BAB 4 🔞🔞

39 4 0
                                    

  

    WARNING ADA ADEGAN DEWASA🔞











"Saya tidak sabar, tunggu saya pulang dan nantikan hukuman mu Baby" gumamnya

.........

Kantin yang tadinya sepi kini di penuhi oleh lautan para siswa dan siswi yang sedang kelaparan.

Di meja paling pojok terdapat 2 pemuda yang sedang berbincang Vilo dan Geo adalah kedua pemuda itu.

"Menurut lu Kio dapet hukuman apa?" tanya  Geo

"Entahlah gue gak tau"

Kenapa mereka bisa tau kalo Kio bakalan di hukum? Jawabannya adalah mereka juga memantau setiap pergerakan kedua bocah yang ada di mall itu, itu di sebab kan karena mereka tidak mau hal buruk akan terjadi terhadap dua bocah itu.

Alasan utamanya karena mereka tidak mau adik dan kekasih mereka melirik peria lain. Lio saja di pasangin alat pelacak Tampa sepengetahuan peria manis itu, posesif bukan?. Baik Xio, Vilo dan Geo adalah laki laki yang posesif terhadap pasangan mereka apa bila sudah sayang sayangnya.

"Aisss seperti biasa dingin dan datar, tapi apa bila dekat pawangnya akan berubah jadi anak kucing minta di pungut" sarkah Geo

"Itu urusan ku"

"Ya ya ya, btw Lu pernah berhubungan badan gak Ama Lio" Tanya Geo dengan suara pelan di akhir

Vilo hanya menatap Geo dengan malas. Apa apaan pertanyaan itu "Ck bukan urusanmu" jawabnya dengan nada yang kesal.

"Hahahah berarti sudah pernah, berapa ronde atau sampai pagi hahah" Geo tertawa lantaran senang mengejek Vilo

Vilo semakin di buat kesal dengan perkataan Geo "kayak lu butuh kaca deh, gue pernah gak sengaja lewat kamar lu dan dengar suara orang mendes-" Mulut Vilo di bungkam oleh tangan Geo, terlihat muka Geo yang sudah memerah antara menahan malu dan amarah.

Ingatkan Geo bahwa jangan membuat Vilo berbicara banyak jika tidak ingin kena semprot.

Vilo hanya bisa tertawa dalam hati melihat tingkah Geo "Haha mampus kena batu kan lu" batinnya seneng.

-----------

Di lain tempat tetapi dengan waktu yang sama, terlihat seorang pemuda manis yang sedang membaca sebuah dokumen.

Lio pemuda itu sedang membaca dokumen berisi keuangan yang sekertaris nya berikan beberapa jam yang lalu.

Nampak guratan di dahi putih dan mulusnya yang menandakan ia sedang bingung "kenapa pemasukan sama pengeluarannya berbeda" molongnya

Dokumen berisi data keuangan itu sedikit berbeda dari dari dokumen tahun lalu, yang mana dokumen yang iya pegang pengeluarannya lebih banyak dari pada pemasukan.

"Ck berani sekali mereka menggelapkan keuangan perusahaan ku, apakah mereka bosen hidup" marahnya

"Bintang" panggilnya pada sang sekretaris yang ruangannya berada di sebelah ruangannya.

"Iya boss" Bintang peria berusia 24 tahun itu sudah lama menjabat sebagai sekertaris di perusahaan yang Lio kelola.

"Cari tau siapa yang menggelapkan uang perusahaan" ujar nya dengan tegas

"Baik bos" jawab Bintang

"Berhenti memanggilku denang sebutan bos bang kan lebih tua dari ku jadi panggil nama saja. Aku sudah berapa kali menyuruh Abang untuk memanggil ku dengan nama ku, tapi tidak pernah Abang dengar" ujarnya sedikit kesal. Benar memang Lio sudah sering kali menyuruh Bintang untuk memanggil namanya tapi tidak pernah di dengar seolah perkataan Lio hanya candaan saja.

"Anda kan bos saya jadi wajar saya bilang begitu" Ujarnya dengan muka yang menyebabkan mintak di tabok

"Ck terserah Abang saja, dasar batu. Sana keluar Abang membuat ruangan ku jadi pengap saja" Ucapnya dengan bercanda

"apalah orang ganteng gini kok" ucapnya  sebelum benar benar keluar dari ruangan Lio

Lio hanya memandang jengah sekertaris narsisnya itu "kangen Vilo" gumamnya

------

"ahhh pelanhh" suara laknat yang keluar dari bibir pemuda cantik itu memenuhi ruangan kedap suara itu.

"Ahh inihh sangahh nikmatthh" racau peria yang berada di atas pemuda cantik itu.

"Lubanghh muhh sempit danhh enakhh" ucapnya dengan pinggul yang tak berhenti bergerak. Sementara pemuda yang berada di bawahnya hanya bisa mendesah ke enakan

Xio dan Kio adalah dua insan yang sedang bergelut dengan kesenangan duniawi itu. Setelah pulang dari kantor Xio langsung menjemput Kio dan meninggalkan Celo sendiri di mall.

Setelah sampai di rumah Xio langsung menyeret Kio menuju kamar dan menghukumnya dengan sebuah kegiatan panas.

"Ahh ahh eghhh"

"D-dihh shhituhhh ahh f-fasterhh enakhhh"

Plok

Plok

Plok

Suara penyatuan alat kelamin itu menggema di ruangan kedap suara itu

Xio menikmati setiap ekspresi keenakan yang Kio perlihatkan

"Ahh pu-pusinghhh ahh eghhh "

Kio merasakan sakit di bagian kepalanya lantaran tidak kuat menahan kenikmatan dari gempuran yang Xio berikan

Xio hanya tersenyum dan mengelus kepala Kio dengan sayang sembari menggerakkan pinggulnya perlahan

"Sebuthh namahh ku sayanghh"

"Ahhh Xiohhh ouhhh terushh di- disituhhh Xiohh ouhh enak" racau nya dengan tidak jelas saat tiba-tiba Xio menambah kecepatan goyangannya.

"Iyahh babyhh terushhlahh mendesahh ouhh lubanghh muhh sangathh nikmatthh"

"A-akuhh ahh inginhh keluarrhh ahh"

"Bersamahh ahh babyhh"

Plok

Plok

Plok

Tempo kecepatan semakin bertambah saat pelepasan hampir sampai, desahan demi desahan keluar dari bibir kedua insan itu hingga pelepasan yang mereka tunggu tiba.

"Akhhh"

Crott 💦💦

Crott 💦💦

Crott 💦💦

Xio mengeluarkan benihnya di dalam perut Kio yang mana itu memenuhi lubang sempit pemuda cantik itu.

Kio hanya terbaring lemas setelah mendapatkan pelepasan dan perlahan matah indah itu mulai terpejam

"Terimakasih, sweet dreams baby" ucap Xio berbisik dan ikut membaringkan tubuhnya di sebelah Kio, tapi sebelum itu iya sempat mencuri ciuman di bibir seksi milik Kio

TBC.

Maaf kalo ceritanya kurang bagus🙏

Jangan lupa vote ya hehe

A GAME OF SIX YOUTHSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang