10. Potions

227 11 0
                                    

Tok tok tok

Seokmin baru selesai mandi setelah kegiatannya dengan mate nya semalam. Sekarang ia menuju ke sumber suara ketukan pintu. Dengan hanya handuk yang melingkari pinggangnya.

"Senang ya?" Suara itu terdengar dari samping pintu ketika Seokmin keluar dari kamar. Itu Jun, teman vampirnya yang sekarang ikut tinggal di istana. Jun bersandar ditembok sambil melipat tangan.

"Kau dapat melihatnya kan?"

Jun menggelengkan kepalanya. "Mentang-mentang sudah berpasangan kau jadi lupa diri ya."

Seokmin berkacak pinggang menghadap Jun. "Hey kau tak berhak berbicara seperti itu sedangkan hampir setiap malam aku harus mendengar suara-suara kalian dulu dihutan."

Kini Jun menoleh gesit pada Seokmin. "Hahaha, kau mendengarnya?"

"Hanya orang tuli yang tidak mendengarnya lintah," ucap Seokmin seraya merotasikan matanya.

Jun mulai mengubah nada suaranya. "Ada yang ingin aku sampaikan."

"Langsung saja kat-" perkataan Seokmin terpotong ketika sepasang lengan mungil melingkari tubuh setengah telanjangnya.

"Minnieee~" itu omega manis Seokmin yang memeluknya dari belakang, ia baru selesai mandi. Omega itu belum menyadari kehadiran Jun. Menempelkan wajahnya pada punggung telanjang Seokmin.

"Aku tunggu di taman selatan." Jun kini melenggang pergi tanpa basa-basi.

Jisoo memunculkan separuh kepalanya dari balik tubuh Seokmin menatap hembusan angin sisa kepergian Jun yang sudah tak terlihat. "Siapa tadi Minnie?"

Seokmin mengusap lengan mungil yang lembut di perut padatnya. "Si Mr.Vampire sayang."

"Ohh oh Tuan Jun!" Tebak Jisoo semangat.

Seokmin kini berbalik menghadap Jisoo dan menutup pintu kamar. Terlihat omega nya masih mengenakan bathrobe. "Benar"

Sejatinya mereka mandi berendam bersama sebelumnya, hanya saja Seokmin menyelesaikan acara mandinya lebih dulu karena Jisoo sempat tertidur saat sedang berendam.

Jisoo memiringkan kepalanya. "Minnie ayo sarapan"

"Minnie harus menemui si vampir itu sayang, Jisoo bisa kan sarapan dulu nanti minnie menyusul," ucap Seokmin sambil mengecup pipi kanan Jisoo.

"Yasudah baiklah, tapi...." Jisoo menundukkan kepalanya.

"Kenapa hm?" Tanya Seokmin.

"Yang kiri belum." pinta Jisoo sambil menunjuk pipi kirinya.

Seokmin tersenyum gemas "Ohh sini-sini."

Cup

Jisoo langsung tersenyum lima jari sekarang ia merasa agak bersyukur kerajaannya harus ditakhlukan Seokmin. Bila tidak ia akan tahu pagi-paginya yang menyeramkan akan menjadi pagi yang menyenangkan.

Seokmin kini menghampiri Jun yang tengah duduk dengan sorot mata serius. Meski dimata Seokmin itu terlihat seperti pengangguran yang siap menerima pekerjaan darinya.

Seokmin berdiri di samping bangku taman tempat Jun duduk. "Apa yang ingin kau bicarakan?"

"Minghao mengatakan gerhana bulan darah sebentar lagi," jawab Minghao tanpa menoleh.

"Jadi?"

"Kau harus mewaspadai hal ini, kaum vampire sangat kuat diwaktu itu. Mereka dapat mencari celah ditengah euphoria kesuksesanmu." Nada bicara Jun terdengar semakin berat dan pelan.

Possible (Seoksoo) (Junhao)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang