Chapter 11 - Kali Pertama

34 9 0
                                    

"Sudah bisa menghubungi Ara?" pertanyaan datang dari Arash yang saat itu bergerak mendekat ke arah Malvina. Malvina sendiri sedang menikmati pemandangan danau di depannya. Onsen Hot Pools di Queenstown benar-benar menyuguhkan keindahan yang membuatnya merasa tenang. Sekarang setelah mendengar suara Arash, barulah ia sadar bahwa dia tidak dalam keadaan seorang diri.

"Aku mendapatkan pesannya. Dia menjelaskan bahwa di sana tidak ada sinyal yang cukup dan sempat beberapa kali mengalami kejadian tidak mengenakkan."

"Lalu?"

"Ara sudah mengatasinya dan memberikan ucapan selamat untuk kita berdua, termasuk harapannya agar kita bisa menikmati bulan madu ini tanpa ada gangguan sedikit pun."

"Kamu tidak marah karena dia tidak hadir di pernikahan kita?"

Malvina tidak segera merespon. Dia justru menghembuskan nafas kasar. "Untuk apa marah? Aku tahu Ara seperti apa, karenanya aku tidak bisa marah padanya."

"Apa Ara akan segera pulang?"

"Sepertinya tidak. Salah satu tujuan kepergiannya adalah untuk menghindari suaminya. Keberadaannya diketahui, karenanya selain dia membutuhkan bahan untuk menulis, dia juga harus menyembunyikan diri."

"Apa dia perlu bantuan untuk mengatasi masalahnya?"

"Aku pernah mencoba dan berakhir tidak baik. Ara tidak terlalu suka jika aku atau Agnia terlalu ikut campur dalam masalah rumah tangganya." Malvina terdiam sebentar, lalu melanjutkan ucapannya. "Sejauh ini, aku tidak menemukan contoh pasangan yang ideal."

"Tidak menemukan bukan berarti tidak ada sama sekali. Pasti ada. Barangkali kamu saja yang belum beruntung menemukan mereka yang benar-benar saling menyayangi satu sama lain."

Malvina diam. Mata karamelnya menatap pemandangan indah di depannya dengan keadaan tubuh yang baginya luar biasa nyaman dengan keadaan suhu air yang menghangatkan badan. Rasa lelah akibat perjalanan panjang seolah tidak terasa sama sekali. Semuanya tergantikan dengan sajian pemandangan serta pelayanan yang ia dapatkan selama berada di Onsen Hot Pools.

"Jika sampai detik ini kamu tidak bisa menemukan, kamu bisa mulai mencobanya dari kita terlebih dahulu." Kalimat Arash terdengar sederhana, namun mampu membuat hati Malvina menghangat walau sebentar. Tapi walau begitu, Malvina tidak berkomentar sedikit pun. Dia memilih diam tidak menanggapi.

Keterdiaman Malvina membuat Arash sadar bahwa kehadirannya barangkali membuat Malvina sedikit terganggu. Sejauh ini dia sudah berusaha bersikap selayaknya seorang suami yang baik, tapi hasilnya percuma jika tidak ada balasan tindakan dari Malvina. Karenanya dilihatnya dari arah samping wanita yang kini sah menjadi istrinya itu. Wajahnya cantik dengan mata memejam seolah menikmati waktunya seorang diri tanpa melibatkan Arash di dalamnya. Tidak ingin berlama-lama lagi, Arash pun beranjak berdiri meninggalkan Malvina.

Malvina tahu Arash pergi, namun dia tidak bergerak barang sedikit. Padahal Malvina berjanji untuk mencoba, tapi entah mengapa ada kegamangan ketika melangkah maju. Masih ada luka yang membekas karena Arash. Lukanya semakin parah ketika mendapat pengkhianatan dari Stevan. Dia ingin kembali percaya, tapi terlalu kerdil dan takut kalau-kalau Malvina akan berakhir sakit hati kembali.

Tapi sekarang dia sudah menjadi seorang istri. Tentu sangat berbeda jauh dari sebelumnya. Dia memiliki kewajiban salah satunya adalah melayani Arash sebagai suami sahnya. Berpikir demikian membuat Malvina juga beranjak dari posisi berendam. Meninggalkan onsen dan mulai membersihkan diri agar tampil lebih percaya diri.

Sebelum berangkat kemarin, Agnia memberikan satu koper khusus padanya. Katanya sebagai penyempurna bulan madunya bersama Arash. Malvina sudah bisa menebak di dalamnya ada apa saja, namun tentu saja tidak sebanyak yang ia lihat sekarang. Dia jelas terhenyak. Di dalam koper sudah tersedia berbagai macam lingerie dari berbagai merk terkenal, bahkan di antaranya ada La Perla dan Claire Pettibone. Tangan Malvina bergerak untuk mengambil salah satu di antaranya. Warna merah muda dari bahan sutra menjadi pilihannya.

#1 Embracing The RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang