Kening Seulgi mengerut heran karena melihat Wendy bisa membuka pintu yang terkunci itu dengan mudah.
"Bagaimana kau bisa melakukannya? Kau berlatih bela diri, ya?" Seulgi berjalan hendak mendekat pada Wendy namun Irene sudah lebih dulu memperingatinya.
"Jangan mendekat padanya, dia berbahaya!" Irene berteriak.
Seulgi menjadi bingung, "Dia temanku Irene, namanya Wendy. Dia tidak berbahaya."
"Tidak! Dia bukan temanmu. Kau tidak mungkin berteman dengan makhluk aneh seperti itu!"
"Makhluk aneh?" Seulgi menahan tawanya, "Kau tidak boleh berbicara seperti itu, Irene. Itu tidak sopan. Dia benar-benar temanku." Seulgi menggelengkan kepalanya tak habis pikir lalu kembali berjalan mendekat pada Wendy.
Apa yang dilihat Irene dengan Seulgi berbeda, Irene melihat makhluk hitam dengan mata merah sedangkan Seulgi melihat jika sosok itu adalah Wendy, temannya.
Namun Seulgi merasa sedikit heran karena Wendy tidak seperti biasanya. Temannya itu menatapnya dengan tajam. Dan setelah diperhatikan, kedua mata Wendy berwarna merah.
"Apa kau memakai lensa kontak?"
Wendy tiba-tiba menerjang tubuh Seulgi dengan memukul dada nya dengan sangat kuat. Hal itu membuat Seulgi terpental cukup jauh dan mengaduh kesakitan.
"Seulgi!!" pekik Irene. Dia menatap Wendy dengan marah. "Apa yang kau lakukan?! Beraninya kau menyakitinya!"
Sebuah kursi melayang didekat Wendy. Benda itu sudah akan menabraknya namun teriakan Seulgi membuat laju kursi itu terhenti.
"Jangan! Dia temanku!" Seulgi berdiri dan berjalan mendekat dengan langkah terseok.
"Dia bukan temanmu!" teriak Irene.
Kursi yang sedang melayang itu terbelah menjadi beberapa bagian dan mengenai tubuh Seulgi dan Irene. Itu bukan ulah Irene melainkan Wendy yang menggunakan kekuatan tak terlihatnya.
"KAU TIDAK BOLEH BERSAMA ANAK MANUSIA! KAU SEHARUSNYA HANYA SENDIRI DISINI!" Wendy berteriak. Suara yang keluar terdengar seperti berasal dari suara pria dan wanita yang tercampur. Itu bukan suara Wendy.
"Siapa kau sebenarnya?! Kau bukan temanku Wendy!" pekik Seulgi.
"MENYINGKIR KAU BOCAH INGUSAN! TIDAK SEHARUSNYA KAU BERURUSAN DENGANKU."
Wendy mengambil potongan besi lalu berlari menuju Seulgi. Untung saja Seulgi dengan cepat menghindar dari serangan itu.
"KAU AKAN MATI JIKA TERUS BERDEKATAN DENGAN DIA. JADI JAUHI DIA MULAI SEKARANG!" Wendy melayangkan besi itu dan dengan sigap Seulgi menahannya tepat didepan wajahnya.
"Kau tidak bisa memerintah ku!" Seulgi mengambil alih besi itu lalu membuangnya jauh.
Mata Wendy semakin berkobar berwarna merah. Dengan kekuatan dalamnya dia mengambil tongkat bisbol yang patah dan juga besi lain yang terlihat tajam.
"Aku tidak suka kekerasan!" erang Seulgi frustasi.
"PERSETAN DENGANMU! KAU SUDAH MENGUSIK HIDUPKU!" teriak Wendy lalu melayangkan dua senjatanya.
Seulgi menghindar lalu tiba-tiba tubuhnya terasa seperti melayang. Dia mendadak tidak bisa menggerakan seluruh tubuhnya namun anehnya dia bisa berpindah tempat dengan sangat cepat.
"Irene.." panggil Seulgi dengan lemah.
"Aku meminjam tubuhmu," terdengar suara Irene dari dalam tubuhnya.
Seulgi hanya bisa menyaksikan tanpa bisa bergerak. Irene sudah masuk ke dalam tubuhnya dan mengambil alih kendali. Barulah saat itu Seulgi bisa melihat jika ternyata Wendy adalah makhluk hitam yang sangat menyeramkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl At School ✓✓ [COMPLETE]
FanfictionAwalnya tidak ada yang aneh dengan gudang sekolah itu, tapi ketika pintu usang itu tertutup, sesosok gadis misterius datang dengan teriakan nyaringnya. Itu terdengar menyeramkan untuk sebagian siswa, tapi tidak untuk Seulgi, baginya itu adalah teria...