7. Keluar Istana

428 74 2
                                    

Raja duduk di ibukota, tangan Raja jauh. Ini adalah sebuah peribahasa yang dibuat oleh penyair sebagai gambaran dari tidak terjangkaunya otorisasi pemerintah ke tempat-tempat yang berada jauh dari kerajaan. Apa dampak dari hal tersebut?

Rendi membaca banyak buku di perpustakaan pribadi kerajaan yang isinya adalah sejarah maupun strategi rahasia nenek moyang keluarga Lacosta. Salah satu buku yang paling menarik di atas rak, tak terjangkau dan berdebu. 'Langkah' judulnya, ditulis oleh Kakek buyutnya yang telah tiada.

Kakek buyutnya adalah seorang penyair, namun tidak ada yang tahu hal ini kecuali anggota keluarga istana. Bakat tersebut disembunyikan, demi pemerintahan dan negara. Karena dulu adalah jaman dimana Raja harus berwibawa, sementara penyair dikatakan tidak pantas bagi seorang bangsawan.

Setelah keluar dari istana, banyak sekali pemandangan dimana isi dari Langkah tersebut terlihat di sepanjang jalan. Banyak pengemis yang mati kelaparan dan memenuhi jalanan yang tidak tersentuh. Di sudut-sudut pasar yang ramai, anak-anak meringkuk kelaparan dengan baju lusuh meminta sumbangan.

Sementara Rendi di istana tidak pernah khawatir akan makanan. Ia bergelimang harta sejak lahir, memakai pakaian tebal saat musim dingin, dan pakaian penyerap keringat di musim panas. Ia tidak pernah kekurangan apapun, baik dari segi finansial maupun kasih sayang keluarganya. Jelas sangat berbeda dengan anak-anak ini yang bahkan lebih muda darinya.

"Bukannya Ayahanda bertanggung jawab sama anak terlantar ya?" Tidak tahan lagi, Rendi akhirnya bertanya pada Dirga yang saat ini tengah menutup mata di sisinya.

Kereta kuda yang terlihat sederhana dari luar, sebenarnya memiliki kemewahan yang tidak terjangkau di dalamnya. Permadani yang sangat lembut diletakkan sebagai tempat duduk. Meski terlihat kecil dari luar, namun itu dapat menampung dua orang bergerak bebas di dalamnya. Sementara Dirga setengah berbaring di atas permadani, Rendi justru duduk di dekat jendela, menatap dunia luar yang selalu membuatnya penasaran.

"Anak terlantar Estrella dipelihara oleh pemerintahan," jawab Dirga membuat Rendi mengerutkan kening.

"Terus ini, kenapa banyak?" katanya sambil menunjuk anak-anak di luar sana dengan dagunya.

"Itu anak-anak imigran yang tidak terdaftar."

Rendi terdiam mendengar jawaban itu. Sebenarnya pemerintahan Ayahandanya itu sangat bagus. Imigran boleh melewati batas dan masuk ke daerah Estrella, namun tidak bisa terdaftar di kerajaan, hal ini mengatasnamakan kemanusiaan. Sementara imigran juga terkena syarat dimana jika mereka melanggar peraturan kerajaan Estrella maka mereka akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku di sini.

"Kayanya seru ya jadi anak ilang di negeri orang," gumam Rendi pelan.

Dirga adalah pemilik kekuatan internal tak terbatas, kekuatannya luar biasa hingga mampu mempertahankan negeri Estrella dan menyongsong Daniel dari belakang, kemampuannya ditakuti oleh para Dewa yang bahkan berani mencibir Daniel, namun para Dewa itu tidak berkutik di depan Dirga.

Mendengar suara Rendi yang padahal sangatlah rendah, Dirga juga bisa.

Oleh karena itu, kelopak mata yang mengistirahatkan penglihatannya itu kini perlahan terbuka. Segaris mata hitam yang tajamnya melebihi tatapan seekor elang itu menatap dalam pada sang keponakan.

"Berbalik dan tidurlah, Rendi," perintahnya. Rendi yang tengah mengamati itu mengerutkan kening dan menolak.

"Sudah kubilang berbalik dan tidurlah, Rendika!" kata Dirga sekali lagi dengan nada yang lebih rendah, membuat Rendi bergidik dan segera berbalik melompat ke ruang kosong di sisi Dirga.

"Gak usah liat-liat, muka ente kaya dukun!" pekik Rendi ketika Dirga masih menatapnya. Anak itu dengan penuh keberanian mengangkat tangan dan menaruh telapak tangannya ke wajah tampan Dirga, mendorongnya sedikit agar berbalik arah. Sementara kepalanya sudah bersembunyi di ketiak sang Paman.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Call Me KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang