Bab 11 : Siapa?

1.6K 147 0
                                    

Selamat membaca.

**********

Wajahnya begitu semringah membawa dua kantong penuh berisi koin. "Ini bakal cukup untuk beberapa minggu," ucap Athena yang berjalan di antara Roderick dan Venom.

"Apa ini mau dibagi tiga?" tanya Athena menatap kedua pria itu secara bergilir.

Venom dan Roderick kompak menggelengkan kepalanya, "kau saja yang pegang," ujar Roderick diangguki Venom.

Roderick mengusap lembut kepala Athena, sedangkan Venom menatap Athena yang begitu senang melihat koin emasnya. "Menggemaskan," gumam Venom tanpa terdengar siapapun.

Jari jemari lentik itu mencubit gemas pipi Athena membuat si empu melirik Venom lalu mengendikkan bahunya dan kembali menatap koinnya.

"Sebentar lagi kita sampai di reruntuhan," ujar Athena pada Venom.

Mata Venom berbinar mendengar hal itu, ia benar-benar tidak sabar untuk mengambil bola amerta dan membuktikan sesuatu!

Hingga suara bom yang hampir mengenai mereka terdengar. Ke tiganya kompak melihat ke belakang, nampak 5 ksatria berjubah itu mengejar mereka dengan sihir yang siap di arahkan.

Venom menggeram tak suka, ia segera menggendong Athena sembari berlari dengan Roderick di belakangnya. "Kali ini pakai sihirmu."

Roderick terdiam sejenak, dirinya sesekali melirik Athena yang tengah Venom gendong bak tuan putri. "Aku tidak bisa, kenapa tidak pakai sihir Athena saja?" tanyanya.

Venom menggelengkan kepalanya, "kau tahu Athena ini penyihir tingkat S, dia bukan penyihir sembarangan yang bisa menyerang dengan sihirnya."

Roderick menghela napas dalam, ia melihat Athena yang menatapnya begitu polos. Roderick hanya takut menggunakan sihirnya dan takut hal itu terjadi lagi. Mungkin?

"Demi Athena akan aku lakukan meski taruhannya hubungan akrab kita," gumam Roderick yang tidak dapat keduanya mengerti.

Roderick segera berhenti dan mulai mengarahkan kedua tangannya ke atas hingga suara menggelegar terdengar. Petir menyambar pepohonan hingga terbakar membuat pergerakan para ksatria terhenti.

Roderick kembali berlari menyusul keduanya, "karena sambaran petir ke pohon itu, pergerakan mereka terhenti," ucapnya diangguki Venom yang segera berhenti berlari untuk menurunkan tubuh Athena.

Rinai hujan mulai membasahi mereka. Athena mendongak ke atas. Langit yang semula cerah itu menjadi gelap dalam sekejap.

Roderick nampak panik, ia terus menatap ekspresi Athena. Aku harap dia tidak marah, batinnya dengan perasaan gelisah.

"Hujan!" pekik Athena dengan senang. Hampir seminggu lebih ia tak pernah melihat hujan di dunia ini.

Ia mulai melangkah dengan loncatan rendah saat melihat genangan air. "Aku suka hujan." Athena tersenyum menatap Roderick, tak menyangka sihir yang selama ini tidak Roderick pakai adalah hujan ... Atau petir?

"Jadi sihirmu hujan ya?" tanya Athena penasaran, kedua tangannya menangkup air hujan.

Roderick terdiam, ia menatap sayu pada Athena membuat si empu tak mengerti akan tatapan itu.

"Sebenarnya, kau siapa?" Pertanyaan yang Roderick lontarkan membuat Athena terkejut.

Athena melirik Venom yang sudah membuang muka, dia begitu ketara tidak mau ikut campur untuk urusan ini.

Hujan kian deras seakan mengungkapkan isi hati Roderick saat ini. Langkahnya perlahan mendekati Athena yang masih bingung.

Sebenernya kenapa? batin Athena benar-benar tidak paham apa yang terjadi.

Am I the Reincarnation of a Goddess? (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang