8. 4 Years Ago.

306 28 2
                                    

—Tokyo, Japan 2018.

Misi pertama yang akan Caine jalani adalah membunuh petinggi kepolisian yaitu Makomi Sinclair, dari informasi yang di dapat Makomi akan mengunjungi universitas Tokyo. 'Tempat umum' adalah tempat yang paling Caine hindari untuk misi membunuh nya.

Apalagi universitas Tokyo tentu berada di tengah kota, tapi Caine tak peduli dengan itu. Tubuh itu terbalut dengan pakaian berwarna hitam dan juga senjata P50 di saku jas nya. Iris berwarna emas menatap sang mangsa; Makomi yang berada di depan matanya dari mobil Mercedes Benz berwarna hitam mengkilat bak porlesen itu.

Menyusun rencana dengan cepat adalah keahlian Caine. Berhubung polisi itu sedang off duty adalah waktu yang pas untuk menunjukan aksi nya, omong-omong Caine di berikan misi ini karena Makomi telah mendapatkan fingerprint Mako dan seluruh data pemuda bersurai putih itu berada di tangan kepolisian.

Caine keluar dari mobil tersebut duduk pada bangku taman universitas itu lalu berpura-pura seakan sedang membaca buku tebal itu namun ia terus memperhatikan Makomi yang tampak sedang mengobrol dengan salah satu rekan nya—Jendral Airuma Kohito.

Entah apa yang sedang para petinggi polisi itu lakukan pada universitas Tokyo itu. Caine bisa melihat Makomi yang memegang amplop berwarna cokelat besar di tangan nya, ia sangat yakin amplop itu berisi seluruh data milik Mako. Tak lama kedua petinggi polisi itu tampak berpindah tempat menuju tempat yang lebih sepi.

Di lain sisi Makomi bukan polisi yang bodoh ia betul-betul paham situasi, ia juga menyadari ada sepasang mata yang memperhatikan nya sedari tadi. Sedangian Airuma tampak tidak menyadari kondisi itu membuat Makomi mengajak Airuma untuk berpindah tempat.

Caine tersenyum tipis, lalu mengikuti mereka Caine tampak berpindah ke tempat yang sangat sepi. Makomi tampak berwajah datar dan memberikan amplop itu kepada Airuma.

Dor

Dor

Caine manarik pelatuk nya, dan menembak bahu dan kaki Makomi.

"Tchh, kau mantan FBI kan Caine Chana?? "Ujar Makomi sembari memegang bahu kanan nya yang terkena tembakan.

"Dan percobaan membunuh Jendral Airuma... pada pesta di Russia. "Caine tersenyum miring, menodongkan pistol nya ke arah Airuma yang mengangkat tangan nya dan juga amplop besar di tangan kiri nya.

"Saat itu gagal karena kediaman Airuma yang di kepung oleh para mafia cartel, jadi... pembunuhan ku gagal. "Setelah menyelesaikan ucapan nya Caine pun menembakan timah panas itu tepat di dada Makomi.

"Berikan amplop itu. "Airuma menghela napas, ia menatap sahabat nya yang di bunuh di depan mata nya sendiri, kening Jendral polisi itu bercucuran keringat Airuma pun melempar amplop besar itu.

Caine tersenyum penuh kemenangan lalu menembak kaki Airuma, dan meninggalkan mereka begitu saja sebelum polisi datang. Ia segera berlari ke arah mobil nya dan pergi dengan kecepatan penuh.

Ia membuka amplop itu, benar dugaan Rion yang merencanakan misi ini untuknya jika Makomi akan menemui Airuma di universitas untuk memberikan data Mako yang telah masuk dalam daftar DPO.

_______________

Rion dengan sebatang rokok yang terselip pada jari-jari nya dan tampak menikmati angin sore menjelang malam itu dengan khidmat, ia menunggu kedatangan seseorang. Tak lama mobil hitam pun datang, Caine memberikan amplop itu Rion mematikan rokok nya lalu membaca seluruh dokumen itu.

Ia tersenyum miring, pria dengan topi koboy itu tertawa tipis.

"Makomi sudah mati, aku menembakan peluru pada dada nya. Aku yakin paru-paru nya telah bocor sekarang pasti tim forensik sedang melihat keadaan nya dan juga Airuma pasti syok dengan apa yang terjadi. "Jelas Caine panjang lebar nan detail.

"Tak ku sangka kau akan memberikan informasi se detail itu. Baik-baik selamat datang di keluarga Caine Chana, ayahanda pasti senang mendengarmu. "

TBC.

helyaurr~~

[RIONCAINE] 𝐃𝐀𝐍𝐆𝐄𝐑𝐎𝐔𝐒 𝐋𝐎𝐕𝐄.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang