan yang tajam dan menusuk, kulit putih, satu kata dalam benak Kio ' ganteng'

Kio bangun dari jatuhnya "Maaf ya aku tadi gak sengaja" Ujarnya sembari sedikit membungkuk

Karena tak dapat serspon dari orang di depannya Kio pun mengangkat kepalanya dan tersenyum canggung 'Aku sok akrap ya' pikirnya

Padahal aslinya pemuda itu terpaku melihat Kio yang memiliki muka cantik bak wanita serta suara alus lembut yang menggema seolah menghipnotis siapa saja yang mendengarnya.

Kio sedikit risih dengan tatapan pemuda itu yang seolah olah ingin memangsanya ' dikira aku daging apa' batinnya kesal

"Mm lagi sekali aku minta maaf ya, kalau begitu aku pergi dulu" ucap Kio

Baru satu langkah iya berjalan Kio di buat berhenti oleh pemuda itu "David Atmaja" ucap pemuda itu

"Hah?"

"Itu nama ku" Ucap David dan langsung pergi entah kemana. Kio hanya tersenyum tipis dan pergi menyusul Celo ia tak jadi untuk membeli es krim

--------

Di lain tempat, di sebuah bangunan yang menjulang tinggi. Peria dengan usia 21 tahun itu sedang duduk di kursi kebesarannya sembari memperhatikan lekat rekaman CCTV di Handphone mahalnya itu, senyum miring peria itu berikan saat rekaman itu berakhir.

Xio Vanza D Finegar ia lah peria itu " sudah mulai nakal rupanya" upapnya dengan datar

"Tunggu saja hukuman mu Baby" ucapnya dengan tatapan yang penuh arti

"Deon apakah hari ini saya ada kegiatan?" Tanya nya pada sekertaris, Deon peramudaya adalah sekertaris XIO

" Tidak ada pak" jawab Deon membungkuk

"Kalau begitu hari ini saya akan pulang dan sisanya kau urus" ucapnya dengan tegas

"Baik pak"jawab Deon dan keluar dari ruangan bos nya itu

Setelah kepergian Deon sang sekertaris, Xio pun beranjak dari kursi kebanggaannya. Ia keluar dari ruangannya dan menuju lobby.

Sesampainya di lantai 1 Xio menuju parkiran tempat mobilnya berada, di sana Xio di tunggu oleh supir nya "Kita pulang" ucapnya datar lalu masuk kedalam mobil. Mobil pun berjalan meninggalkan bangunan menjulang tinggi itu.

"Saya tidak sabar, tunggu saya pulang dan nantikan hukuman mu Baby" gumamnya




TBC.

A GAME OF SIX YOUTHSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang