CHAPTER 1

34 18 2
                                    

seorang gadis berlari masuk ke dalam rumahnya dan langkahnya terhenti saat melihat banyak barang barangnya yang berhamburan dan melihat ibunya memasukkan semua pakaiannya ke koper.

"loh mah, mau kemana? ada urusan kerjaan lagi ya?" tanya nya sambil menebak tujuan ibunya mengemaskan barang "sayang nanti aja ya mamah ceritanya sekarang kamu beresin barang barang kamu kita bakal pindah dari sini" jawab ibunya sambil mengarahkannya untuk segera menyusuni barangny ke koper

dengan bingung dia mengemas barangnya dan secara tiba tiba dia tersadar dengan kalimat bundanya pindah sekolah? kemana? hah? "eh mah apa? pindah sekolah?" tanya nya bingung "gimana sama temen temen aku di sini mah masa aku pindah mendadak ginii gamau mah aku mau di sini aja" lanjutny tanpa menunggu jawaban dari ibunya itu.

yora (ibu vanya) mencoba menenangkan putriny yang memberontak tak ingin ikut pergi dengannya, dia memegang pundak anakny mengarahkan ke sofa dengan lembut "vanya dengerin mamah kali ini tolong ya nurut sama mamah, sekarang kemasin barang" kamu kita pindah sekarang" ucap ibunya.

"ayah? ayah dimana mah? ayah ga ikut?" tanya nya karena dari tadi tidak melihat keberadaan ayahnya, "ayah nyusul belakangan nanti sekarang kita dulu yang pergi" jawab ibunya dan lanjut mengemaskan barang barang dan segera memasukkan semua koper ke dalam bagasi mobilnya dan pergi meninggalkan apartemennya.

di saat perjalanan vanya masih bertanya tanya kenapa mereka pergi mendadak seperti ini, "mah jadi kita mau kemana sekarang?" tanya nya kepada ibunya yang sedang menyetir "kita ke apartemen mamah aja ya, di situ lebih dekat sama sekolah baru kamu nanti" jawab ibunya "di situ juga lebih dekat sama tempat kerja mamah" lanjut nya

sepanjang perjalanan vanya hanya mendengarkan musik dan tertidur karena memang perjalanannya lumayan jauh sekali.

setelah beberapa jam di perjalanan akhirnya mereka sampai di apartemen itu dan segera membereskan barang barangnya.

keesokan harinya vanya bangun lebih awal dan memasak bekal nya yang akan dia bawa ke sekolah setelah itu dia bersiap untuk ke sekolah

beberapa saat kemudian vanya sudah selesai siapsiap dan ibunya juga sdh bangun dan membuatkannya sarapan.
"nanti mamah antar ke sekolahnya ya pulangnya juga mamah yang jemput" ucap ibunyq "iya mah" jawabbnyaa dan lanjut memakan sarapannya

vanya mencoba mencari cari ayahnya karena biasanya mereka sarapan ber3 sekarang cuma ber2 "mah, ayah belum datang ya?" tanya nya, yora terdiam sejenak dan menjawab secara singkat dan jelas "belum" "udah waktunya berangkat ke sekolah yuk nanti kamu telat di hari pertama kamu" ucap ibunya dan segera mengantar vanya ke sekolah

sesampainya di sekolah vanya di arahkan ke kelas barunya dan ini dia, sekarang dia berdiri di depan pintu kelas barunya sambil menarik nafas panjang vanya membuka pintu itu dan masuk

semua orang melihat ke arahnya, "baik anak anak sekarang kita kedatangan murid baru" seorang guru yang memberitahu kedatangan vanya dan lanjut memberi kode anggukan kecil ke vanya untuk memperkenalkan dirinya

"halo semuanya aku Lavanya zenia ardelita, kalian bisa panggil aku vanya" vanya memperkenalkan dirinya sambil tersenyum ke arah teman teman kelas barunya

"haloo vanya" satu kelas kompak menyapanya dan vanya hanya tersenyum dan menganggukkan sedikit kepalanya "vanya silahkan duduk di kursi kosong itu" sambil menunjuk ke arah kursi kosong di kelas itu tapi di situ ada 2 kursi yang kosong, salah satu temannya mungkin peka melihat ekspresi bingung vanya lalu menunjukkan tempatnya "vanya duduk di sini aja soalny di situ tempatnya saka" ucap temannya sambil menunjukkan tempatnya, "oh okey makasih ya" jawabnya sambil tersenyum tipis

vanya pun mulai mengeluarkan buku bukunya dan mulai belajar..

tak lama kemudia bel istirahat pun berbunyi, dan para siswa langsung pergi ke kantin dan hanya vanya yang duduk diam di kelas selang beberapa waktu seorang gandis datang menghampiri vanya menyapanya sambil tersenyum "hai vanya, kok ga ke kantin?" sapanya di lanjut dengan bertanya

"eh hai?" vanya menaikkan alisnya dan membuat gadis itu tersadar dia belum memberi tahu namanya "oh oh oh iya lupa aku fiya" jawabnya sambil memberikan tangannya dengan tujuan berjabat tangan dengan vanya, "oh hai fiya, aku lagi gamau ke kantin aja sih hehe" vanya menjawab pertanyaan dari fiya yang sebelumnya belum dia jawab.

"eh vanya gimana kalo kita muter muter bentar kan lo juga anak baru di sini sambil liat liat gitu deh yuk" ajak fiya ke vanya "hmm boleh deh yuk" ucap vanya menerima ajakan dari fiya dan berjalan mengitari sekolahannya.

fiya banyak menjelaskan ke vanya tentang ekstrakulikuler yang ada di sekolah itu bahkan dia memberi tau vanya cowok terpopuler di sekolahnya namun cowok tersebut jarang sekali terlihat entah dia bolos atau memang tidak turun ke sekolah tidak ada yang tau pastinya

mereka berdua duduk di gazebo yang tersedia di sekolahnya itu sambil memakan cemilan dan ya fiya masih saja mengoceh tentang cowok itu dan lebih kocaknya sedari tadi dia menceritakan cowok itu dia tidak sekalipun menyebutkan nama dari cowok itu

"tunggu tunggu" vanya memotong ucapan fiya yang terus menerus mengoceg tanpa henti dan terdiam saat vanya menghentikannya "dari tadi lo ngoceh mulu soal cowok itu emang namanya siapa?" tanya nya "eh astaga dari tadi lo sama sekali gatau siapa? kan udah gue kasih tau di kelas" jawabnya "hah? kapan? ga ada tuh" jawab vanya menyangkal fiya "ih itu loh si sakaa, duduk di belakang lo tapi entah deh kemana dia" jawabnya "oh saka ga kenal sih" jawab vanya lagi "ih lo belum tau aja saka tuh gimana dia tuh ganteng banget tau" dan ya fiya pun lanjut mengoceh tentang saka saka saka lagi.

bel pulang sekolah pun berbunyi tapi vanya tidak langsung pulang kebetulan hari itu dia kebagian piket kelas jadi mau tak mau dia piket dulu sebelum pulang.

saat vanya ingin membuang sampah dia melihat cowok yang duduk di pojok sambil membaca buku tampilannya sangat keren dan mempesona tapi vanya sama sekali tidak tertarik dia malah bergumam "ck dasar tukang bolos" tak di sangka sangka ternyata ucapannya di dengan oleh cowok itu dan saat vanya membalikkan tubuhnya dia di hentikan oleh cowok itu "tunggu" ucap cowok itu

vanya menghentikan langkahnya dan berbalik ke aras sumber suara tersebut dan memberikan tatapan bingung ke cowok itu, mereka berdua pun saling bertatapan satu sama lain.

"lo bilang apa tadi?" tanya nya sambil berjalan mendekati vanya, saat melihat itu vanya mencoba mundur perlahan "hah? apa? ga ada tuh" jawabnya

cowok itu mencekram tangan vanya dan berbisik ke arahnya "lain kali omongannya di jaga" bisiknya, vanya hanya terdiam sambil melihat ke arah cowok itu dia bertanya tanya siapa cowok ini???

.

.

.

.

BOMMM LANJUT PART2
ROWRRR
NGOK!

Rain Unites Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang