CHAPTER 4

11 6 0
                                    

"l-lo siapa" tanya vanya lagi
"lo ga kenal gua apa pura pura ga kenal?" ucap cwo itu

vanya mengkerutkan keningnya dan mulai berfikir tapi dia tidak mendapatkan jawaban

"saka, gue saka" ucap cwo itu.

"saka?" ucapnya
"iya gua saka, lo vanya kan?" tanya saka
vanya hanya membisu mendengar ucapan saka

saka memperhatikan vanya yang terlihat sangat lelah dan saat melihat ke matanya dia melihat mata vanya yang bengkak dia berfikir bahwa vanya pasti nangis terus menerus tanpa henti

karena vanya hanya diam saka duduk di samping vanya dan menemani vanya di tengah badai hujan.

vanya yang kelelahan pun merasakan ngantuk karena nangis tanpa henti, kepala vanya pun jatuh di pundak saka

saka yang melihat vanya kelelahan itu membiarkan vanya tertidur di pundaknya

tak lama kemudia hujan pun mulai redaa hari juga mulai gelap saka membangunkan vanya dengan menepuk pelan kepalanya

"van, bangun hujannya udah reda ni" ucap saka

vanya mulai membuka matanya dan melihat ke sekeliling dan benar hujan sudah reda

saka membantu vanya berdiri dan saka mengantar vanya untuk pulang ke rumahnya.

***

sesampainya di rumah vanya saka berpamitan dengan vanya dan segera pergi meninggalkan vanya

"udah sampe, gua pergi ya" ucap saka tanpa menunggu jawaban vanya dia segera pergi meninggalkan vanya yang masih berdiri memperhatikan saka

saat saka sudah hilang dari pandangan vanya dia pun masuk ke dalam rumahnya untuk istirahat

saat selesai mandi vanya melihat ternyata saka meninggalkan jaketnya

vanya duduk di kasurnya sambil memperhatikan jaket saka

"ternyata saka baik juga, tapi kenapa dia sering bolos ya" batin vanya

tidak ingin pusing vanya segera berbaring di kasurnya dan bermain hp miliknya

saat vanya melihat notif dari rumah sakit yang sedari tadi menelponnya dia sangat kaget dan panik lalu vanya segera bersiapsiap untuk pergi ke rumah sakit.

***

sesampainya di rumah sakit vanya segera mendatangi dokter yang menangani ibunya

"permisih dok, maaf saya telat" ucap vanya dengan nafas terengah engah karena lari terburu buru

"gapapa mba, silahkan duduk dulu" ucap dokter mempersilahkan vanya duduk

"jadi kenapa dok sama mamah saya?" tanya vanya

"mamah kamu mulai membaik, tadi dia meminta saya memanggil kamu datang menemui ibu kamu" ucap dokter itu sambil tersenyum

vanya mendengar itu merasa sangat gembira karena ibunya sudah membaik

"beneran dok? makasih ya dok saya mau nemuin mamah saya dulu" ucap vanya kesenangan dan segera menghampiri ibunya

menuju ke ruangan ibunya vanya tak sengaja menabrak seseorang, tubuh orang itu sangat kuat sampai membuat vanya terjatuh. orang itu lalu mengulurkan tangannya berniat membantu vanya berdiri, saat melihat wajah orang itu vanya langsung mengenalinya.

"saka?" ucap vanya lalu dia memegang tangan saka dan berdiri

saka melihat vanya sedikit terkejut dan berusaha menyembunyikan wajahnya dari vanya, vanya melihat tingkah saka itu bingung dan berusaha untuk menatap mata saka

Rain Unites Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang