Seulgi sampai di kelasnya dan melihat Joy sedang berbicara dengan Wendy, terlihat Wendy kini duduk di kursi milik Seulgi.
"Yeorobun, ada yang ingin kutanyakan." Seulgi mengatur napasnya yang berderu dengan cepat karena lelah berlari.
"Wae? Kenapa sampai berlari seperti itu?" tanya Joy.
"Sebentar," Seulgi meminta waktu untuk mengatur napasnya.
"Hari ini aku duduk disini eo? Kau duduk dengan Eunji," kata Wendy.
"Terserah, aku tidak peduli." Napas Seulgi mulai normal, "aku hanya ingin mendengar pernyataan jujur kalian."
"Tentang?" Tanya Joy.
"Sini." Seulgi menarik tangan Joy dan Wendy lalu membawanya ke pojok belakang kelas. Seulgi memastikan bahwa mereka cukup aman disini.
"Eum.." Seulgi merasa bingung harus mulai dari mana, "Bagaimana keadaan kakakmu?"
Kening Wendy mengerut, "Kau hanya ingin bertanya hal itu?" tanyanya dengan raut malas.
"Ini hanya permulaan." Seulgi tersenyum kecil.
Wendy menghela napas kecil melihat tingkah aneh temannya ini. "Aku tidak bisa mengatakan bahwa dia baik-baik saja, tapi keadaannya memang sudah seperti itu sejak lama. Katakan saja ada apa?"
"Dari cerita yang kudengar dari Joy, apa aku boleh bertanya tentang kakakmu?" tanya Seulgi dengan hati-hati.
"Tanyakan saja," ucap Wendy dengan santai.
"Eung.. apakah nama dari kekasih kakakmu itu adalah.. Joohyun?"
Wendy diam dan memperhatikan wajah Seulgi selama beberapa detik. "Kau mengenalnya?"
Seulgi menghembuskan napasnya yang berat, "Ternyata benar." Dia kembali mengatur napasnya seolah baru saja berlari.
"Ada apa sebenarnya? Kenapa kau sangat aneh sekali," tanya Joy dengan sedikit kesal.
"Ada satu hal yang ingin ku beritahu pada kalian, tapi aku yakin kalian tidak akan percaya padaku."
"Kau harus memberitahu kami terlebih dahulu barulah setelah itu kami bisa memutuskan," kata Joy dibalas anggukan oleh Wendy.
"Mendekatlah." Seulgi menunduk dan membuat Joy dan juga Wendy ikut menunduk.
"Joohyun yang sekarang hidup itu bukanlah Joohyun yang asli."
"Mwo?" Seru Joy dan Wendy berbarengan.
"Seorang jiwa pendendam mengambil alih tubuhnya." Seulgi kembali berbisik.
"Ck!" Wendy berdecak sambil memukul kepala Seulgi. "Jangan berbicara aneh-aneh!"
Seulgi meringis kecil, "Apa ku bilang, kalian tidak akan percaya padaku."
"Bagaimana bisa aku percaya hal konyol seperti ini?" kata Wendy dengan nada kesal setelah itu kembali duduk dikursi.
"Bagaimana denganmu?" tanya Seulgi pada Joy.
Joy menghela napas, "Yang baru aku ketahui tentang mu adalah... kau memiliki imajinasi yang sangat tinggi Kang Seulgi. Kau bahkan berbicara dengan bunga, memeluk dirimu sendiri, berbicara sendiri."
"Hei, aku tidak sendiri. Aku memiliki teman. Kau hanya tidak bisa melihatnya."
Joy memicingkan matanya, "Maksudmu kau indigo? Atau kau hanya memiliki teman khayalan?"
"Aku tidak bisa menyebutnya indigo, tapi kau bisa menganggapnya seperti itu. Aku memiliki teman yang tidak terlihat. Ini, kau tidak melihatnya kan?" Seulgi menunjuk Irene yang sedari tadi diam memperhatikan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl At School ✓✓ [COMPLETE]
FanfictionAwalnya tidak ada yang aneh dengan gudang sekolah itu, tapi ketika pintu usang itu tertutup, sesosok gadis misterius datang dengan teriakan nyaringnya. Itu terdengar menyeramkan untuk sebagian siswa, tapi tidak untuk Seulgi, baginya itu adalah teria...