Chapter 5: I Will Be Your Best Friend

443 123 13
                                    

"Apa kau percaya dengan hantu?"

Seulgi bertanya tepat setelah guru mereka keluar dari kelas karena jam pelajaran sudah berakhir.

"Kenapa kau bertanya seperti itu?" Joy menatap Seulgi dengan heran.

"Jawab saja."

Joy berpikir sejenak, "Percaya tidak percaya. Mungkin memang benar ada arwah penasaran yang bergentayangan, tapi aku bersyukur karena tidak pernah melihat hal-hal aneh seperti itu."

Seulgi berdehem seraya mengangguk. "Menurutmu kenapa sosok arwah bisa terjebak di dunia kita?"

"Dari yang kulihat di film, mereka tertahan karena ada masalah yang belum selesai di dunia ini." ucap Joy sedikit tidak yakin, "Tapi itu hanya cerita fiksi, aku tidak pernah tahu kebenarannya apakah hal seperti itu ada atau tidak."

Kali ini Seulgi berpikir dengan keras. "Sebenarnya Irene itu nyata atau hanya imajinasiku saja? Dia benar-benar ada atau hanya fiksi? Tapi dia terlihat sangat nyata sekali meksi tidak bisa kusentuh," batin Seulgi.

"Apa kau pernah mendengar kasus kematian di sekolah ini?" tanya Seulgi membuat kedua mata Joy membulat.

"Kenapa pertanyaanmu aneh sekali? Apa kau bertemu hantu di sekolah ini? Yha! Katakan jika itu tidak benar!" cemas Joy.

"Yaishh.. Aku hanya bertanya saja. Aku belum mengetahui sekolah ini lebih jauh. Apa sekolah ini bersih dari kasus-kasus menyeramkan seperti itu atau tidak," dengus Seulgi.

Joy memajukan wajahnya, "Ada satu kasus yang pernah terjadi, tapi aku tidak tahu itu benar atau tidak, tapi banyak yang mempercayainya," bisiknya dengan pelan.

"Apa yang terjadi?" Seulgi tertarik.

"Kejadiannya mungkin sudah beberapa tahun yang lalu, ada seorang gadis yang bunuh diri di gudang."

"Apa?" Seulgi terkesiap. "Jangan-jangan itu Irene," batinnya. "Kenapa rumor itu muncul?"

Joy menaik turunkan bahunya, "Semua sekolah memiliki rumor menyeramkan, Seulgi. Saat aku berada di sekolah dasar, orang-orang membicarakan jika tanah di mana sekolahku berdiri adalah bekas kuburan. Tidak ada yang tahu pasti itu benar atau tidak, tapi cerita tentang penunggu di gudang itu memang sudah ada sejak aku bersekolah disini. Lagipula siapa yang tidak takut berada di tempat kotor dan menyeramkan seperti itu? Kau pasti ketakutan saat berada didalam sana bukan?"

Seharusnya seperti itu, tapi bagaimana Seulgi bisa ketakutan jika hantu yang ada didalam gudang adalah sosok yang sangat cantik? Seulgi malah merasa diberkati karena bisa melihat hantu secantik Irene.

"Tapi itu menegangkan. Aku suka adrenalin."

Joy berdecih, "Harus ku akui kau sedikit aneh. Tapi kau tidak perlu memikirkan hal seperti itu. Tugasmu disini belajar, bukan berburu hantu."

Harusnya seperti itu, tapi Seulgi tidak bisa menahan dirinya untuk tidak peduli dengan Irene.

"Guru Kim menyuruh kita untuk membuat kelompok! Satu kelompok berisi empat orang!" Hyungsuk yang merupakan ketua kelas tiba-tiba berteriak setelah kembali dari mengantarkan buku tugas mereka ke ruang guru.

"Kita satu kelompok saja," ucap Joy dibalas anggukan oleh Seulgi.

"Apa aku boleh bergabung?"

Kedatangan Wendy diantara mereka membuat suasana mendadak berubah. Joy memilih untuk tidak menjawab bahka tidak menatap Wendy, sedangkan Seulgi menerima dengan baik dan mengangguk.

"Maaf atas apa yang sudah aku lakukan beberapa hari yang lalu. Aku tidak memikirkan sebab akibat dari apa yang ku lakukan." Wendy menjulurkan tangannya kehadapan Seulgi.

Girl At School ✓✓ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang