Jika kamu tidak suka membaca, kamu belum menemukan buku yang tepat.
~ J. K. Rowling📚📖📚
Buku adalah jendela dunia. Semua informasi ada pada buku, jika kamu membaca dengan seksama, kamu akan menemukan sesuatu yang berharga didalamnya.
Sudah tiga buku dibaca oleh Jeando Septian, kali ini ia membaca buku yang ke-empat pada hari ini. Jika ditanya mengapa selalu membaca, apa tidak bosan? Jawabannya adalah "Semua saya bisa temukan di dalam buku."
Saking sukanya dengan buku, Jeando mendirikan perpustakaan yang terletak di pusat kota. Semua buku miliknya ia taruh ke dalam perpustakaan, dan beberapa buku bekas milik keluarga. Terkadang ada pengunjung yang mendonasikan buku bekas mereka untuk dibaca orang-orang.
Tidak sedikit yang datang, kadang perpustakaan milik Jeando penuh akan siswa dan mahasiswa. Termasuk mahasiswi tingkat akhir bernama Rahma. Rahma merupakan mahasiswa tingkat akhir di jurusan gizi, dia selalu datang ke perpustakaan untuk belajar. Atau mungkin.. ada hal lain.
Setiap saat jika Jeando tidak menyadari, Rahma selalu sembunyi-sembunyi menatap Jeando yang sedang fokus membaca.
Entah apa yang ada dipikiran Rahma, perempuan mungil itu menghampiri meja Jeando yang merupakan meja kerja milik lelaki itu.
Oh iya, selain pemilik perpustakaan ia juga penjaga perpustakaan.
"Permisi.. anu.. punya buku tentang gizi gak mas?" tanya Rahma.
Jeando menurunkan buku yang dibacanya dan menatap Rahma dengan intens.
"Setahu saya ada satu buku tentang gizi, dia ada di rak paling ujung sebelah kanan."
Mata Jeando menyadari bahwa Rahma tidak mendengarnya, dilihat dari Rahma yang sedang melamun. "Mbak..?"
"Oh iya. Baik mas, terimakasih."
Rahma pergi dengan malu, wajahnya memerah. Ia langsung berjalan menuju rak yang dituju oleh Jeando. Tentu tidak lupa dengan buku yang dicarinya.
Melewati beberapa rak lalu berbelok kanan, itu rak yang ditunjuk oleh Jeando.
Sepasang mata Rahma mencoba untuk mencari buku yang berisi tentang gizi. Ini untuk kebutuhan skripsinya.
Ketemu, Rahma menemukannya. Tetapi buku itu berada di paling atas. Rahma mencoba meraih buku itu, namun tidak sampai.
"Kenapa ditaruh di paling atas sih?" kesal Rahma sambil masih mencoba meraih buku.
Rahma melirik kanan-kiri untuk mencari tangga, namun tidak ada.
Sialnya kaki Rahma tergelincir karena ia mencoba untuk berjinjit dengan posisi itu.
"Waaa.. Oh-"
Oh, tidak sial. Tubuh Rahma ditangkap oleh lelaki bermata serigala bernama Jeando.
Rahma mengedip mata dua kali lalu langsung bangun dengan posisi yang benar. Rahma berbalik menghadap Jeando. "T-terimakasih sekali lagi."
Jeando mengangguk dan mengambilkan buku yang dicari oleh Rahma. "Ini kan yang kamu cari?"
"Wah iya!! Terimakasih yaa mas.." ucap Rahma, mengambil buku itu.
"Lain kali kalau gak bisa, minta bantuan orang lain." Setelah berkata seperti itu, Jeando pergi dengan tangan ditaruh ke saku celana.
Sepertinya Rahma melamun lagi, tetapi cepat tersadarkan oleh ucapan 'permisi' oleh orang yang lewat.
Baiklah, Rahma sudah menyadari bahwa ia telah menyukai lelaki penjaga perpustakaan itu.
Rahma kembali ke kursi duduk. Jari-jari mungilnya menulis namun pikirannya malah ke tempat lain.
Sial, Rahma tidak bisa fokus.
"Wah apa ini?" kaget Rahma karena ternyata ia menulis sesuatu yang bukan berhubungan dengan apa yang harus ia tulis.
Beberapa kata acak dan nama Jeando. Ya, Rahma rasa dirinya sudah kehilangan akal sekarang. Ia menundukkan kepala dan mengusap rambutnya gusar.
"Aku rasa aku sudah dimabuk asmara.." ucapnya pada diri sendiri.
"Ayo fokus, Rahmadita! Selesaikan skripsimu! Catat yang ada di buku aja!" Rahma menepuk pipi dengan kedua tangannya.
Susah sekali untuk fokus kali ini, Rahma menyerah. Rahma membereskan barang-barangnya lalu memasukkannya ke tas.
Rahma berdiri dan berjalan menuju meja Jeando. Buku yang tadi ia ambil ditaruhnya ke atas meja itu.
"S-saya pinjam ini.." ucap Rahma dengan sedikit tergagap.
Tidak menjawab, Jeando hanya memberi cap dan menulis nama Rahma di atasnya.
Yap, karena Rahma sudah banyak sekali berkunjung tentu saja Jeando mengetahui nama Rahma.
"Kembalikan pada minggu depan."
Rahma mengangguk dan berterimakasih kepada Jeando. Lalu ia keluar dan menatap langit-langit yang penuh dengan awan.
Ya.. Rahma harap ia bisa lebih dekat lagi dengan pemilik perpustakaan itu, walau dengan sikap Jeando yang sedikit.. dingin.
📚📖📚📖📚📖📚📖📚📖📚
Cabut listrik kulkasnya gak sih??
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT US
Teen Fictiontentang aku, kamu; kita Start : 15 September 2024 End : - *** DON'T PLAGIAT MY BOOK‼️ Cerita ini 100% dari imajinasi saya. Jika ada kesamaan alur dan tokoh, saya mohon maaf, mungkin secara ketidaksengajaan imajinasi saya dan anda sama. Dan saya t...