Teaser Chapter 18(2): Ambivalence

380 22 0
                                    

&&&

"Katja, dengerin saya dulu." Elbani mencengkeram lenganku dan memaksaku berbalik badan. "Saya minta maaf, oke? Saya nggak tahu kalau hari ini adalah hari penting buat kamu."

"Sekarang Bapak udah tahu, kan? Bisa Bapak biarin saya pulang sekarang juga?"

Elbani menghela napas panjang. "Saya nggak punya niat buruk ke kamu, jadi please, jangan lakukan ini ke saya."

Dengan sedikit usaha, aku membebaskan tanganku dari cengkeraman Elbani. Baru hitungan detik lepas darinya, Elbani berusaha meraihku lagi sehingga aku harus mendorongnya untuk menjauh.

 Baru hitungan detik lepas darinya, Elbani berusaha meraihku lagi sehingga aku harus mendorongnya untuk menjauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf, Pak, untuk kali ini aja saya minta Bapak buat memaklumi kekurang-ajaran saya. Terima kasih dan selamat malam!"

Aku membalikkan badan dan segera menuruni tangga menuju pelataran restoran. Suasana yang cukup ramai membuatku tidak sadar kalau Elbani masih berusaha untuk mengejarku. Aku sedang melewati area parkir saat Elbani berhasil meraih lenganku lagi.

Melihat pipiku kembali basah, Elbani melonggarkan cengkeramannya. Untuk kedua kalinya, dia minta maaf. Tanpa menjawab Elbani, aku menarik lenganku dan meninggalkannya sendirian.

***to be continued***

Baca selengkapnya di https://karyakarsa.com/rachelea/private-message-chapter-182


Private MessageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang