CHAPTER 3

13 7 0
                                    

"MAMAH!!"

ibu vanya terjatuh dengan banyaknya darah di dadanya, vanya yang syok dengan kejadian itu langsung menangis sambil memeluk ibunya

"mamah, mamah" ucapnya sambil menangis melihat ibunya

"s-sayang m-m-maafin mamah ya" ucap ibunya tergagap setelah mengucapkan kalimat itu ibunya vanya pun pingsan

vanya melihat itu langsung menelpon ambulans, sepanjang jalan vanya tak hentinya menangisi ibunya ada apa ini? siapa yang mencoba membunuh ibunya

sesampainya di rumah sakit ibu vanya di masukkan ke ruang oprasi

"vanya" panggil fiya karna sebelumnya vanya juga mengabari fiya

fiya menghampiri vanya dan memeluknya "gapapa vanya gapapa, mamah lo bakal baik baik aja kok" ucap fiya menenangkan vanya yang terus menerus nangis

beberapa jam kemudian seorang dokter keluar dari ruang oprasi

"keluarga ibu yora yang mana ya?" tanya dokter

"saya dok, saya anaknya" jawab vanya
"kenapa dok, mamah saya kenapa? dia gapapa kan dok" tanya vanya

"di karenakam peluru tembakan itu masuk terlalu dalam dan mengenai organnya jadi butuh waktu lama untuk menyembuhkannya" dokter itu menjelaskan ke vanya membuat tubuhnya terjatuh lemas

saat melihat vanya terjatuh fiya langsung memeluk vanya dan di bantu berdiri oleh dokternya dan segera masuk kembali ke ruang oprasi

vanya mencari cari hp nya untuk memberi kabar ke ayahnya, "duh hp ku dimana ya fi?" tanya vanya "ini van" jawab fiya memberikan hp milik vanya

obrolan vanya dan ayahnya di telfon

"ayah, ayah ibu yah, ibu masuk rumah sakit yah" ucap vanya

"vanya ayah lagi sibuk ada urusan lain, nanti kalo ada waktu ayah ke sana" jawab ayah vanya dan langsung mematikan telfonnya

vanya membatu saat mendengar jawaban ayahnya, "kalau ada waktu? padahal istrinya lagi sakit jawabannya gitu doang?" batin vanya

vanya seharian menunggui ibunya di rumah sakit yang sedang koma dia juga menitipnya surat izin tidak masuk sekolah kepada fiya.

keesokam harinya vanya berinisiatif untuk mendatangi ayahnya.

vanya bersiapsiap untuk pergi ke rumah ayahnya di perjalanan vanya sangat amat berharap ayahnya akan menjaga ibunya nanti

sesampainya di rumah ayahnya dia mengetuk pintu berulang kali tapi tidak mendapatkan jawaban, akhirnya saat dia ingin pergi pintu terbuka

dia melihat wanita yang keluar dari rumah ayahnya dia heran siapa perempuan ini

"ada apa mba?" tanya wanita itu

vanya masih saja hening dan di dalam keheningannya itu dia berfikir siapa perempuan ini

"halo, mba cari siapa?" tanya nya lagi kepada vanya

"kamu siapanya ayah aku?" tanya vanya
"ayah?, mas fras?" tanya nya kebingungan
"mas?" batin vanya
"saya istrinya mas fras, kamu siapa ya?" tanya nya lagi karena belum dapat jawaban dari vanya
"istri? istri ayah cuma mamah, siapa dia" batin vanya lagi
"dimana ayah" tanya vanya
"ayah kamu siapa? salah rumah kayaknya" jawabnya

tak lama kemudian ayah vanya datang dan dia terlihat kaget melihat vanya ada di rumah nya

"heh! kamu ngapain di sini" tanya ayah vanya sambil menarik tangannya

"ayah? dia siapa yah? ayah nikah lagi?" tanya vanya sambil berusaha melepaskan genggaman ayahnya

melihat kejadian itu wanita yang katanya istri ayah vanya mencoba menghentikan ayahnya vanya

Rain Unites Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang