"Um"
Nora mengerjapkan mata, badannya sakit, lubang bawahnya juga perih. Nora mencoba bangun, tapi sebuah lengan melingkari perutnya, saat Nora menoleh kebelakang, ternyata papanya, Nora lupa jika semalam ia merengek minta tidur berdua dengan papa kandungnya itu dan papanya mengiyakan.
"Pa, bangun"
Nora mencubit kecil lengan kekar papanya, yang berurat dan bewarna tan, kontras sekali dengan kulitnya yang seputih susu.
"Hmm"
Papanya semakin mengeratkan pelukan, lengan kekar papanya menarik perut bawah Nora, menekannya kebelakang, sampai pantat Nora merasa mengganjal sesuatu yang besar dan panas.
"Pa, ih, bangun, udah pagi"
Nora kembali mencoba membangunkan papanya, tapi mata Rafif masih terpejam, dengan pinggul yang naik turun. Sesuatu dibelakang pantat Nora terasa makin besar.
"Papa"
Nora merengek, kini badannya beralih keatas tubuh tegak papanya, kakinya mengangkangi pinggul sang papa, lengan papanya masih memeluk kencang badannya, satu tangan menekan kuat bokong Nora kebawah.
Posisi ini membuat Nora bisa merasakan gundukan besar di selangkangan papanya, itu tepat di kemaluannya yang mulai basah.
"Papa kayak kebo"
Nora memilih berbaring didada papanya, lagipula ini masih terlalu pagi untuk bangun, baru jam 6, mamanya saja belum bangun jam segini. Nora yang sebel karena tak berhasil membangunkan papanya, kembali menutup mata dan menyelami mimpi, dimana ia dan papanya tengah bermain kuda-kudaan, Nora dibawah papanya yang berkeringat dan mengeluarkan suara-suara aneh.
"Ummm, jangan bangun dulu ya dek, papa mau ngentot memek kamu sepuas papa"
Rafif menyelipkan tangan diantara badannya dan Nora, menarik kontolnya dari kolor, kontolnya bebas dan langsung berada ditengah paha dalam Nora.
"Hmmm sshhh dekhhh uughkkk ooghhh hghhh hhnn sayanghhh hmmm tidur yang nyenyak ya, papa mau ngentot memek kamuhhh dulu!"
Rafif menggulingkan Nora diposisi telengkup, perut Nora dipeluk, badannya sedikit diangkat, tangan Rafif yang lain merapatkan kaki Nora, kontolnya terselip dipaha dalam anaknya.
"Hhmm hhghhh dekkhhh uuhhh memekhhh! Memek kamu basah dekhhh hhghh kamu merasa enakhhh ya dekhhh! Uughkk adekhhh! Hhaahh hhaahh aahhh sayanghhh!"
Rafif bernapas berat, dadanya menekan punggung Nora, kontolnya keluar.
"Aaangh! Aarghh! Papa ngecrot dekhhh! Aahhh adekkhh! Norahhhh!"
Crot crot crot crot crot
Lima tembakan Rafif keluarkan. Badannya meluruh, menindih Nora dibawahnya, tapi tidak terlalu kuat, takutnya Nora penyek karena ditindih badan kekarnya. Setelah beristirahat sebentar pasca orgasme, Rafif membangunkan anaknya.
"Dek, bangun"
Rafif menepuk pipi Nora yang kini matanya mengerjapkan.
"Hgh! Nyenyak tidur Nora pa, tadi tu Nora udah bangun pa, Nora coba bangunin papa, tapi papa gak bangun, mana papa tidur sambil meluk adek, jadinya adek tidur lagi deh"
"Hehe, maaf ya adek, anak papa yang cantik, papa kecapean, jadi gak bangun pas kamu bangunin"
Rafif mengajak pucuk kepala anaknya sayang, terlihat seperti ayah yang akan melakukan apa saja, untuk melindungi anaknya, padahal baru beberapa saat lalu ia melecehkan dan memperawani putrinya, yang seharusnya ia jaga baik-baik.
"Nora mau mandi pa, papa mau mandi juga? Sekalian aja pa"
Tentu ajakan itu tak Rafif sia-siakan, jika mandi bersama, ia akan lebih leluasa menjamah tubuh anak polosnya.
Lengkapnya ada di karyakarsa ya linknya ada di biodata aku langsung klik aja
KAMU SEDANG MEMBACA
21+++
Historia Corta21++ yang belum cukup umur jauh-jauh, lapak khusus dewasa, BXG GXG BXB semua ada disini