Kepergian Dirga membuat Katja Chaerina (28) menyandang status sebagai janda dua anak di usia yang sangat muda. Rasa sakit karena kehilangan separuh jiwanya membuat Katja harus berjuang menghadapi depresi. Bagi Katja, jatuh cinta lagi adalah hal yang...
Kali ini giliran Rayyan yang tertawa diiringi wajah yang memerah. "Kayaknya memang lebih baik nggak nginap deh, Katja. Nggak baik buat kita berdua."
Aku mengulum tawa yang hendak meledak. "Makasih ya udah nemenin aku hari ini."
"It's my pleasure, Katja," balas Rayyan. "Aku... pulang dulu, ya?"
"Uhm... yah."
Rayyan berbalik badan, tapi sepersekian detik kemudian, dia kembali menghadapku. "Tapi sebenarnya aku belum pengin pulang, Katja."
"Pulang aja deh, Yan, daripada kita berdua kenapa-napa."
"Iya sih, tapi... aku masih kangen kamu."
Aku menggeleng seraya tersenyum geli. "Kita masih berhadapan gini, masa kamu kangen?"
"Nah, itu dia masalahnya. Pas kamu ada di depanku aja, aku kangen banget, apalagi kalau aku ninggalin kamu nanti."
"Ya ampun." Gombalan Rayyan memacu tawa kecilku. Lama, aku dan Rayyan terdiam dan saling bertukar pandangan. "Pulang, Rayyan."
Lawan bicaraku tidak menyahut, malah menatapku dengan intens sampai hatiku kelabakan. Khawatir terjerumus dalam pesona Rayyan, aku memutus kontak mata kami karena aku tahu persis, imanku sedang lemah.
Sayangnya, sebelum sempat kabur, aku keburu terhanyut oleh pesona Rayyan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan setengah sadar, aku berjinjit dan memberi kecupan di pipi Rayyan. Singkat saja, tapi cukup untuk membuat aku dan Rayyan terkejut bersamaan.
"Sampai ketemu besok, Rayyan," kataku yang kemudian menarik diri.
***to be continued***
Baca selengkapnya di https://karyakarsa.com/rachelea/private-message-chapter-17-one-step-closer