05 - PREPARATION

584 14 0
                                    

Setelah mengetahui jenis kelamin bayi mereka, mereka pun mulai menyiapkan kamar untuk Baby G dengan nuansa biru dan putih. Gianna pun mulai mempersiapkan kebutuhan dan membeli keperluan untuk bayinya, biasanya Ia membelinya melalu e-commerce. Hampir setiap hari ada saja paket yang datang ke rumahnya. Gianna tak tahan melihat barang yang lucu-lucu untuk bayinya.

Saat ini Gianna dan Geraldo sedang berjalan di salah satu sebuah pusat perbelanjaan. Sejak hamil Gianna jarang keluar rumah karena terlalu malas. Perutnya yang besar membuatnya cepat lelah apabila terlalu banyak melakukan aktivitas. Mereka sedang berdiri di depan toko perlengkapan bayi, melihat sesuatu yang lucu Gianna pun segera memasuki toko tersebut.

"selamat siang bapak ibu, ada yang bisa kami bantu?" pegawai toko menyambut.

"kita mau cari untuk kebutuhan bayi newborn laki-laki."

"sebelah sini ibu," sang pegawai pun menunjuk ke etalase bayi newborn.

Mata Gianna terpaku pada sebuah satu set perlengkapan bayi berwarna biru yang sangat amat lucu. Ia yakin sekali apalagi dipakaian untuk Baby G akan sangat menggemaskan. Tak bisa menolak Geraldo pun langsung membelikannya. Tak hanya perlengkapan bayi, Gianna pun membeli beberapa kebutuhan untuk dirinya selama hamil, dan untuk nanti setelah melahirkan. Setelah puas berbelanja, mereka mampir ke salah satu restaurant untuk makan malam, dan setelahnya mereka kembali ke rumah.

***

Sesampainya di rumah Gianna dan Geraldo langsung mandi dan langsung bersantai di atas ranjang. Sambil bersandar dan berpelukan, Gianna merasa kakinya sangat pegal dan sakit karena berjalan seharian. Sudah lama Gianna tidak berjalan selama itu sejak hamil. Geraldo duduk lalu mendekat dan mulai memijat kaki Gianna.

"Gimana sayang, lebih enak?" Gianna mengangguk.

"kaki kamu mulai bengkak, harus banyak gerak ya, nanti kalau usia kandungan lebih besar bisa lebih bengkak loh kalau kurang gerak."

Tangannya mulai naik ke area paha Gianna, Geraldo meremas kedua paha Gianna, untuk menggodanya. Tak dapat respon sang istri, Geraldo pun mengelus pelan, membelai lembut area paha dalam dekat selangkangan Gianna, membuat Gianna bergidik. Gianna berusaha menahan agar tak tergoda dengan sang suami, meskipun hasrat untuk berhubungan seksual sangat kuat, karena hari ini Ia sudah cukup lelah. Ia tidak mau menambah kelelahannya lagi dengan mengikuti permainan sang suami.

Namun Geraldo masih dengan usahanya meremas dan mengelus paha Gianna, membuat Gianna pun tak kuat menahannya lagi, Ia menarik wajah suaminya dengan kedua tangannya dan diciumnya bibir sang suami dengan penuh gairah.

Mendapat sambutan dari sang istri, Geraldo mencium dan menjilat leher istrinya. Lalu tangannya dengan cepat membuka baju sang istri, dalam hitungan detik Gianna sudah tidak memakai apapun. Tangan Geraldo bermain ke kedua payudara Gianna dan meremasnya pelan. Membuat istrinya mendesah. Tangan Gianna yang kosong perlahan membuka pakaian suaminya, dan melepas boxer yang dikenakan suaminya, membuat kejantanannya yang sudah berdiri dari tadi langsung menyembul keluar tegak.

Gianna membuka kakinya lebar-lebar, membuat ruang agar Geraldo bisa masuk dan menikmati vaginanya. Geraldo menaruh bantal di pinggang Gianna untuk meninggikan posisi istrinya agar merasa nyaman. Ia mulai memainkan klitoris milik Gianna sampai benar-benar basah.

"Cepet sayangg masukinn, aku udah ga tahan." perintah Gianna, dengan satu hentakan Geraldo memasukkan kejantanannya ke dalam vagina istrinya.

JLEBB

Geraldo mengerakkan pinggulnya maju dan mundur. Gianna pun mendesah setiap kali suaminya mempercepat pergerakan pinggulnya.

"aaahh oohhh aaaaahhh saayanggg faasttt."

Born with Love, Just Me & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang