Teaser Chapter 20: Pinky Promise

198 13 0
                                    

&&&

"Kalau gitu, mungkin ada baiknya kamu jaga jarak sama Mas El, deh."

Dahiku berkerut halus. "Karena?"

"Aku nggak sengaja mergokin Mas El waktu dia lihat kamu dijemput pacar beberapa hari lalu. Dia kelihatan... marah banget. Aku jadi khawatir sama kamu."

Kedua alisku terangkat. Kenapa Mbak Grita khawatir?

Seulas senyum tipis dari Mbak Grita menandakan dia tahu isi kepalaku. "Mas El punya rapor merah, Ya, in case kamu lupa. Dari reaksi dia pas lihat kamu dan pacarmu, aku jadi kepikiran, Mas El bisa aja pakai cara-cara nggak masuk akal buat menginterupsi kehidupan dan mungkin... relationship kamu," jelas Mbak Grita. "Sejak lihat reaksi Mas El—lihat kamu dijemput pacarmu, aku ngerasa dia bersikap lebih keras ke kamu, banyak nuntut. Aku jadi curiga sebenarnya Mas El cuma nyari alasan buat menempel sama dia lebih lama."

Aku tercenung selama beberapa saat. Tak kusangka, Mbak Grita begitu memperhatikan kami! Syukurlah, masih ada yang peduli padaku.

"Teman yang lain mungkin nggak sadar, tapi sebagai orang yang pernah kerja sekantor sama Mas El—di Jakarta beberapa tahun lalu, nggak terlalu susah buat aku lebih aware sama sikapnya," tambah Mbak Grita.

"Yah, gimana, Mbak. Emang aku punya opsi buat menghindar dari ke-absurd-an Mas El?"

"Itu dia yang aku pikirin, Ya. Aku kira, dia pernah confess. Kalau pernah, bakal lebih gampang sebenarnya. Kamu makin enak buat nolak dan menjauhi dia. Iya, kan?"

Aku menyesap kopi panasku perlahan. Sepertinya, menyuruh Elbani mundur tidaklah cukup dengan penolakan. Dia tipikal laki-laki yang gigih, terlihat dari aksinya selama ini.

Baca selengkapnya di https://karyakarsa.com/rachelea/private-message-765134

Private MessageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang