2. On The Way.

354 41 0
                                    

—Milan, Italia 2018.

                   Rion tampak menelepon seseorang dari ponsel nya dan juga sebatang rokok terselip di jari nya. Sedangkan Caine tampak menutup mulut nya karena tak suka dengan asap rokok, Rion memang pria yang peka setelah melihat Caine yang kurang nyaman pun ia segera mematikan rokok itu.

Netra ungu gelap itu melirik ke arah Caine yang sedikit menjauh dari diri nya karena asap rokok, Rion sedikit mendekat, berdiri di sebelah Caine dengan posisi ponsel itu masih berada di telinga nya ; tengah menelepon seseorang.

"Berikan aku kode nya, Gin kau bisa mengurus beberapa berkas kan?? Tolong bantu aku soal itu. "Ujar Rion, Caine tampak memperhatikan gerak-gerik pria itu.

"Tentu saja. Berkas yang baru kau kirim kan? Itu urusan mudah akan selesai sepuluh menit lagi tunggu saja. Kau sekarang bisa menaiki jet pribadi yang telah Mako kirim. Safe flight Rion Kenzo. "Rion tersenyum atas ucapan Gin.

"See you Gin. "Rion mematikan telepon singkat itu, ia menatap Caine yang tampak kedinginan.

Kedua insan itu saling tatap pada waktu yang cukup lama, Rion mendekat ke telinga Caine berbisik pelan.

"Ada yang mengikuti kita. "Bisik nya, Caine mengangguk paham, sedangkan Rion tampak berusaha membaca kondisi.

Tidak mungkin Rion akan mengeluarkan senjata nya pada lokasi umum yaitu bandara, ia berusaha untuk berpindah tempat. Tangan kekar itu menggapai tangan Caine, menarik nya untuk menjauh dari tempat tersebut secepat mungkin.

Kedua pria itu berlari secepat mungkin menghindari seseorang yang mengikuti mereka. Sampai dimana ruangan staff pada bandara itu, sangat sempit. Rion mendengar jejak kaki seseorang yang perlahan menghilang.

Hati Caine berdegup kencang, karena posisi nya yang sangat ambigu ; tangan kekar yang bertatto milik Rion melingkar pada pinggang yang langsing itu. Minim oksigen pun membuat Caine merasa sedikit pusing dan berkeringat sedangkan Rion masih mengintip dari sela-sela pintu.

"Did you? "Tanya Caine berbisik, Rion hanya membalas gelengan pelan. Si rambut merah menghela napas.

Terlihat pipi Caine yang memerah karena panas, Rion Tiba-tiba keluar dari ruangan membuat pemuda itu terkejut. Ia mengeluarkan senjata nya ; python dengan sigap menembak seseorang itu.

Dor.

Timah panas berada pada dada orang itu, sebelum polisi datang Rion membuka tudung jaket hitam itu.

"Cih. "Ia berdecih demikian lalu meludahi orang itu dan memasukan kembali senjata nya.

Caine terdiam Rion pun mendekati nya lalu menggendong Caine ala karung beras, ia sedikit mempercepat langkah nya.

TBC.

Hai...

[RIONCAINE] 𝐃𝐀𝐍𝐆𝐄𝐑𝐎𝐔𝐒 𝐋𝐎𝐕𝐄.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang