" Owh ya gw tadi yang menang jadi lo harus jadi babu gw selama tiga bulan " Ucap zella.
" Gak gw gak mau " Ucap azel.
" Harus mau dong " Ucap zella kesal.
" Gw bilang gw gak mau " Ucap azel.
" Cemen lu, gitu aja gak mau" Ucap zella mer...
Sorak Ria anak SMA gentala school Terdengar riuh dilapangan basket, seluruh tribun penuh dengan penonton yang ingin melihat pertandingan bola basket. Termasuk kedua sahabat zella.
" Gila ya tu anak pakai acara nantangin azel segala, azel kan Kapten basket di sekolah ini" Ucap fanya tak habis fikir dengan sahabat nya itu.
" Ck kayak gak tau aja sifat zella lo fan, tu anak keras kepala " Ucap lily.
" Masih ada kemungkinan bahwa zella bisa menang, zella kan jago basket juga " Timpal lily, dan fanya yang mendengar nya hanya mengangguk anggukan kepala nya.
Disana juga terdapat seorang gadis cantik yang duduk di tribun paling depan, sambil tersenyum memperhatikan zella dan azel. Gadis itu adalah allesha, Ketua osis di SMA gentala school, allesha juga merupakan kembaran dari azel.
Banyak menyemangati mereka berdua. Mata elang azel bertemu dengan mata sipit zella yang menatap tajam dan mengintimidasi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cast azel.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cast zella.
Ketika pluit berbunyi, menandakan bahwa pertandingan dimulai. Mereka berdua berusaha merebut bola satu sama lain, dan bola tersebut di dapat kan oleh azel dan ia memantul mantulkan bola nya ke lantai, dan hap bola berhasil masuk kedalam ring. Dan setelah itu zella yang memimpin sambil memantulkan bola nya ke lantai dan hap bola tersebut masuk kedalam ring dengan mulus, banyak para siswa siswi SMA gentala school yang bersorak saat bola Masuk kedalam ring.
Saat beberapa menit, skor mereka berdua seri sama-sama dua puluh, dan mereka memperebutkan satu skor lagi. Saat ini bola di pimpin oleh azel dan zella pun menghalangi nya sambil menagkap bola itu, dan zella dapat mengambil bola itu dari azel, ia tersenyum senang saat mendapat kan bola itu, semua penonton menjadi tegang karena tinggal memenangkan satu skor lagi .
Azella dengan lincah nya menghindar dari azel saat sampai di ring lawan , ia pun melemparkan bola itu dan pada saat itu juga azel ingin menangkap bola itu dan
Brukkk........
Azel jatuh menimpa zella, dan tidak dengaja mencium pipi sebelah kanan zella.semua penonton yang ada di sana hanya bisa menganga melihat kejadian itu. Azel yang baru menyadari kejadian itu melotot.
Suara pluit berbunyi menandakan permainan telah selesai dan zella lah yang memenangkan pertandingan tersebut. Sorak penonton menggelegar dilapangan. Azel yang mendengar itu pun tersadar dari lamunan nya dan langsung bangkit dari posisi itu, sedangkan zella mematung mencerna kejadian tadi yang baru sekali terjadi pada diri nya.dan sedetik kemudian.
" Anjing... Lo ya zel enak aja main cium cium gw" Marah nya pada azel.
" Gw gak sengaja" Ucap azel dengan dingin.
" Oh ya gw tadi yang menang jadi lo harus jadi babu gw selalu tiga bulan " Ucap zella sambil tersenyum senang, dan menunjukkan tiga jari nya.
" Gak gw gak mau " Ucap azel.
" Harus mau dong, kan lo juga udah sepakat, jadi lo harus jadi babu gw " Ucap zella yang tak mau kalah.
" Gw gak mau ya gak mau " Ucap azel dengan dingin dan tak mau kalah dari zella.
" Cemen lo, itu aja gak mau kalau kalah yah ngaku aja deh, gak sportif banget sih jadi orang " Ucap zella yang m ngeluarkan unek unek nya.
" Apa gw cemen lo bilang?.... " Tanya azel dan zella pun mengguk anggukan kepala nya.
" Iya kan lo gak mau jadi babu gw " Ucap zella, dan azel mengusap wajahnya dengan kasar, dia tidak mau menjadi babu, apa lagi babu nya zella cewek sinting yang pernah dia kenal.
" Oke gw bakal jadi babu lo selama tiga bulan " Ucap azel terpaksa, zella yang mendengar itu pun tersenyum senang.
" Gitu dong dari tadi yang " Ucap zella sambil menepuk nepuk lengan azel.
****
Bel keluar main pun berbunyi
" Eh zel kamu keren banget bisa ngalahin azel, aku bangga sama kamu zel " Ucap fanya dengan menepuk nepuk lengan zella.
" Dih katanya tadi zella kalah karena nantangin azel " Ucap lily sambil mengejek fanya, fanya yang mendengar itu hanya mendengus sebal, sedangkan zella hanya geleng-geleng kepala nya.
" Kekantin yok laper gw nih " Ucap zella sambil menepuk nepuk perut rata nya.
" Yok gw juga laper pengen makan nih " Ucap lily, mereka pun pergi kekantin.
Saat sampai di kantin azella dan teman teman nya sedang mencari bangku yang kosong, ada satu bangku kosong di sebelah bangku azel dan teman-temannya.mereka pun menduk kan diri di sana.
" Lo berdua mau makan apa biar gw pesenin " Ucap lily.
" Gw mau bakso sama teh es aja " Ucap zella.
" Oh oke, kalau lo mau makan apa fan??... " Tanya lily pada fanya.
" Samain aja sama zella tapi aku mau minum es jeruk " Ucap fanya.
"Oke" Ucap lily memesan makanan.
Azel duduk bersama teman-teman nya. Di kantin, mereka sangat diidolakan oleh siswi SMA gentala school, karena paras mereka yang tampan.
" Gilak gilak, tu cewek ngalahin lo tanding basket zel " Ucap kevin, teman azel. Kevin terkenal dengan sifat receh nya.
" Iya sih keren banget tuh cewek, eh siapa sih namanya, gw lupa " Tambah seorang bernama rangga, teman azel juga. terkenal dengan cowok playboy di SMA gentala school.
" Namanya itu azella, emang gak diragukan lagi sih. Udah cantik, jago main basket, jago bela diri, behh benar benar idaman sih" Timpal cowok bernama reza, teman azel juga, reza terkenal dengan friendly.
Sementara azel yang mendengar teman teman nya itu hanya berdecak kasal.
" Kok bisa?... " Tanya alex teman azel, terkenal dengan cool banget sebelas duabelas lah dengan azel.
" Gak tau " Ucap azel dengan wajah datar nya.
Kembali lagi ke zella, zella sedang berbincang dengan fanya, menunggu pesanan mereka datang, setelah beberapa lama akhirnya pesenan mereka datang.
" Ini pesanan nya neng neng guelis " Ucap bibi penjaga kantin, sambil meletakkan pesenan mereka.
" Makasih bik marni " Ucap zella dan fanya.
" Iya neng, bibik permisi dulu ya " Ucap bibi kantin, berlalu pergi dari sana.
